Seiring pertambahan usia, penis pria berkembang dari sisi bentuk dan ukuran. Setelah memasuki usia pubertas, ukuran penis anak laki-laki umumnya membesar hingga mencapai ukuran tetap saat dewasa. Namun pada sebagian pria, sejak kecil ukuran penisnya tidak bertambah sehingga ia dikategorikan mengalami mikropenis, atau penis yang sangat kecil.

 

Gangguan mikropenis ini bukan mengada-ada Gengs! Faktanya banyak orang dewasa yang memiliki kelainan ini. Dilansir dari health.com, menurut dr. Jamin Brahmbhatt, seorang dokter spesialis bedah urologi dari Clermont, Florida, yang disebut mikropenis adalah jika ukuran penis kurang dari 2,8 inci saat ereksi, atau sekitar 7 cm saja.

 

Dalam budaya kita, kebanggaan seorang pria salah satunya pada ukuran penisnya. Maka penderita mikropenis ini bisa turun kepercayaan dirinya dan selalu berada dalam kecemasan bagaimana ia bisa memuaskan pasangannya saat menikah. Untuk mengetahui lebih jauh tentang gangguan mikropenis, inilah beberapa hal yang perlu Kamu ketahui:

 

Baca juga: Aktivitas Seks untuk Pasangan LDR

 

Termasuk Kelainan Bawaan

Biasanya mikropenis ini terdiagnosis pertama kali saat bayi lahir. Jadi bukan suatu masalah yang tiba-tiba, misalnya awalnya ukuran penisnya normal kemudian mendadak menciut. Bayi yang sejak lahir memiliki penis normal juga tidak akan pernah mengalami mikropenis. 

 

Penyebabnya adalah gangguan hormonal, yaitu produksi testosteron yang sangat rendah di tahap perkembangan janin. Akibatnya ukuran penis janin tidak berkembang. Diduga, setiap 1,5 dari 10.000 bayi laki-laki yang dilahirkan akan memiliki kondisi ini. 

 

Normalnya, ukuran penis pada bayi laki-laki saat dilahirkan sekitar 2,5 sentimeter. Kurang dari itu, dikategorikan penis kecil. Pada pria dewasa, rata-rata-rata memiliki penis sepanjang 8-9 cm dan 12-14 sentimeter saat ereksi. Jadi ketika dalam kondisi ereksi panjang penis maksimal hanya 7 sentimeter, maka bisa dikategorikan mikropenis.

 

Baca juga: Inilah Perubahan Bentuk Penis Seiring Bertambahnya Usia

 

Apakah Bisa Diterapi?

Jika dideteksi sejak lahir, terapi langsung diberikan dan hasilnya lebih efektif. Bayi langsung diterapi dengan testosteron dalam tiga bulan pertama untuk menumbuhkan penisnya. Terapi testosteron ini bertahan dan tetap efektif sampai anak menjelang masa pubertas. Saat pubertas akan dievaluasi kembali apakah anak memerlukan terapi tambahan.

 

Jika terapi dengan hormon tostesteron tidak cukup memperbesar ukuran penis, maka bisa pilihan pengobatan selanjutnya adalah pembedahan. Operasi phalloplasty adalah operasi memperbesar ukuran penis mengggunakan jaringan atau bagian tubuh lain, misalnya otot lengan bawah. Jaringan ini untuk menambahkan massa dan ukuran penis.

 

 

Baca juga: Ukuran Penis Pengaruhi Kualitas Seks? Mitos! 

 

Bagaimana Kehidupan Seksual Pemilik Mikropenis?

Ini mungkin menjadi pertanyaan banyak orang. Meskipun berukuran mini, fungsi penis secara seksual sebenarnya sama saja dengan penis normal. Penis tetap bisa ereksi, digunakan untuk masturbasi, mengalami orgasme, dan bisa untuk kencing seperti biasa. Hanya saja kadang-kadang sulit untuk melakukan penetrasi saat berhubungan intim. Oleh karena itu, jika pasangan pria dengan mikropenis menginginkan anak bisa dibantu dengan inseminasi atau bayi tabung. 

 

Masalah terbesar justru pada hambatan psikologis penderitanya. Namun jika pemilik penis mikro ini dapat mengatasi hambatan psikologis dan rendah dirinya, mereka bisa memiliki kehidupan seksual yang menyenangkan dan memuaskan. Dari persepsi fungsional juga sebenarnya ukuran penis memiliki pengaruh kurang signifikan terhadap kepuasan seksual.

 

Pria dengan penis kecil dapat menikmati banyak kesenangan seksual menggunakan jari, mulut, atau mainan seks. Gunakan straps-ons dan pemanjang penis untuk menjangkau dan merangsang bagian paling sensitif misalnya klitoris dan G-spot pada wanita. 

 

Baca juga: Ini 8 Jenis Orgasme pada Wanita yang Kamu Harus Tahu

 

Pakar seks juga menyarankan untuk bereksperimen dengan berbagai posisi bercinta. Misalnya melakukan variasi misionaris di mana wanita menyangga pinggul mereka di atas tumpukan bantal dan kemudian meletakkan kaki mereka lurus ke atas untuk bertumpu pada dada dan bahu pasangan, sementara si pria berlutut. Gaya doggy juga pilihan tepat, karena penis yang lebih besar dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit.

 

Tidak ada masalah yang tidak ada solusinya. Selama hambatan psikologis diatasi, pria dengan mikropenis tetap dapat memiliki kehidupan seksual yang membahagiakan dengan pasangan. (AY)

 

Enam Kebiasaan Buruk yang Menurunkan Gairah Seksual - Guesehat