Diabetes adalah penyakit yang harus dikelola seumur hidup, agar penyandangnya bisa hidup sehat seperti orang tanpa diabetes. Mengelola diabetes harus diawali dengan pemahaman yang benar tentang diabetes. Berikut ini adalah penjelasan tentang penyebab dan gejala diabetes melitus. Serta bagaimana cara mencegah dan mengobatinya.

 

Penyebab Diabetes Melitus

Diabetes adalah suatu kondisi di mana kadar gula (glukosa) dalam darah tinggi. Diabetes melitus berasal dari bahasa Yunani “diabetes” yang artinya pancuran, dan “melitus” yang artinya gula atau madu. Nama lain diabetes adalah penyakit “kencing manis” karena air seni atau urine penyandang diabetes mengandung banyak gula.

 

Mengapa kadar gula darah bisa meningkat? Diabetes melitus disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Hormon insulin adalah hormon yang diproduksi di pankreas. Fungsi hormon insulin adalah memecah gula yang dikonsumsi dalam makanan.

 

Ketika kita mengonsumsi makanan yang mengandung gula, maka tugas insulin adalah mengatur agar gula dapat digunakan oleh seluruh sel tubuh. Insulin dikeluarkan pankreas untuk menurunkan kadar gula, caranya dengan:

  • Meningkatkan jumlah gula yang disimpan di hati

  • Merangsang sel-sel tubuh agar menyerap gula

  • Mencegah hati mengeluarkan terlalu banyak gula

 

Ketika insulin yang diproduksi pankreas menurun, maka gula tidak dapat masuk ke dalam sel sehingga menumpuk di darah. Terjadilah peningkatan gula darah. Penyebab penurunan produksi insulin atau insulin tidak lagi sensitif dengan adanya gula antara lain karena faktor genetik atau perubahan gaya hidup yang menyebabkan kegemukan.

 

Gangguan produksi insulin atau penurunan sensitivitas insulin karena faktor gaya hidup ini menyebabkan diabetes melitus tipe 2, yang biasanya ditemukan padaorang dewasa.

 

Tetapi ada orang yang sama sekali tidak dapat menghasilkan insulin sejak lahir, dan menyebabkan diabetes melitus tipe 1. Sedangkan pada penderita diabetes tipe 2, umumnya produksi insulinnya cukup tetapi hormon tersebut tidak dapat bekerja dengan sempurna.

 

Baca juga: 7 Risiko Diabetes yang Jarang Diketahui

 

Gejala Diabetes Melitus

Berikut ini adalah gejala diabetes melitus yang sangat khas. Ketika Kamu mengalami gejala berikut ini, jangan tunda pergi ke dokter untuk dilakukan tes menyeluruh.

 

1. Sering Kencing

Tubuh tidak tinggal diam ketika kadar gula dalam darah sangat tinggi, dengan berusaha untuk mengeluarkan kelebihan glukosa melalui urine. Hal ini membuat pasien lebih sering buang air kecil.

 

Kebanyakan orang mengeluarkan urine sekitar 1-2 liter per hari (1 liter ialah sekitar 4 gelas). Kalau Kamu sering kencing atau mengeluarkan lebih dari 3 liter urine, termasuk di malam hari, bisa jadi gejala diabetes.

 

2. Mudah Lapar dan Haus

Sebagai kompensasi banyak kencing, maka pasien diabetes menjadi mudah haus. Otak akan memberi sinyal untuk minum lebih banyak sebagai pengganti urine yang keluar.

 

Karena insulin yang dihasilkan kurang, gula tidak dapat masuk ke sel. Akibatnya sel kelaparan dan memberikan sinyal ke otak untuk makan. Hal ini menyebabkan pasien akan mudah merasa lapar, namun sel tetap kekurangan energi karena tidak mendapatkan asupan gula.

 

3. Berat Badan Turun

Meskipun banyak makan, pasien diabetes cenderung mengalami berat badan turun. Hal ini karena glukosa yang masuk tidak diubah menjadi energi karena kekurangan insulin. Akibatnya tubuh akan menggunakan simpanan lemak dan protein untuk dibakar menjadi energi. Inilah yang menyebabkan berat badan turun.

 

4. Mudah lelah dan mengantuk

Gula yang tinggi dalam darah menyebabkan sel-sel otot kekurangan energi. Inilah salah satu penyebab pasien diabetes merasa kelelahan, kurang tenaga, dan cepat mengantuk. 

 

5. Gejala Lainnya

  • Penglihatan kabur: kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan perubahan pada lensa mata sehingga penglihatan kabur, meskipun sudah berganti-ganti kacamata.

  • Gatal-galat terutama di sekitar kemaluan. Infeksi jamur di sekitar kemaluan menyebabkan rasa gatal, terutama pada wanita.

  • Luka sulit sembuh. Pada penderita diabetes, terjadi penurunan daya tahan tubuh terhadap infeksi sehingga bila terjadi luka akan sulit sembuh. Luka yang melebar bisa meningkatkan risiko amputasi sehingga menyebabkan cacat.

  • Melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 kg. Kadar gula darah yang tinggi pada ibu hamil menyebabkan janin tumbuh lebih besar sehingga waktu lahir berat badan bayi 4 kg atau lebih.

  • Kesemutan. Diabetes dapat merusak jaringan saraf dan pembuluh darah sehingga sering muncul gejala kesemutan.

  • Impoten. Pada pria, kerusakan pembuluh darah akibat pria juga bisa terjadi di penis menyebabkan impotensi.

 

Baca juga: Kenali Gejala Diabetes dari Bau Urine Kamu

 

Cara Mencegah Diabetes

Ada lima cara mengendalikan diabetes yang harus dilakukan secara konsisten, terutama pada mereka yang berisiko tinggi diabetes, yaitu memiliki riwayat atau keturunan diabetes di keluarga, kelebihan berat badan, kurang aktivitas fisik, dan diet tidak sehat.

 

1. Menjaga pola makan

Makanan tinggi kalori, gula, dan lemak akan mudah menyebabkan kenaikan berat badan. Pengaturan makan dilakukan dengan menerapkan pola makan rendah kalori dan kaya serat, mengurangi karbohidrat dengan membatasi nasi atau karbohidrat sederhana lainnya. Sebagai gantinya, perbanyak protein, serta sayuran yang kaya serat, buah, dan air putih.



2. Aktivitas fisik teratur

Olahraga sangat penting dalam menjaga kadar gula darah tetap normal. Aktifitas fisik sebaiknya dilakukan secara teratur, yakni sekitar 30 menit setiap hari, 5 hari dalam seminggu. Jenis olahraga yang dianjurkan adalah jogging, jalan kaki, lari, berenang, olahraga, dan semua jenis aktivitas yang menguras fisik.

 

Jika Kamu belum bisa berolahraga teratur, minimal Kamu tidak duduk diam di balik meja atau di balik kemudia dalam waktu lama. Aktiflah bergerak agar terjadi pembakaran lemak di otot.

 

Manfaat olahraga selain mencegah diabetes adalah:

  • meningkatkan kebugaran

  • dapat menurunkan berat badan

  • menurunkan kemungkinan terjadinya komplikasi

  • mencegak kegemukan karena gemuk sangat identik dengan banyak penyakit.

 

3. Berhenti merokok

Meskipun tidak ada hubungan langsung sebagai pencetus diabetes, merokok dapat meningkatkan gula darah dan melemahkan kemampuan tubuh untuk merespons insulin. Faktanya, orang dengan diabetes yang merokok, tiga kali lebih berisiko meninggal karena penyakit jantung atau stroke daripada mereka yang tidak merokok.

 

4. Rajin kontrol ke dokter dan tes gula darah

Diabetes melitus tidak terjadi dalam semalam. Diabetes berkembang dari kondisi yang disebut prediabetes, yakni ketika kadar gula darah tinggi tetapi belum bisa disebut diabetes. Kondisi sangat awal diabetes dikenal dengan gangguan toleransi glukosa, saat pengelolaan gula darah di tubuh mulai kacau.

 

Kondisi prediabetes ini bisa dicegah untuk tidak berkembang menjadi diabetes. Cara paling efektif adalah mengubah gaya hidup seperti disebutkan di atas. Jika Kamu beriksiko diabetes, rajinlah cek ke dokter untuk menemukan apakah Kamu mengalami gangguan toleransi glukosa atau tidak.

 

Baca juga: Dapatkah Diabetes Dicegah atau Ditunda? Kenali Faktor Risiko Diabetes!

 

Bagaimana Cara Mengobati Diabetes?

Diabetes bukan penyakit yang bisa disembuhkan. Ketika sesorang sudah didiagnosis diabetes, artinya seumur hidup ia akan menjadi penyandang diabetes. Maksud dari mengobati diabetes adalah mengelola penyakitnya agar tidak mendatangkan komplikasi.

 

Penyandang diabetes harus menjaga pola makan, aktif berolahraga, menurunkan berat badan, dan cek gula darah teratur. Jika kadar gula darah belum mencapai normal, bisa dibantu dengan obat diabetes.

 

Obat antidiabetes terdiri dari obat oral (diminum) dan insulin Di tahap awal diabetes didiagnosis, biasanya dokter akan memberikan satu jenis obat antidiabetes, dikombinasikan dengan perubahan gaya hidup. Jika tidak terkontrol kadar gulanya, obat oral akan ditambah menjadi 2-3 jenis obat.

 

Jika sudah menggunakan beberapa obat oral diabetes tetapi kadar gula darah tetap tidak terkontrol, bisa diberikan insulin. Secara umum ada dua jenis insulin, yaitu insulin basal yang memiliki aksi kerja panjang, dan insulin aksi cepat. Dokterlah yang akan menentukan pengobatan yang terbaik.

 

Sebagian orang memilih menggunakan obat herbal sebagaoi cara mengobati diabetes. Sebaiknya tidak sembarangan mengonsumsi obat herbal karena khasiatnya yang belum terbukti, justru bisa menimbulkan efek samping yang tidak diharapkan.

 

 

Baca juga: Mengenal Pengobatan Diabetes dengan GLP-1

 

 

Referensi:

Diabetes UK. The Big Three Diabetes Signs.

Healthline. 2019. What Are the 3 P’s of Diabetes?

Mayo Clinic. 2019. Diabetes symptoms: When diabetes symptoms are a concern.

Mayo Clinic. 2018. Erectile dysfunction and diabetes.

Diabetes UK. Genital Itchiness.

Diabeteseducator.org. 7 self care behaviors reducing-risks