Penyakit diabetes tipe 2, umumnya diawali dengan beberapa faktor risiko. Bila tidak dikelola sejak dini, beberapa faktor risiko penyakit yang kerap disebut kencing manis ini akan datang lebih cepat. Orang dengan riwayat diabetes di keluarga yang gemuk, misalnya, akan mudah terkena diabetes jika tidak menjaga pola makan dan menurunkan berat badan. 

 

Faktor risiko diabetes tipe 2 lainnya selain kelebihan berat badan, adalah hidup kurang gerak, atau jarang berolahraga. Bagaimana dengan makanan manis? Apakah orang yang suka makanan manis akan memiliki diabetes tipe 2? Penjelasannya bisa dilihat di video berikut ini!

 

 

Mengendalikan semua faktor risiko sangat penting untuk mencegah diabetes tipe 2. Pasalnya, begitu seseorang terkena diabetes, maka risikonya terkena masalah kesehatan lain yang serius juga meningkat, termasuk penyakit jantung dan gagal ginjal. 

 

Selain ketiga faktor risiko di atas, sebenarnya ada faktor risiko diabetes lainnya yang kurang umum. Makanya faktor-faktor risiko berikut kurang diperhatikan. Penting bagi smua orang untuk mengetahuinya.

 

Baca juga: Siapa Saja yang Berisiko Terkena Diabetes?

 

 

7 Faktor Risko Diabetes yang Jarang Diketahui

Menurut penelitian, diabetes adalah penyakit yang sangat kompleks dan rumit dan selalu ditemukan faktor risiko baru. Inilah 7 di antaranya:

 

1. Menopaus Dini

Dalam penelitian yang dipublikasikan pada Oktober 2017 di journal Diabetologia, ahli menemukan bahwa wanita yang mengalami menopause sebelum usia 40 tahun memiliki risiko tinggi terkena diabetes tipe 2. Sebaliknya, wanita yang mengalami menopaus di atas usia 55 tahun cenderung memiliki risiko yang lebih rendah terkena diabetes tipe 2. 

 

Meskipun penyebabnya belum dipahami, ahli menyimpulkan bahwa paparan hormon estrogen yang lebih tinggi pada wanita yang menopause di usia tua bisa memberikan perlindungan terhadap diabetes.

 

Oleh sebab itu, ahli menyarankan agar wanita yang mengalami menopaus pada usia di bawah 55 tahun untuk melakukan pencegahan dan rutin melakukan skrining semua penyakit, termasuk diabetes.

 

2. Kanker Payudara

Risiko diabetes juga meningkat pada wanita penderita kanker payudara dengan mutasi gen BRCA1 dan BRCA2. Dalam penelitian yang dipublikasi di jurnal Cancer pada 2010, ahli mempelajari data kesehatan lebih dari 6000 wanita yang menderita kanker payudara dengan mutasi gen tersebut.

 

Ahli menemukan bahwa sebelum terdiagnosis kanker payudara, para wanita tersebut tidak memiliki risiko diabetes tipe 2. Namun, setelah terdiagnosis, mereka mengalami peningkatan risiko diabetes tipe 2.

 

Selain itu, penelitian lain yang dipublikasi di jurnal Cancer pada September 2011 menemukan bahwa penderita kanker payudara yang menggunakan obat tamoxifen juga memiliki risiko terkena diabetes.

 

3. Asupan Vitamin D Rendah

Vitamin D memiliki fungsi dalam produki insulin tubuh dan regulasi gula darah. Penderita diabetes tipe 2 juga cenderung memiliki kadar viramin D yang rendah. Namun, ahli masih belum yakin tentang hubungan antara keduanya. Dibutuhkan penelitian lebih jauh untuk membuktikan jika asupan vitamin D tinggi memang bisa menurunkan risiko diabetes.

 

Sampai penelitan menemukan jawabannya, setiap orang disarankan untuk mengonsumsi makanan kaya vitamin D, seperti lemak ikan, atau memperolehnya dari paparan sinar matahari yang aman.

 

Baca juga: Sebutir Telur Sehari Bisa Turunkan Risiko Diabetes

 

4. Konsumsi Obat Statin

Penelitian yang dipublikasi di jurnal Drugs & Aging mempelajari 8000 wanita asal Australia yang berusia di atas 70 tahun, dan mengonsumsi statin (obat penurun kolesterol). Penelitian tersebut menemukan bahwa obat itu meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Risikonya terus meningkat seiring semakin lama mengonsumsi obat statin.

 

Namun, dibutuhkan penelitian lebih jauh untuk mengonfirmasi hal itu. Oleh sebabnya, ahli menyarankan, untuk tidak berhenti mengonsumsi obat statin, jika benar-benar diperlukan. 

 

5. Sleep Apnea

Menurut penelitian yang dipublikasi di jurnal PLoS One pada Februari 2015, ada hubungan antara sleep apnea dan diabetes tipe 2. Menurut penelitian itu, orang yang memiliki sleep apnea juga memiliki kontrol gula darah rendah.

 

6. Kurang Tidur

Orang yang suka begadang memiliki risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi. Hal tersebut dibuktikan dari penelitian di Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism pada April 2015. Menurut penelitian tersebut, orang yang suka begadang memiliki risiko diabetes tipe 2 lebih tinggi ketimbang orang yang tidur teratur dan bangun pagi.

 

7. Paparan Zat Kimia

Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Diabetes Care pada Juli 2012, paparan zat kimia industrial yang disebut ftalat bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2. 

 

Peneliti menemukan bahwa orang dewasa yang memiliki kadar ftalat tinggi di dalam darahnya cenderung memiliki gangguan insulin. Ftalat sendiri umumnya digunakan dalam produk seperti plastik dan kosmetik.

 

Belum ada bukti kuat tentang hubungan antara ftalat dan diabetes tipe 2. Namun, ahli merekomendasikan agar setiap orang menghindari zat kimia tersebut.

 

Baca juga: Ini 8 Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Risiko Diabetes

 

Seperti yang sudah disebutkan di atas, diabetes memiliki banyak faktor risiko. Selain keenam hal di atas, ada juga tiga kebiasaan orang Indonesia yang meningkatkan risiko diabetes. Hindari semua faktor risiko Diabets ini, ya Gengs! (UH/AY)

 

3 kebiasaan orang Indonesia yang dapat membuat diabetes