Saat hamil, wanita akan mengalami banyak perubahan dalam tubuhnya. Mungkin salah satu hal yang Mums alami saat ini adalah bertambah banyaknya bulu yang tumbuh di tubuh Mums. Bulu yang tumbuh ini biasanya ada pada dagu, dada, punggung, atau perut. 

Kondisi tumbuhnya lebih banyak bulu saat hamil ini seringkali mengkhawatirkan banyak wanita. Namun, sebenarnya Mums tidak perlu khawatir, karena ini umumnya bukanlah kondisi serius.

Jadi, apa sih penyebab lebih banyak bulu saat hamil? Untuk menjawab rasa penasaran Mums, baca penjelasannya di bawah ini, ya!

 

Baca juga: Bolehkah Bumil Pakai Sunscreen?
 

Penyebab Tumbuhnya Banyak Bulu saat Hamil

Menurut ahli, tumbuhnya banyak bulu saat hamil umumnya disebabkan oleh perubahan hormonal yang dialami ibu hamil. Perubahan hormonal ini bisa memengaruhi setiap wanita secara berbeda-beda. Jumlah rambut yang tumbuh  dan dimana tempat tumbuhnya juga bisa berbeda-beda.

Untuk memahami kondisi tumbuhnya banyak bulu saat hamil, Mums perlu tahu tentang hormon androgen. Hormon androgen adalah istilah untuk sejumlah hormon pria, seperti testosteron. 

Hormon androgen juga ada di dalam tubuh wanita, namun biasanya jumlahnya lebih sedikit ketimbang hormon wanita. Namun, saat wanita hamil, jumlah hormon androgen meningkat. 

Hormon androgen inilah yang mengubah proses pertumbuhan bulu di tubuh Mums. Terkadang hormon ini bisa menyebabkan bulu muncul di bagian tubuh yang tidak seharusnya ditumbuhi banyak bulu, misalnya di sekitar puting atau perut. 

Selain itu, peningkatan hormon wanita estrogen juga bisa mengubah siklus pertumbuhan bulu dan rambut. Sebelum hamil, rambut Mums tumbuh sebanyak sedikit di atas 1 cm selama satu bulan. 

Namun, saat hamil, hormon estrogen bisa membuat rambut mengalami 'fase tidur'. Hal ini bisa menyebabkan rambut Mums menjadi lebih tebal. Mums juga bisa merasa bulu di tubuh menjadi lebih tebal. Tekstur dan warnanya juga bisa berubah. 

Selain menyebabkan tumbuhnya lebih banyak bulu saat hamil, hormon-hormon tersebut juga bisa menyebabkan warna kulit menjadi lebih gelap, seperti di perut, putih, dan bahkan wajah. 

Terkadang kondisi yang disebut hiperpigmentasi pada kulit tersebut bisa membuat bulu yang ada di tubuh terlibat lebih jelas. Namun Mums tidak perlu khawatir. Kondisi-kondisi ini merupakan respon normal tubuh terhadap kehamilan.

 

Baca juga: Apa yang Dilakukan Bayi 24 Jam Menjelang Persalinan?
 

Kondisi Tumbuhnya Banyak Bulu saat Hamil Tidak akan Bertahan Lama

Tumbuhnya banyak bulu saat hamil ini disebabkan oleh perubahan hormonal akibat kehamilan. Jadi, setelah Mums melahirkan, gangguan siklus pertumbuhan rambut dan bulu ini akan berhenti dan kembali ke kondisi normal.

Namun, kalau bulu tubuh dan rambut Mums menjadi lebih tipis saat hamil, sebaiknya periksakan ke dokter. Pasalnya, hal tersebut bisa menjadi pertanda kekurangan nutrisi. 

Kalau siklus pertumbuhan bulu dan rambut yang Mums alami tidak kunjung berhenti juga hingga 6 bulan setelah melahirkan, maka sebaiknya periksakan diri ke dokter supaya kadar hormon Mums bisa diperiksa.

 

Bolehkah Mencukur Bulu Tubuh saat Hamil?

Menurut ahli, mencukur bulu tubuh saat hamil aman-aman saja. Waxing juga aman, namun Mums perlu berhati-hati karena kulit lebih sensitif saat hamil. Jadi, terlalu sering waxing bisa lebih mudah menyebabkan inflamasi pada kulit ibu hamil. Selain itu, pastikan produk waxing yang Mums lakukan tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya.

Jangan pula gunakan krim atau obat pemutih (termasuk bleaching) saat hamil. Pasalnya, krim dan obat pemutih mengandung bahan kimia yang bisa masuk ke pembuluh darah dan membahayakan janin. (UH)

 

Baca juga: Penting! Mendaftarkan si Kecil BPJS Kesehatan Setelah Lahir

Sumber:

Mother&Baby UK. Hair growth in pregnancy: why you might need that razor more often