Memiliki seorang anak adalah hal paling menyenangkan dan membahagiakan bagi orang tua. Namun, bukan berarti memiliki anak dengan kebutuhan khusus adalah musibah dan hal yang harus disesalkan. Orang tua dengan anak berkebutuhn khusus lebih butuh perhatian dan kesabaran yang lebih daripada orang tua dengan anak kondisi normal.

Apabila Mums dan Dads termasuk orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus dan anak dengan kebutuhan normal, orang tua harus bisa memastikan bahwa kedua anak tersebut mendapatkan kasih sayang yang sama. Pada kehidupan nyata, anak dengan kebutuhan khusus memiliki kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari layaknya anak normal.

Baca juga: Anak Hiperaktif? Jangan-jangan karena ADHD!

 

Maka dari itu, anak dengan kebutuhan khusus membutuhkan bantuan ekstra dari kedua orang tuanya. Masih banyak orang tua yang bingung dan takut dalam menghadapi anak dengan kebutuhan khusus. Ketakutan bahwa tidak bisa menjadi orang tua yang baik dalam mengajarkan dan membimbingnya.

Tidak perlu khawatir dan bingung, Karen Krivit, seorang pekerja sosial untuk Philadelphia Elwyn Early Intervention SEEDS Program dan pemilik Philadelphia Autism Network mengatakan bahwa ada beberapa cara yang bisa Mums dan Dads lakukan dalam berbagi cinta, dan membantu anak kebutuhan khusus belajar, menyesuaikan diri, dan tumbuh.

  1. Menerima kondisi dan beri dukungan

Meski bukan hal yang mudah, menerima kenyataan bahwa anak memiliki kebutuhan khusus adalah hal utama yang harus dilakukan. Dengan menerima kondisi itu, menjalankan tugas sebagai orang tua akan lebih mudah sehingga dalam melakukan apa saja untuk si kecil bukanlah beban.

Jauhilah pikiran bahwa seharusnya anak bisa mengerti apa yang diajarkan oleh orang tua. Keluarga harus belajar untuk memberi rasa toleransi dan menghilangkan perasaan ambigu. Dimana ada keterbatasan yang harus orang tua terima, dan ada harapan dari keluarga untuk menerima apapun kondisi anak dengan kebutuhan khusus. Bantulah ia memahami batasan dan aturan yang diajarkan orang tua. 

 

  1. Lebih sabar

Memiliki anak dengan kebutuhan khusus membuat orang tua harus menjadi pribadi yang lebih sabar. Tingkat stres yang dialami oleh Mums dengan anak kebutuhan khusus juga berbeda dari orang tua yang memiliki anak dengan kondisi normal. Stres dalam hal ini sama dengan orang tua yang memiliki anak normal, hanya saja tingkatannya berbeda.

Biasanya anak akan mengalami masalah ketika bertemu dengan orang lain, berbicara, memahami perkataan orang lain, dan saat anak pergi sekolah. Pada saat itu, orang tua harus menarik napas dalam sebelum memberikan reaksi terhadap hal yang dilakukan oleh anak. Tidak ada gunanya memarahi atau  membentak anak dengan kebutuhan khusus, malahan anak tersebut bisa terganggu mentalnya sehingga mengganggu perkembangan anak tersebut.

Walaupun putus asa, emosi, dan kehilangan kontrol adalah hal yang pasti terjadi, namun sebisa mungkin orang tua harus bersikap lebih sabar. Pelan-pelan dan lebih santai dalam menghadapi anak dengan kebutuhan khusus akan membantu orang tua lebih sabar.

 

  1. Salurkan emosi dengan benar

Keluarga dengan anak berkebutuhan khusus harus memiliki sifat yang gigih, fleksibel, berpikiran terbuka, dan memiliki pengetahuan yang positif. Orang tua  yang memiliki anak berkebutuhan khusus cenderung lebih sering merasa bersalah, marah, dan kehilangan harapan saat buah hati yang telah dirawatnya tidak juga kunjung mengerti tentang apa yang dikatakan orang tua.

Sangat wajar bagi orang tua untuk merasa tertekan saat menghadapi anak kebutuhan khusus, namun perlu diketahui bahwa tidak ada orang tua yang sempurna. Saat sedang merasa tertekan atau emosi, cobalah untuk menyalurkan kekesalan dengan cara lain, misalnya memasak, mendengarkan lagu, atau menonton film kemudian kembali lagi bermain dengan anak. Jika ingin menangis, menanngislah. Tapi, sebisa mungkin hindari menangis didepan anak.

Baca juga: Ini yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Gaming Disorder yang Baru Ditetapkan oleh WHO Sebagai Penyakit Mental

 

  1. Jangan membandingkan

Hal inilah yang harus diperhatikan oleh orang tua, jangan membandingkan anak dan kebutuhan khusus dengan anak normal. Semua anak adalah istimewa, berbeda, dan memiliki keunikan masing-masing serta tumbuh dengan pemahaman dan ajaran yang berbeda-beda.

Lebih baik untuk mengajarkan anak dan mengembangkan kemampuan lainnya daripada mengeluh tentang kekurangannya dan membandingkannya dengan anak lain. Hal itu juga berlaku bagi anak berkebutuhan khusus yang memiliki saudara kandung normal. Berhentilah membandingkan

 

  1. Istirahat cukup

Mengurus anak dengan kebutuhan khusus pasti mengeluarkan tenaga ekstra untuk berinteraksi dan memastikan bahwa perkembangan sang buah hati dalam jalur yang benar. Tapi hal tersebut tidak lantas membuat orang tua mengabaikan kesehatan dan waktu istirahat yang dibutuhkan oleh tubuh. Jika orang tua dalam kondisi sehat, maka orang tua bisa fokus dan memiliki energi yang cukup dalam merawat serta membimbing anak.

Baca juga: Sudah Tahu Belum Beberapa Jenis Gangguan Mental Ini?

 

Perlu diingat bahwa tidak hanya Mums dan Dads yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus. Ada banyak masalah yang bisa menimpa anak-anak seperti kelainan pada jantung atau anak dengan cacat fisik lainnya. jika Mums dan Dads mengalami kesulitan saat merawat anak dengan kebutuhan khusus, hubungi dokter anak untuk meminta bantuan. (AD)