Bulan Ramadan biasanya identik dengan acara berkumpul serta berbuka puasa bersama keluarga dan teman-teman. Di bulan Ramadan, biasanya banyak pula umat muslim yang lebih sering beribadah ke masjid. Namun, Ramadan kali ini berbeda dari sebelumnya karena adanya wabah coronavirus atau Covid-19. Maka itu, tradisi-tradisi Ramadan tersebut tidak bisa dilakukan tahun ini. 

 

Virus corona menular lewat paparan droplet atau cairan pernapasan orang yang terinfeksi virusnya. Risiko penularan meningkat di tempat umum di mana orang berkumpul dan berdekatan satu sama lain, termasuk ketika berkumpul bersama keluarga besar atau teman-teman, dan beribadah di masjid.

 

Oleh sebab itu, World Health Organization (WHO) mengeluarkan panduan khusus terkait ibadah puasa di bulan Ramadan di tengah wabah virus corona ini. WHO sangat merekomendasikan agar ummat muslim melakukan social distancing di bulan puasa kali ini, demi keselamatan diri dan orang lain.

 

Apa saja panduan puasa dan beribadah di tengah pandemi Covid-19 dari WHO? Ini penjelasannya!

 

Baca juga: Tips Mengendalikan Gula Darah Selama Puasa
 

Panduan Puasa dan Beribadah di Tengah Pandemi Covid-19 dari WHO

Berikut lengkapnya panduan puasa dan beribadah di tengah pandemi covid-19 dari WHO!

 

1. Menghindari dan Membatalkan Acara Sosial 

Membatalkan acara berkumpul bersama baik dengan tujuan sosial ataupun beribadah sangat direkomendasikan. WHO merekomendasikan dan mendukung keputusan apapun yang membatasi, menunda, dan membatalkan acara berkumpul bersama. 

 

Kalaupun terpaksa harus mengadakan acara yang bersifat sosial, maka perlu dilakukan atas pengawasan otoritas setempat, dan harus dilakukan berdasarkan panduan aman yang sudah distandarisasi. 

 

Panduan yang dijadikan standar oleh WHO diantaranya:

  • Melakukan physical distancing:
  • Menjaga jarak setidaknya 1 meter (3 kaki) antara setiap orang pada setiap waktu.
  • Hindari kontak fisik, sapalah orang lain dengan cara melambai atau mengangguk.
  • Batasi jumlah orang yang ada di tempat umum atau acara yang berkaitan dengan aktivitas bulan Ramadan.
  • Sangat disarankan bagi orang yang sedang sakit atau tidak enak badan untuk tidak datang ke tempat umum atau acara yang berkaitan dengan aktivitas Ramadan.
  • Sangat disarankan agar orang lanjut usia atau orang yang memiliki masalah kesehatan serius (seperti penyakit jantung, diabetes, paru-paru, dan kanker), tidak datang ke tempat umum untuk beribadah atau acara yang berkaitan dengan aktivitas Ramadan.

 

2. Jaga Kebersihan Jika Beribadah di Luar Rumah

WHO sangat merekomendasikan agar tidak beribadah di tempat umum, termasuk masjid, selama bulan Ramadan, demi keselamatan diri dan orang lain. Namun, kalau dalam posisi terpaksa, seperti sedang berada di perjalanan ketika memasuki waktu sholat, maka ada panduan yang perlu diikuti:

 

Untuk tamu yang akan beribadah:

  • Pakai sajadah sendiri
  • Jaga jarak sholat dengan orang lain

 

Untuk pengurus masjid yang bertanggung jawab:

  • Menyediakan fasilitas cuci tangan yang bersih di pintu masuk dan di dalam masjid, dilengkapi dengan sabun dan hand sanitizer (setidaknya 70% alkohol).
  • Membersihkan masjid secara rutin, untuk barang-barang yang bersifat kain perlu dicuci menggunakan detergen dan disinfektan.
  • Pastikan tempat wudhu bersih.
  • Lebih sering membersihkan objek-objek yang sering disentuh, seperti gagang pintu, pegangan tangga, dan lainnya. Bersihkan menggunakan disinfektan.

 

Baca juga: Inilah Manfaat Puasa untuk Kesehatan Mental dan Otak
 

Menjaga Kesehatan dengan Makan Sehat dan Menjaga Kesehatan Mental

Asupan nutrisi dan hidrasi sangat penting di bulan Ramadan, ditambah lagi dengan adanya wabah virus corona. Kita perlu lebih waspada dan meningkatkan asupan makanan sehat. 

 

WHO menyarankan agar umat muslim banyak mengonsumsi makanan alami dan segar, serta minum air putih yang cukup. Hindari merokok, termasuk jika sudah waktu berbuka puasa. Pasalnya, perokok berisiko memiliki kondisi yang berat jika terkena virus corona. Apalagi merokok sendiri juga meningkatkan risiko terkena virus corona, karena perokok cenderung lebih sering menyentuh mulutnya saat sedang merokok. 

 

Menjaga kesehatan mental juga sangat penting. Mungkin bulan Ramadan kali ini lebih sulit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dengan adanya wabah virus corona ini. Namun, bukan berarti kualitas ibadah Kamu harus berkurang.

 

Menurut WHO, umat muslim masih bisa beribadah dan menunaikan zakat sambil melakukan social distancing. Jadi, tidak perlu stres dalam menjalani puasa di tengah wabah virus corona ini. 

 

Kamu juga masih bisa berkomunikasi dengan keluarga, teman, dan orang tua lewat video call selama social distancing ini. Sering-seringlah melakukan komunikasi seperti ini untuk melepas rindu dan stres. (UH)

 

Baca juga: Sulit Terbangun? Coba Tips Bangun Sahur Tepat Waktu!

 

 

Sumber:

World Health Organization. Safe Ramadan practices in the context of the COVID-19. April 2020.