Dengan semakin berkembangnya teknologi, orang-orang semakin sedikit yang menulis dengan tangan. Kebanyakan orang lebih memilih untuk mengetik tulisan ketimbang menulis secara manual. Alasan kebanyakan orang lebih memilih mengetik adalah karena lebih praktis.

 

Selain itu, dalam pekerjaan, dokumen-dokumen resmi diharuskan ditulis dalam bentuk ketikan. Jadi, tidak heran jika kebanyakan orang lebih sering menulis dengan mengetik. Namun, yang mana sih yang lebih sehat? Mengetik atau menulis dengan tangan? Berikut penjelasannya.

 

Baca juga: Menulis Adalah Terapi Jiwa

 

Menulis vs Mengetik, Mana yang Lebih Sehat?

Stereotipe yang beredar luas di masyarakat adalah, orang-orang yang aktivitas utamanya mengetik, seperti orang yang bekerja sebagai sekretaris dsb, memiliki risiko tinggi terkena sindrom carpal tunnel. Sindrom carpal tunnel memiliki gejala mulai dari kelemahan hingga mati rasa pada tangan. Penyakit ini disebabkan oleh akivitas tangan yang sama dan berulang-ulang serta terlalu dipaksakan.

 

Namun, meskipun mengetik dilakukan berulang-ulang atau repetitif, aktivitas tersebut tidak memaksakan fungsi tangan yang terlalu berlebihan. Oleh sebabnya, pada umumnya, mengetik tidak menyebabkan sindrom carpal tunnel. Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa hanya 5% dari 5000 asisten teknis, yang mengetik sekitar 25 jam setiap minggunya, bisa didiagnosis sindrom carpal tunnel. 

 

Sementara itu, menulis secara manual atau dengan tangan seringkali dikaitkan sebagai penyebab distonia. Menurut ahli, distonia atau kram penulis umumnya terjadi pada orang yang terlalu sering menulis. Gejala distonia yang paling umum adalah kejang otot yang berlebihan di tangan yang digunakan untuk menulis. Tingkat keparahannya juga beragam, mulai dari ringan, sampai parah hingga menuebabkan tangan kaku.

 

Namun, tidak seperti sindrom carpal tunnel yang memengaruhi hampir seluruh pergerakan tangan, distonia hanya memengaruhi sedikit pergerakan tangan dan seringkali dipicu oleh aktivitas menulis. Tidak semua aktivitas menulis memicu distonia, hanya beberapa posisi menulis tertentu.

 

Baca juga: Pengaruh Film Pada Kesehatan Tubuh

 

Menulis Manual Lebih Sehat Secara Kognitif Ketimbang Mengetik

Walaupun mengetik lebih cepat dan mudah, ternyata Kamu akan mendapatkan manfaat kognitif jangka panjang yang lebih panjang dengan menulis secara manual. Pada tahun 2014, Association for Psychological Science melakukan penelitian dengan mengamati mahasiswa sebuah universitas dalam satu kelas.

 

Mahasiswa yang mengetik penjelasan dosen mendapatkan nilai tes yang lebih rendah ketimbang mahasiswa yang menulis dengan manual. Penelitian diulang lagi, namun murid-murid diberikan waktu lebih lama untuk mempelajari apa yang sudah mereka catat. Namun, hasilnya tetap sama, mahasiswa yang menulis manual memiliki nilai tes yang lebih tinggi ketimbang mereka yang mengetik.

 

Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Penelitian lain menemukan bahwa menulis dengan manual menyerap hubungan huruf-huruf dan kata-kata di otak Kamu lewat memori otak. Hal tersebut membuat mahasiswa yang menulis dengan manual lebih menngingat kata-kata kunci dan kalimat-kalimat penting saat sedang mengerjakan ujian.

 

Karena tombol keyboard yang sama membuat huruf-huruf yang diketik terasa sama, memori motor otak lebih sulit untuk menyerapnya. Oleh sebab itu, ahli menyimpulkan bahwa menulis secara manual melatih dan meningkatkan memori dan kesehatan otak.

 

Hal tersebut juga menjelaskan hasil penelitian lain pada anak-anak. Anak-anak berumur 3 – 5 tahun dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama ditugaskan mengetik alfabet, sementara kelompok kedua menulis alfabet secara manual. Hasilnya, kelompok yang menulis secara manual lebih mengenal dan menghafal huruf-huruf lebih baik ketimbang anak-anak yang mengetiknya.

 

Kalau Kamu ingin menulis catatan penting atau sesuatu yang ingin dipelajari dan diingat, menulis secara manual bisa membantu Kamu dalam mengingat dan mengerti materi tersebut. Kalau Kamu ingin mengekspresikan ide baru atau konsep yang sudah terbentuk di pikiran, menulis atau menggambarnya dengan alat tulis di kertas juga menjadi pilihan yang baik. 

 

Namun, kalau Kamu hanya membutuhkan kecepatan tanpa harus ada faktor kognitifnya, mengetik adalah pilihan yang paling mudah, lebih cepat, dan lebih efisien. Jadi, Menulis secara manual baik kesehatan kognitif mental dan otak, sementara mengetik baik untuk kesehatan fisik. 

 

Baca juga: Cara Menulis dan Dapat Hadiah di GueSehat


Pada zaman teknologi ini, semakin jarang orang yang menulis secara manual. Padahal, dengan adanya teknologi seperti komputer atau hp bukan berarti Kamu harus berhenti total menulis dengan tangan. Cobalah menyeimbangkan waktu untuk menulis secara manyal atau mengetik!

 

 

Sumber:

Healthing. Is writing on paper better for your brain than typing?. Maret 2021.
VOA. Is Writing Notes by Hand Better Than Typing?. September 2014.