Geng Sehat suka main video game? Hati-hati! Orang yang terlalu sering main video game dalam jangka waktu yang lama bisa didiagnosis terkena penyakit mental. Pasalnya, World Health Organization (WHO) untuk pertama kalinya baru saja memasukkan ‘gaming disorder’ dalam list penyakit mental di dalam draft petunjuk klasifikasi penyakit internasional baru badan kesehatan dunia tersebut. Draft tersebut akan dikeluarkan secara resmi pada 2018.

 

WHO menetapkan ‘gaming disorder’ sebagai kebiasaan atau pola bermain game yang bersifat berkepanjangan. Menurut badan kesehatan internasional tersebut, gejala utama dari penyakit ini adalah memprioritaskan bermain game ketimbang kehidupan nyata dan aktivitas sehari-hari meskipun penderita mengalami konsekuensi negatifnya.

 

Dalam pedoman WHO, pasien harus menunjukkan gejalanya paling tidak selama 1 tahun sebelum didiagnosis. Namun, secara spesifik, dalam pedoman tersebut dituliskan bahwa diagnosis bisa berubah tergantung dengan keparahan dari kasusnya.

 

Lalu bagaimana bisa kecanduan bermain game memang bisa termasuk penyakit mental? Keputusan WHO tersebut didukung oleh kebanyakan dokter di seluruh dunia. Mereka setuju bahwa kecanduan bermain game adalah penyakit mental. Salah satunya adalah Kimberly Young, PsyD, Director of the Center for On-Line Addiction. 

 

Kepada situs web WebMD, dokter tersebut mengatakan bahwa gaming disorder adalah gangguan pengendalian impuls yang serupa dengan kecanduan judi. Berikut penjelasan lengkapnya!

Baca juga: Ternyata Game Pokemon Go Memberikan Manfaat Kesehatan Loh

 

Tentang Kecanduan 

Meskipun kebanyakan orang selalu menghubungkan kecanduan dengan hal-hal seperti alkohol ataupun obat-obatan, dokter juga menganggap adanya kecanduan berdasarkan sikap atau kebiasaan. Psikiatris menetapkan kriteria ini dalam definisi dari kecanduan:

  1. Penderita menjadi sangat ketergantungan dengan barang atau kebiasaan tersebut untuk bisa menjalani hidup.
  2. Kalau penderita tidak bisa mengonsumsi barang atau melakukan kebiasaan tersebut, ia menjadi sangat sensitif dan sedih hingga mengganggu fungsinya sebagai manusia.

Menurut dokter, kecanduan bermain game sesuai dengan kriteria tersebut, bahkan ada gejala-gejala berbahaya yang dialami penderita kecanduan bermain game ketika ia harus berhenti melakukan kebiasaanya tersebut. Gejala-gejala yang dimaksud di antaranya, penderita menjadi pemarah, sering melakukan kekerasan, dan depresi.

Pada anak, gejalanya biasanya sedikit berbeda. Jika orang tua mengambil alat bermain gamenya, anak akan mengurung diri, menangis, menolak makan, tidur, ataupun melakukan aktivitas sehari-harinya.

 

Faktor Psikologis Kecanduan Bermain Game

Tidak seperti kecanduan alkohol dan obat-obatan, aspek biologis dari kecanduan bermain game masih belum jelas. Namun, peneliti menganggap terlalu sering bermain game meningkatkan hormon dopamin. Hal serupa juga terjadi pada kasus kecanduan judi. 

Namun, faktornya tentu saja lebih dari faktor biologis pada otak. Pada kecanduan alkohol saja, penyebabnya tidak hanya faktor fisik. Ada komponen faktor psikologis pada kecanduan ini, seperti kebanyakan kasus dimana penderita merasa ingin lari dan kenyataan. Ia hanya ingin merasa senang, sehingga beralih pada kecanduan.

Misalnya, kebanyakan orang mengonsumsi kokain karena tidak menyukai dan ingin melupakan apa yang mereka rasakan. Untuk penderita kecanduan bermain game, hal yang membuat mereka merasa lebih baik adalah dunia fantasi. Hal ini terutama paling sering terjadi pada kasus kecanduan game online. Pada game online, biasanya pemain bermain sebagai karakter fiksional dan berinteraksi dengan pemain lain di dalam dunia virtual.

Pada banyak penderita kecanduan bermain game, mereka merasa kehidupan di dalam dunia virtual atau fantasi lebih menarik dan menyenangkan ketimbang kehidupan nyata.

Baca juga: 5 Bahaya Bermain Handphone di Toilet

 

Lalu Apakah Kecanduan Bermain Game Bisa Menyebabkan Bahaya? 

Terlalu lama bermain game mungkin memang terdengar tidak berbahaya ketimbang risiko overdosis akibat kecanduan obat-obatan dan alkohol. Namun, menurut dokter, kecanduan bermain game juga bisa merusak kesehatan dan aktivitas sehari-hari. 

Anak yang bermain game selama 4 – 6 jam setiap hari tidak akan memiliki waktu untuk bersosialisasi, mengerjakan PR, atau berolahraga. Hal tersebut akan mengganggu perkembangan sosial normal anak. Dampaknya, misalnya meskipun ia sudah berusia 21 tahun, emosional dan kecerdasannya hanya setara dengan anak berusia 12 tahun. Pada orang dewasa, kecanduan bermain game bisa membahayakan pekerjaan atau hubungan dengan orang lain.

 

Pertanda Kecanduan Bermain Game yang Harus Diwaspadai

Sering bermain game bukan berarti kecanduan. Yang jadi masalahnya adalah, bisakah Kamu mengontrol aktivitas bermain game tersebut? Menurut Center for On-Line Addiction, pertanda kecanduan bermain game termasuk:

  • Waktu bermain game semakin lama seiring dengan berjalannya waktu
  • Tidak konsentrasi saat beraktivitas karena ingin bermain game
  • Bermain game non-stop untuk lari dari masalah di kehidupan nyata atau depresi
  • Berbohong kepada orang lain karena ingin bermain game
  • Menjadi depresi saat berhenti bermain game

Selain itu, penderita yang kecanduan bermain game biasanya cenderung lebih tertutup dan mengisolasi dirinya dari dunia luar. Penderita biasanya menjauh dari pertemanan hingga meninggalkan hobi-hobinya yang lain.

 

Orang Tua Harus Waspada

Ilmuwan mengatakan, mayoritas penderita kecanduan bermain game adalah pria di bawah usia 30 tahun. Kebanyakan dari penderita mempunyai latar belakang memiliki kepercayaan diri rendah dan masalah sosial lainnya. Rata-rata penderita juga memiliki kecerdasan yang tinggi, namun tidak memiliki teman di sekolah. Selain itu, riwayat keluarga terkena kecanduan juga menjadi faktor yang memangaruhi.

Oleh sebabnya, orang tua perlu memperhatikan kebiasaan bermain game anak, seperti:

  • Perhatikan berapa lama anak bermain game
  • Apakah kebiasaan tersebut memengaruhi aktivitas anak secara negatif
  • Bagaimana anak bereaksi saat Kamu membatasi waktunya untuk bermain game
 Baca juga: 5 Dampak Negatif Bermain Pokemon Go Bagi Kesehatan

 

Langkah WHO dalam menetapkan kecanduan bermain sebagai penyakit mental menandakan bahwa kondisi ini bisa membahayakan kehidupan seseorang. Oleh sebabnya, mulai saat ini batasilah waktu untuk bermain game. (UH/OCH)