Ilmuwan wanita asal Indonesia dari Lembaga Eijkman, Korri Elvanita El Khobar, Ph.D berhasil menemukan cara untuk mendeteksi awal kanker hati pada penderita infeksi virus hepatitis kronis lho, Gengs. Temuan Korri itu merupakan penelitian yang diajukannya untuk meraih gelar Doctor of Philosophy di University of Sydney. Korri mengungkapkan kalau ia melakukan penelitian tentang penggunaan status metilasi Polo Like Kinase 1 (PLK1) sebagai biomarker untuk deteksi awal karsinoma hati seluler atau hepatocellular carcinoma (HCC) pada penderita infeksi virus hepatitis B dan C kronis di Indonesia.

 

“Saya meneliti tentang adanya suatu gen yang dapat digunakan sebagai alat deteksi dini kanker hati pada penderita hepatitis kronis. Di Indonesia sendiri penderita hepatitis ini cukup banyak, sekitar 7% hepatitis B dan 1% dari hepatitis C. Mereka ini memiliki risiko yang cukup tinggi untuk mengalami kanker hati,” ungkap Korri saat ditemuii di acara penganugerahan L’Oreal Women in Science di Jakarta, 8 November lalu.  

 

Baca juga: Yuk, Kenali Penyakit Hepatitis!



Alasan Korri memilih PLK1 karena hasil riset yang telah ia lakukan sebelumnya menunjukkan kalau gen tersebut berperan penting untuk kanker hati. “Selain itu, PLK1 ini juga lebih stabil dalam darah. Kalau hanya difokuskan pada DNA saja, mungkin pada waktu yang akan datang, mereka akan terdegradasi. Metilasi PLK1 ini lebih stabil dalam darah sehingga gen ini dapat mendeteksi kanker,” jelas Korri.

 

 

Sekilas tentang Diagnosis Kanker Hati

Dengan ditemukannya tanda awal kanker hati pada penderita hepatitis kronis melalui gen PLK1 ini, dokter pun dapat melakukan pencegahan lebih dini. "Terdapat 30 juta orang di Indonesia yang terjangkit hepatitis dan permasalahan utamanya mereka terlambat didiagnosis,” ujar Korri.


Korri bahkan menambahkan kalau kebanyakan orang tidak tahu jika terinfeksi hepatitis. “Mereka baru akan pergi ke dokter saat sudah terjadi peradangan yang ditandai dengan berbagai gejala. Padahal hepatitis itu kalau sudah peradangan akan sangat sulit untuk ditangani," tambahnya.

 

Perlu diketahui, untuk mendeteksi penyakit hati, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan fisik disertai dengan riwayat kesehatan Kamu nih, Gengs. Jika seseorang diduga menderita atau memiliki kanker hati, dokter akan menyarankan atau merekomendasikan sejumlah tes, seperti tes darah ataupun biopsi hati.

 

Baca juga: 8 Fakta Penting Seputar Hepatitis



Tes darah bagi orang-orang yang diduga memiliki kanker hati dilakukan untuk memeriksa fungsi organ hati dan kondisi kesehatan secara umum. Sedangkan, biopsi hati dilakukan dengan mengambil sedikit jaringan di organ hati untuk diuji di laboratorium.

 

 

“Pemeriksaan deteksi kanker ini secara konvensional sudah ada. Namun, pilihan deteksinya, melalui serum darah dan juga biopsi hati. Kalau biopsi, belum tentu semua orang mau. Oleh karena itu, saya melakukan penelitian mengenai penggunaan status metilasi PLK1 ini,” ujar Korri yang juga merupakan peneliti di Laboratorium Hepatitis Lembaga Eijikman itu.

 

Baca juga: Tips dan Aturan Makan untuk Penderita Hepatitis



Gen PLK1 yang ada di dalam tubuh manusia akan berubah saat ada virus hepatitis masuk ke dalam tubuh. Jika sudah terinfeksi virus, gen ini akan memberikan tanda atau gejala yang akan mengarah kepada keganasan suatu penyakit hati. 

 

Dengan temuannya itu, Korri yang memiliki ketertarikan menjadi ilmuwan sejak kuliah S1 di Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia ini memiliki keinginan untuk merancang suatu kit diagnostic yang bisa digunakan untuk mendeteksi penderita kanker hati.

 

Selain Korri, L'Oreal Women in Science juga memberikan penghargaan untuk 3 wanita lain, yaitu Sylvia Ayu Pradanawati, Ph.D meneliti limbah sekam padi sebagai anoda untuk aplikasi baterai temperatur dan tegangan tinggi, Dr. Yessie Widya Sari, M.Si meneliti biorefineri mikroalga pada pengemas produk pertanian dan makanan, dan Athanasia Amanda Septevanu, Ph.D meneliti pengembangan nanopaper berbasis biomassa serat nanoselulosa alami sebagai layar perangkat elektronik masa depan. (TI/AY)