Normalkah sakit perut saat hamil? Sakit atau kram perut ringan umum dialami saat kehamilan, Mums. Biasanya hal ini bukan tanda bahaya. Namun, kalau rasa sakitnya berat, maka Mums perlu segera periksa ke dokter. 

Sakit perut saat hamil yang berat bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kehamilan ektopik, keguguran, atau masalah serius lainnya. Berikut hal-hal yang perlu Mums ketahui tentang sakit perut saat hamil.

 

Baca juga: Kolaborasi Teman Bumil Bersama Bidan Perangi Stunting di Indonesia
 

Normalkah Sakit Perut saat Hamil?

Sakit perut saat hamil itu umum dan pada kebanyakan kasus bukan suatu hal yang perlu dikhawatirkan. Misalnya, sakit perut saat hamil bisa disebabkan oleh masalah pencernaan, atau tanda Mums harus mengganti posisi tubuh.

Jika Mums mengalami kram atau sakit pada perut, ini bisa berarti Mums mengalami masalah pencernaan. Masalah pencernaan saat hamil cukup umum, namun Mums perlu langsung periksa ke dokter jika sakit perut yang dialami disertai gejala-gejala seperti demam ringan, nyeri otot, atau sakit kepala.

Wanita hamil rentan terkena keracunan makanan dan infeksi lain di saluran pencernaan. Beberapa infeksi (seperti Listeria) bisa menyebabkan komplikasi pada bayi meskipun infeksi ini umumnya tidak berbahaya pada orang yang tidak hamil.

 

Baca juga: Mums, Ini 10 Hal Yang Harus Dilakukan di Trimester Pertama Kehamilan
 

Sakit Perut yang Umum saat Hamil

Kalau Mums mengalami sakit perut biasa di bagian abdomen, bukan di perut, maka bisa menjadi penyebabnya ringan atau berat. Abdomen terus membesar saat hamil dan organ di dalam tubuh juga bergerak, jadi beberapa merasakan nyeri tajam itu normal.

Penyebab umumnya diantaranya:

  • Kontraksi Braxton Hicks: kontraksi Braxton Hicks bisa menyebabkan ketidaknyamanan atau nyeri di trimester kedua dan ketiga.
  • Kram: kram bisa dialami akibat melebarnya rahim. Kram ini biasanya tidak berat dan akan mereda setelah Mums beristirahat selama beberapa menit.
  • Konstipasi atau kembung: gejala-gejala ini cukup umum terjadi akibat kadar tinggi hormon progesteron saat hamil, yang menyebabkan sistem pencernaan melambat.
  • Nyeri ligamen bundar: Mums bisa merasakan nyeri ini di trimester kedua kehamilan, dimana ligamen yang membentang dari rahim ke kunci paha akan meregang. Hal ini bisa menyebabkan nyeri tajam ketika Mums mengubah posisi.

 

Baca juga: Muncul Flek Seperti Menstruasi? Bisa Jadi Tanda Hamil Muda, Lho!
 

Sakit Perut dan Keguguran

Segera hubungi dokter kalau Mums mengalami kram berat pada wilayah bagian bawah pelvis atau nyeri di punggung bagian bawah disertai muntah, mual, atau perdarahan vagina. Gejala-gejala ini bisa menjadi indikasi terjadinya keguguran.

Namun, kram juga bisa terjadi pada kehamilan yang normal atau sehat. Kalau Mums tidak mengalami perdarahan dan gejala penyerta yang berhubungan dengan keguguran namun masih mengalami kram, maka ada baiknya jika diperiksakan ke dokter.

Kalau Mums mengalami nyeri berat pada bagian abdominal di awal kehamilan, maka segera periksakan ke dokter. Mums perlu memastikan kondisi tersebut tidak disebabkan oleh kehamilan ektopik. Pasalnya kondisi ini bisa membahayakan nyawa jika tidak diobati.

Pada beberapa kasus, nyeri abdominal juga bisa disebabkan oleh abruptio plasenta. Kondisi ini bisa membahayakan Mums dan janin, sehingga membutuhkan penanganan secepatnya. Pada abruptio plasenta, plasenta terpisah dari rahim setelah kehamilan berusia 20 minggu.

 

Sumber:

Very Well Family. Are Stomach Pains Normal During Pregnancy?. September 2022.
U.S. National Library of Medicine. Office On Women's Health. Pregnancy complications.
Bustos M, Venkataramanan R, Caritis S. Nausea and vomiting of pregnancy - What's new?. Auton Neurosci. 2017;202:62-72. doi:10.1016/j.autneu.2016.05.002