Hamil muda memang identik dengan mual yang parah di pagi hari. Ketika Mums berada di trimester pertama kehamilan atau hamil muda tapi tidak mual seperti kebanyakan ibu hamil, haruskah merasa khawatir?

 

Mual bukanlah satu-satunya tanda kehamilan yang sehat. Ada banyak pertanda lain yang menunjukkan janin dan ibunya sehat selain mual di pagi hari. Mual dapat terjadi harena hormon kehamilan yang tinggi. Banyak calon ibu lantas beranggapan tidak mual adalah tanda kadar hormon kehamilan rendah dan berisiko keguguran. Padahal belum tentu demikian.

 

Setidaknya sekitar 3 dari 10 perempuan hamil muda tapi tidak mengalami mual. Artinya 20-30% perempuan hamil muda tidak mengalami mual atau muntah. Angka ini tidak sedikit, jadi sebenarnya bukan hal yang harus dicemaskan.

 

Hamil Muda tapi Tidak Mual, Normalkah?

Kebanyakan perempuan mengalami morning sickness yang parah di trimester pertama kehamilan. Ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya mual seperti rendahnya kadar gula darah dan perubahan hormon. Meski pada kehamilan sebelumnya Mums mengalami morning sickness, tidak berarti di kehamilan berikutnya Mums juga akan mengalaminya lagi. Kondisi tubuh dapat berbeda dari satu kehamilan ke kehamilan berikutnya.

 

Mereka yang tidak mengalami mual muntah saat hamil mungkin saja memiliki toleransi yang tinggi terhadap perubahan hormon yang terjadi. Kemungkinan lain terkait dengan rendahnya kadar hormon kehamilan. Menurut penelitian ada kaitan erat antara kadar hormon HCG pada ibu hamil dengan tingkat keparahan morning sickness.

 

Mitos hamil bayi laki-laki

Ada mitos yang menyebutkan jika jarang atau tidak mengalami mual-mual saat hamil dapat berarti Mums hamil anak laki-laki. Benarkah? Kadar hormon yang tinggi ketika hamil anak perempuan disebut-sebut memicu terjadinya mual-mual yang intens di pagi hari. Namun studi mengenai hal ini sangat terbatas, apalagi faktor usia, kebiasaan merokok, hingga faktor BMI juga turut memengaruhi peluang yang ada. Hanya satu studi saja yang menemukan bahwa mereka yang mengandung janin perempuan atau kembar lebih mungkin mengalami mual dan muntah dibandingkan mereka yang hamil anak laki-laki tunggal.

 

Risiko keguguran

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa mereka yang mengalami morning sickness memiliki risiko keguguran yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak mengalami mual. Namun di sisi lain disebutkan juga bahwa kebanyakan orang di kedua kelompok juga memiliki kehamilan yang sehat.

 

Studi lain juga mengatakan bahwa gejala morning sickness dikaitkan dengan penurunan risiko keguguran pada mereka yang pernah mengalami keguguran sebelumnya. Namun demikian hal ini bukan berarti Mums harus khawatir, toh seperti disebutkan di atas sekitar 20-30% ibu hamil tidak mengalami mual dan menjalani kehamilan yang sehat.

 

Meski demikian tidak ada salahnya jika selalu memerhatikan tanda maupun gejala. Penting untuk memahami gejala-gejala yang mengindikasikan keguguran yang akan terjadi atau sudah terjadi. Adapun tanda keguguran meliputi antara lain:

 

  1. Pendarahan vagina
  2. Nyeri panggul atau nyeri punggung bawah secara konstan maupun hilang timbul.
  3. Gejala kehamilan yang tiba-tiba hilang misalnya nyeri payudara yang cepat membaik, kelelahan, termasuk mual
  4. Keputihan
  5. Kebocoran cairan ketuban

 

Setiap kehamilan adalah pengalaman unik yang dapat berbeda antara satu individu dengan lainnya. Tidak perlu berkiblat pada orang lain terkait kehamilan. Selama Mums menjalani anjuran dokter, kehamilan yang sehat dapat dimiliki. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter terkait kondisi yang Mums alami secara rutin untuk mengawasi setiap perubahan yang terjadi.

 

Referensi:

healthline.com

verywellfamily.com

healthpartners.com