Hingga saat ini, kanker payudara masih menjadi salah satu penyakit yang menakutkan, terutama bagi para wanita. Kanker payudara bahkan menduduki urutan pertama sebagai penyebab kematian kaum wanita menurut penelitian WHO. Angka kematian yang tinggi ini disebabkan belum adanya obat yang menjanjikan kanker payudara akan sembuh sepenuhnya.

 

Kendati demikian, baru-baru ini sebuah pencapaian besar dilakukan oleh 2 putri Indonesia, Aysa Aurealya Maharani dan Anggina Rafitri. Wanita asal Dayak ini berhasil membuat obat penyembuh kanker payudara. Obat tersebut terbuat dari tumbuhan asli Kalimantan Tengah, bajakah.

 

Baca juga: Yuk Kenali Tanda-Tanda Kanker Payudara!

 

Berawal dari Ekstrakurikuler, Sabet Juara Dunia

Kisah membanggakan Aysa dan Anggina berawal dari kegiatan ekstrakurikuler di sekolah mereka. Kedua gadis tersebut memilih akar bajakah, yang merupakan tumbuhan asli Kalimantan Tengah, sebagai objek penelitian.

Menurut Aysa, orang-orang pedalaman di daerah Kecamatan Bukit Batu, Palangkaraya, meyakini bahwa akar bajakah dapat menyembuhkan kanker payudara.

Setelah melakukan serangkaian proses penelitian, hasil pengujian ternyata benar membuktikan bahwa akar bajakah memiliki kandungan berlimpah yang dapat menyembuhkan kanker payudara. Kandungan tersebut antara lain saponin, alkoloid, steroid, terpenoid, flavonoid, tanin, dan fenolik. Zat-zat tersebut juga diyakini dapat menyembuhkan tumor ganas.

Akar bajakah ini diproses menjadi bubuk, yang kemudian dapat dikonsumsi dengan cara diseduh layaknya minum teh. Pengujian dilakukan pada hewan percobaan selama kurang lebih 3 bulan dan menunjukkan hasil yang positif.

 

Keberhasilan itulah yang kemudian dikemas menjadi sebuah karya ilmiah dan diikutsertakan dalam ajang internasional World Invention Creativity Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan. Dalam ajang tersebut, karya ilmiah dari kedua gadis ini berhasil meraih posisi juara tingkat dunia, mengalahkan 22 negara pesaingnya dan memperoleh medali emas.

 

Baca juga: Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI

 

Lebih Baik Mencegah Kanker Payudara

Meski saat ini Aysa dan Anggina telah membuktikan keefektifan dari akar bajakah sebagai obat kanker payudara, bukan berarti Kamu bisa menyepelekan penyakit yang satu ini. Perlu diketahui bahwa kanker payudara tak hanya dapat dialami oleh wanita, tetapi juga pria. Oleh karena itu, untuk menghindari risiko kanker payudara, lebih baik lakukan beberapa langkah pencegahan dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti berikut ini:

 

1. Membatasi konsumsi alkohol

Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker. Maka dari itu, sebisa mungkin batasi diri untuk meminum alkohol. Jika memungkinkan, hilangkan kebiasaan tidak sehat ini.

 

2. Jangan merokok

Bukti penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara merokok dengan risiko kanker payudara, terutama pada wanita pre-menopause.

 

3. Menjaga berat badan

Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Untuk menjaga berat badan tetap ideal, orang dewasa disarankan untuk melakukan setidaknya 150 menit aktivitas sedang atau 75 menit aktivitas berat setiap minggunya. Aktivitas ini bisa ditambah dengan latihan kekuatan setidaknya 2 kali dalam seminggu.

 

4. Menyusui

Menyusui dapat menghindarkan seorang wanita dari risiko kanker payudara. Semakin sering wanita menyusui bayinya, maka semakin rendah risiko terserang kanker payudara.

 

5. Batasi dosis dan durasi terapi hormon

Terapi hormon kombinasi lebih dari 3 hingga 5 tahun dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Jadi jika Kamu menggunakan terapi hormon untuk gejala menopause, konsultasikan terlebih dulu kepada dokter. Sebagai gantinya, Kamu akan disarankan untuk menggunakan terapi obat non-hormonal. Namun jika Kamu memutuskan tetap menggunakan terapi obat hormonal, pilihlah dosis terendah berdasar saran dokter.

 

6. Hindari paparan radiasi dan pencemaran lingkungan

Beberapa metode medis, seperti CT scan, menggunakan radiasi dosis tinggi. Meski diperlukan penelitian lebih lanjut, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kanker payudara dengan paparan kumulatif dari radiasi selama hidup. Karenanya, sebisa mungkin kurangi paparan radiasi tersebut dengan melakukan pemeriksaan medis radiasi jika benar-benar diperlukan.

 

Aysa dan Anggina telah berhasil menunjukkan kepada dunia bahwa tanaman bajakah dari Indonesia dapat digunakan sebagai obat kanker payudara. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut karena baru diuji pada hewan. Para peneliti perlu mencari tahu apakah ada efek jangka panjang penggunaan bajakah pada manusia dan efektivitasnya dalam mengatasi kanker. Untuk saat ini, pengidap kanker payudara masih disarankan untuk melakukan terapi dari dokter demi memperlambat perkembangan kanker.

 

Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan guna menghindari penyakit ganas ini ya, Gengs. Karena bagaimana pun juga, lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan? (AS)

 

Baca juga: 5 Cara Sederhana Cegah Kanker Payudara

 

 

Sumber:

Jawa Pos. "2 Putri Dayak Raih Emas berkat Obat Penyembuh Kanker Payudara".

Mayo Clinic. "Breast cancer prevention: How to reduce your risk".