Siapa nih Geng Sehat yang mudah terbangun saat tidur? Beberapa orang mungkin mudah terbangun saat tidur, apalagi jika tiba-tiba lampu menyala atau mendengar suara yang pelan maupun yang keras. Lalu, apa ya penyebab sebenarnya kita mudah terbangun saat tidur? Dikutip dari everydayhealth.com, simak penjelasan selengkapnya, yuk!

 

Saat tidur, kita mengalami rapid eye movement (REM) dan non-rapid eye movement (NREM) secara bergantian dan berulang setiap 90 menit nih, Gengs. Kita menghabiskan sekitar 75% malam dalam tidur NREM, yang terdiri dari 3 tahapan tidur.

 

Tahap pertama (N1) atau fase antara terjaga dan tertidur disebut tidur sebentar karena mudah terbangun. Tidur yang lebih dalam dimulai pada tahap kedua (N2), saat gerakan mata berhenti, detak jantung menjadi teratur, gelombang otak jadi menurun, dan otot menjadi rileks. Tahap ketiga (N3) merupakan tahap tidur yang paling dalam, yaitu ketika otak menjadi semakin kurang responsif terhadap stimulasi eksternal, detak jantung dan pernapasan menjadi semakin lambat, tekanan darah menurun, aktivitas otot berkurang, tidak ada gerakan pada mata, suhu tubuh menurun, serta pertumbuhan dan perbaikan jaringan terjadi.

 

Baca juga: 7 Kebiasaan Sehat Sebelum Tidur

 

Setelah melewati tahapan siklus NREM, selanjutnya Kamu akan memasuki siklus REM. Siklus ini terjadi saat mata bergerak cepat dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Pada siklus ini, Kamu mulai bermimpi, aktivitas gelombang di otak meningkat, serta denyut jantung dan tekanan darah pun bertambah mendekati keadaan saat terbangun. Secara umum, orang dewasa memang mengalami lebih banyak tahap NREM atau tidur sebentar dan tidak begitu nyenyak. Sedangkan anak-anak cenderung lebih banyak mengalami REM karena mudah terlelap.

 

 

Apa Penyebab Seseorang Mudah Terbangun?

Seseorang yang gampang terbangun saat mendengar suara pelan disebut dengan light sleep atau tidur ringan. Tidur seperti ini sebenarnya hanya terjadi pada semua orang, karena setiap orang memiliki reaksi yang berbeda terhadap suara ataupun rangsangan lain saat tertidur.

 

Beberapa ahli menyatakan bahwa hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor genetik, gaya hidup, dan gangguan tidur. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa perbedaan dalam aktivitas gelombang otak saat tidur juga dapat membuat seseorang mengalami tidur ringan atau tidur nyenyak.

Baca juga: 4 Faktor yang Mempengaruhi Tidur Anda
 

Penelitian yang diterbitkan pada tahun 2010 menunjukkan bahwa respons orang terhadap suara berisik selama tidur berhubungan dengan tingkat aktivitas otak atau sleep spindle. Para ilmuwan menemukan bahwa orang yang selalu tidur, mengalami aktivitas otak yang tinggi dan akan cenderung tertidur pulas tanpa terbangun sama sekali, meski ada suara yang keras atau berisik. Namun, hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut lagi.

 

Beberapa gangguan tidur, seperti obstructif sleep apnea (OSA), juga dapat memengaruhi light sleep yang membuat kita terbangun sepanjang malam karena napas yang tidak teratur. Kalau Kamu memiliki gangguan tidur tertentu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter agar jadwal tidur tidak terganggu dan berantakan. Namun dalam banyak kasus, faktor yang berada di luar kendali dapat memengaruhi kualitas tidur.

Baca juga: Jangan Kaget, Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Tidur
 

Ada banyak hal yang berkaitan dengan gaya hidup, obat-obatan, alkohol, dan kafein yang dapat membuat tidur menjadi hanya sebentar atau mudah terbangun. Oleh karena itu, cobalah untuk mulai kebiasaan tidur sehat dengan mempertahankan jadwal tidur teratur, yaitu sebisa mungkin pergi tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari. Kurangi konsumsi kafein dan alkohol, serta tidurlah di ruangan yang tenang, gelap, dan sejuk.

 

Tidak hanya itu saja, biasakan pula untuk mematikan televisi ataupun gadget 30 menit sebelum tidur. Nah, dengan melakukan hal ini, Kamu akan mendapatkan tidur berkualitas tanpa terbangun-bangun lagi, deh! (TI/AS)