Mual dan muntah kerap dialami wanita hamil, terutama saat usia kehamilan di bawah 3 bulan. Mual adalah sensasi rasa yang sangat tidak nyaman atau keinginan untuk muntah. Mual sering dikaitkan dengan kondisi medis seperti flu, sakit perut, atau gangguan pencernaan lainnya seperti refluks. 

 

Mual juga dapat disebabkan karena gerakan (motion sickness), misalnya berputar-putar, atau gerakan saat berada di atas kendaraan. Pusing, migren, gula darah rendah bahkan keracunan makanan bisa pula mencetuskan mual.

 

Mual merupakan proses biologis. Sensasi mual ini akan diterima oleh pusat otak sebagai sinyal yang kemudian diteruskan ke pusat muntah di otak. Otak melepaskan neurotransmiter atau senyawa otak yaitu asetilkolin yang akan mengaktifkan refleks muntah. Inilah penyebab mual kerap dipersepsikan sebagai sensasi menjelang muntah karena muntah seringnya didahului mual, namun tidak selalu mual disertai muntah.

Baca juga: 10 Penyebab Sakit Kepala Disertai Mual yang Kamu Alami
 

Mual di saat-saat tertentu seperti malam atau pagi tidak selalu karena hamil. Beberapa penyebab mual di malam dan pagi hari, seperti dilansir dari dailymail.co.uk, di antaranya:

 

Ketidakseimbangan hormon

Pelepasan hormon tertentu di otak akan menentukan apakah Kamu termasuk orang yang lebih aktif di pagi atau malam hari. Irama di pagi dan malam hari pada masing-masing orang tidak sama. Mual di pagi hari bisa jadi akibat otak tidak cukup melepaskan hormon-hormon alami seperti adrenalin atau serotonin, saat bangun di pagi hari.  Sebaliknya jika terjadi di malam hari, menyebabkan rasa mual di malam hari. 

 

Asam lambung naik (refluks)

Penyebab mual lainnya adalah refluks, yaitu naiknya asam lambung ke kerongkongan dan rongga mulut. Penyebabnya adalah sekat yang menghubungkan kerongkongan dan lambung tidak menutup sempurna. Refluks umum dijumpai pada bayi karena memang secara fisiologis, sekat lambung belum terbentuk sempurna. Itulah mengapa pada bayi kerap dijumpai gumoh (regurgitasi), yang sebenarnya adalah refluks.

 

Gejala refluks selain mual adalah rasa pahit di mulut atau nyeri di ulu hati. Untuk mencegah refluks, pastikan perut Kamu tidak kosong. Namun jangan makan berat menjelang tidur. Saat tidur, posisi kepala sebaiknya lebih tinggi dari dada sehingga mencegah mengalirnya isi lambung ke mulut.

Baca juga: Rokok Mencetus Iritasi Lambung pada Penderita GERD

 

Sleep apnea

Tidur ternyata bisa menyebabkan mual di malam dan pagi hari, terutama bagi penderita sleep apnea. Sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan henti napas saat tidur. Penderitanya umumnya bangun dengan kondisi kelelahan dan tidak segar di pagi hari. Salah satu gejalanya adalah mendengkur, sehingga umumnya teman tidurnya lah yang menyadari adanya gangguan selama tidur.

 

Stres atau depresi

Stes, depresi, dan gangguan kecemasan dapat memengaruhi kondisi fisik berupa keringat dingin, detak jantung lebih cepat, hingga rasa mual.


Baca juga: Depresi Masih Menjadi Penyebab Utama Kasus Bunuh Diri
 

Mengatasi mual

Tergantung penyebabnya, mual dapat diobati dengan mudah. Pertama Kamu harus mengenali penyebabnya, baru mencari pengobatan. Sebagai pertolongan pertama saat ini ada beberapa pilihan obat anti mual dan muntah yang aman, salah satunya Hermavomitz.

 

 

Herbavomitz adalah obat herbal yang mengandungan avominol, yang merupakan ekstak jahe. Obat buatan PT Dexa Medica ini efektif menekan kembung dan mual dengan cara memecah gelembung gas pada lambung secara alami.

 

Avominol juga mampu menghambat penyampaian rangsangan mual dari perut ke pusat pengendali mual di otak. Avominol ini juga telah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI. Berdasarkan survei dari PT Dexa Medica, 9 dari 10 orang menyatakan bahwa obat ini efektif mengatasi kembung dan mual. (AY/OCH)

 

Makanan sesuai usia - Guesehat