Ketika pertanyaan kapan punya anak terasa semakin mengusik di saat Mums juga sedang berusaha untuk hamil, mungkin dalam pikiran terlintas pertanyaan, kok untuk hamil tak semudah yang dibayangkan ya. Mengapa saya tidak kunjung hamil padahal semua saran untuk cepat hamil sudah dilakukan. Ada banyak alasan mengapa hamil menjadi tidak mudah bagi sebagian perempuan.

 

Terdapat beberapa kondisi kesehatan yang menyebabkan seorang perempuan sulit hamil.

 

1. Endometriosis

Endometriosis adalah ketika jaringan mirip endometrium (yaitu jaringan yang melapisi rahim) tumbuh di luar rahim. Kondisi ini membuat sekitar 50% penderitanya akan sulit hamil.

 

Umumnya gejala endometriosis yang terlihat adalah sakit luar biasa pada saat menstruasi dan nyeri pada panggul. Namun ada juga penderita yang tidak mengalami gejala tersebut sama sekali. Endometriosis dapat mengganggu implantasi sel telur yang telah dibuahi, mengganggu sistem kesuburan secara tidak langsung, seperti kerusakan pada sperma atau sel telur.

 

2. Gangguan ovulasi

Gangguan ovulasi merupakan penyebab yang dapat menghambat terjadinya proses kehamilan. Hormon dan sistem reproduksi yang terganggu seperti siklus mensturasi yang tidak normal, dapat menjadi penyebab terhambatnya proses kehamilan. Gangguan ovulasi sendiri bisa terjadi karena beberapa kondisi seperti:

 

  • Polycystic Ovary Syndrome (PCOS). Sindrom ini menyebabkan ketidakseimbangan hormon.
  • Disfungsi hipotalamus. Dua hormon yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis bertanggung jawab untuk merangsang ovulasi setiap bulan. Ketika produksi hormon terganggu (bisa karena stres fisik atau emosional), proses ovulasi juga terganggu.
  • Ovarium tidak lagi menghasilkan telur dan menurunkan produksi estrogen pada perempuan di bawah 40 tahun.
  • Hormon prolaktin berlebih. Kelenjar hipofisis dapat menyebabkan kelebihan produksi prolaktin yang mengurangi produksi estrogen. Hal ini juga dapat disebabkan konsumsi obat yang Mums minum.

 

3. Kesuburan pasangan

Untuk bisa hamil Mums dan pasangan harus sama-sama dalam kondisi yang baik. Jangan ragu untuk memeriksakan kesuburan masing-masing agar dapat segera diambil tindakan jika diperlukan. Ajak pasangan untuk melakukan tes yang mengukur kesehatan air mani dan sperma. Sementara Mums juga bisa mengambil tes kesuburan yang berbeda.

 

4. Gangguan pada tuba falopi

Sel sperma dan sel terlu tidak akan bertemu jika ada gangguan pada tuba falopi. Tersumbatnya tuba falopi dapat terjadi akibat beberapa faktor. Misalnya saja radang panggul.

 

5. Konsumsi obat-obatan tertentu

Beberapa obat resep juga bisa memiliki efek terhadap kesuburan. Mereka yang mengonsumsi antidepresan cenderung untuk lebih sulit hamil menurut penelitian di tahun 2016. Jika Mums pernah atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, konsultasikan dengan dokter untuk mengganti resep yang lebih aman untuk program kehamilan Mums.

 

Faktor Eksternal yang Memengaruhi Kesuburan

Selain faktor biologis dan kondisi fisik Mums serta pasangan. Sejumlah hal berikut juga membuat Mums atau pasangan memiliki tingkat risiko ketidaksuburan yang lebih tinggi.

 

  1. Usia. Tidak dipungkiri meski teknologi semakin berkembang, namun kualitas dan kuantitas sel telur perempuan semakin menurun seiring bertambahnya umur.
  2. Merokok. Merokok meningkatkan risiko keguguran dan kehamilan ektopik. Merokok juga dapat merusak serviks dan saluran tuba.
  3. Kelebihan atau kekurangan berat badan. Semakin ideal indeks BMI semakin sering frekuensi ovulasi yang dialami.
  4. Penyakit seksual. Infeksi menular seksual seperti klamidia dan gonore dapat merusak saluran tuba. Berhubungan seks tanpa kondom dengan banyak pasangan meningkatkan risiko infeksi menular seksual yang dapat menyebabkan masalah kesuburan di kemudian hari.
  5. Konsumsi Alkohol. Minum berlebihan dapat menurunkan kesuburan.

 

 

Referensi

Mayoclinic

Verywellfamily

WebMD