Perkembangan anak di usia balita sangat penting untuk diperhatikan dengan baik dan benar. Karena pada usia tersebut, anak sedang mengalami masa emas dalam pembentukan karakter dan mental. Hal ini hanya terjadi sekali dalam seumur hidup.

 

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mendampingi dan mengikuti segala tumbuh-kembang yang dimiliki oleh anak setiap harinya. Perkembangan kecerdasan anak akan berjalan cukup pesat, berdasarkan dengan pola ajar dan asuh yang diterimanya. Dengan adanya kenyataan tersebut, dapat disimpulkan pendidikan di usia dini memang sangat penting untuk diberikan kepada anak.

 

Hal ini sesuai dengan pemahaman dari tokoh pendidikan anak usai dini, yakni Montessori. Yang saya baca dari artikel, beliau mengungkapkan bahwa dalam mendidik anak perlu dipahami bahwa masing–masing anak memiliki karakter yang unik dan akan berkembang berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.

Baca juga: Ragam Metode Persalinan yang Bisa Mums Pilih

 

Tugas para orang tua dan pendidik adalah memberikan dorongan dan memfasilitasi ketika anak ingin mempelajari suatu hal. Pada tahun pertama kehidupan anak, memang menjadi waktu yang sangat tepat untuk mulai membentuk pribadi anak melalui segala pendidikan awal yang diberikan oleh keluarga.

 

Dalam masa ini, anak akan mengalami perkembangan dalam hampir segala aspek, mulai dari fisik, mental, hingga spritualnya. Jadi, wajib untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam pemberian pendidikan anak di usia dini.

 

Pendapat yang diungkapkan oleh tokoh pendidikan tersebut dikenal dengan metode montessori. Biasanya, metode montessori diterapkan pada anak di usia prasekolah, sekitar 0-12 bulan. Namun, tak sedikit pula yang menerapkan hingga pendidikan jenjang menengah.

 

Ciri-ciri metode montessori yang diterapkan pada anak usia 0-12 bulan dapat dilihat dari cara mendidik yang lebih mementingkan kemampuan anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan belajar, apakah sudah sesuai dengan tingkat perkembangannya atau belum. Selain itu, aktivitas fisik akan lebih banyak ditemui, agar anak dapat memahami konsep akademik dan memiliki keterampilan dalam mempraktikkan suatu kegiatan.

Baca juga: Cara Menyampaikan Pendidikan Seks kepada Anak

 

Keunggulan menerapkan metode Montessori adalah anak dapat memiliki cara berpikir yang lebih kritis, dapat lebih mudah berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, serta dapat mengambil keputusan dengan tegas. Dalam menggunakan metode ini, sebagai sistem pendidikan, masing–masing anak mempunyai kebebasan untuk memilih aktivitas yang akan dilakukan. Aktivitas tersebut tentu sudah diatur sedemikian rupa, untuk memacu terbentuknya kebebasan, keteraturan, dan kemandirian.

 

Berikut ini adalah beberapa kegiatan di rumah yang dapat diterapkan pada anak 0-12 bulan, sebagai bentuk metode Montessori.

 

1. Berlatih Hidup Praktis

Hal ini dapat dilakukan dengan cara mulai mengajarkan hal sederhana pada anak, seperti mencuci tangan, melukis, mewarnai, menutup botol, dan masih banyak lagi kegiatan praktis yang lainnya.

 

2. Melatih Sensori Awal

Melatih sensori awal anak dapat dilakukaan dengan memberikan permainan menyusun balok, hingga membentuk sebuah menara. Kemudian, memberikan interupsi pada anak untuk berjalan pada seutas tali lurus yang diletakkan di lantai. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan bermain tebak-tebakan terkait isi tas yang telah Mums masukkan sesuatu.

 

3. Melatih Membaca dan Menulis

Ketika ingin mengajarkan anak membaca dan menulis, alangkah baiknya jika mengajarkan bagaimana memegang pensil yang baik dan benar terlebih dahulu. Selain itu, juga harus memperhatikan kemampuan dan perkembangan bahasa yang dimiliki oleh anak.

 

Pada saat masih balita, mengajarkan beberapa bahasa juga sangat dianjurkan. Pasalnya, pada usia ini pikiran anak masih sangat bersih dan sangat mudah untuk mengenalkan bahasa–bahasa baru, yang akan dengan mudah anak hapalkan dan mengerti.

 

Metode montessori banyak diadaptasi dalam bentuk sekolah montessori. Namun, Mums bisa belajar tentang metode montessori ini dan menerapkan sendiri untuk anak di rumah.

Baca juga: Menerapkan Metode Montessori untuk Anak di Rumah