Si Kecil sering mengeluarkan sedikit gumoh selepas disusui? Jika frekuensi dan volumenya masih normal, maka tidak perlu khawatir ya, Mums. Ini merupakan hal yang wajar pada bayi, khususnya untuk bayi yang masih disusui secara eksklusif. Namun, ada situasi yang harus Mums waspadai dari kebiasaan muntah Si Kecil.

 

Bila Si Kecil mengeluarkan gumoh dalam jumlah tidak wajar, batuk-batuk, tersedak saat disusui, menunjukkan rasa kesakitan di sekitar area perut, dan disertai gelagat menekuk tubuh dan menarik-narik kaki, maka Mums patut curiga Si Kecil mungkin terkena gastroesophageal reflux disease (GERD). Lalu, apa itu GERD? Apa penyebabnya? Dan, langkah apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi GERD pada bayi? Simak penjelasan lebih lanjut ya, Mums.

Baca juga: Jangan Panik jika Anak Anda Tersedak!

 

Apa itu GERD?

GERD atau refluks asam lambung terjadi ketika isi perut mengalir kembali ke esophagus. Esophagus adalah saluran yang membawa makanan dari tenggorokan ke perut. Pada bagian dasar esophagus, yang menghubungkan ke perut, ada cincin otot yang biasanya terbuka ketika menelan. Cincin otot ini dikenal dengan lower esophageal sphincter (LES). Ketika LES tidak menutup sepenuhnya, kandungan isi perut dan cairan pencernaan akan kembali ke esophagus.

 

Siapa saja yang rentan mengalami GERD?

GERD dapat terjadi pada bayi, anak-anak, bahkan orang dewasa. Namun, bayi cenderung lebih rentan terhadap acid reflux karena LES dalam tubuh bayi masih lemah dan belum berkembang sepenuhnya. Sebenarnya, diperkirakan lebih dari separuh bayi mengalami acid reflux sampai tingkat tertentu.

 

Kondisi ini biasanya mencapai puncaknya pada usia 4 bulan dan hilang dengan sendirinya antara usia 12 dan 18 bulan. Sangat jarang mengalami GERD yang berlanjut hingga usia 24 bulan. Kalaupun ada yang mengalaminya, mungkin hal tersebut hanya terjadi pada kondisi terparah.

Baca juga: Tips Menyusui dengan Benar

 

Gejala yang lumrah terjadi saat bayi terserang GERD

13 tanda paling umum dari bayi yang mengalami acid reflux atau GERD, diantaranya:

  • Bayi tampak sangat lapar di awal, namun hanya semangat menyusui selama 15 atau 20 menit.
  • Meludah dan muntah.
  • Melengkungkan dan meregangkan punggung.
  • Menangis keras.
  • Lekas marah saat menyusui
  • Sering kecegukan.
  • Batuk-batuk dan menunjukkan gejala pneumonia.
  • Tersedak
  • Dada terasa nyeri.
  • Menolak makan bagi bayi yang telah menerima MPASI.
  • Sulit mengunyah dan susah menelan.
  • Tidurnya terganggu.
  • Berat badan bayi tidak bertambah.

 

Bagaimana seorang bayi bisa terdiagnosa GERD?

Pada kebanyakan kasus, diagnosa GERD didasarkan pada gejala yang ditunjukkan oleh bayi. Bila dokter mencurigai adanya kasus GERD yang parah, dokter akan melakukan beberapa tes untuk mendiagnosa kondisi refluks pada bayi. Tes tersebut berupa biopsi usus bayi atau penyinaran dengan sinar-X.

 

Tips Penanganan untuk Bayi Penderita GERD

Berdirikan Bayi Selepas Disusui

Biasakan untuk mendirikan bayi selama sekitar 30 hingga 40 menit setelah Mums selesai menyusui Si Kecil. Posisi ini berguna untuk mengantisipasi terjadinya GERD. Gaya gravitasi akan bekerja untuk menarik makanan, atau susu ke bawah sehingga mencegah asam lambung naik.

 

Sedapat mungkin, hindari menempatkan bayi pada posisi tidur atau telungkup setelah selesai menyusui Si Kecil ya, Mums. Posisi horizontal justru cenderung memudahkan isi perut dan refluks naik ke kerongkongan.

 

Lebih Sering Bersendawa

Bantu Si Kecil selalu bersendawa setelah Mums selesai menyusuinya. Biarkan Si Kecil puas bersendawa dengan leluasa. Kebiasaan baik ini sangat bermanfaat untuk mengurangi risiko terjadinya GERD.  Menurut Gladys Ellett, RN, MA, CLC, LCCE, perawat spesialisdari NYU Langone Medical Center, ada 3 manfaat utama dari kebiasaan bersendawa bagi bayi, diantaranya:

  • Mengeluarkan udara yang masuk ke sistem pencernaan bayi selama proses menyusui.
  • Bayi merasa lebih nyaman setelah bersendawa.
  • Aktivitas sendawa merupakan bentuk stimulasi yang bermanfaat untuk pencernaan bayi.

 

Ada 2 teknik bersendawa, yaitu:

1. Over The Shoulder

Mums bisa melakukan teknik ini sambil berdiri ataupun duduk tegak. Gendong Si Kecil pada posisi wajahnya menghadap ke dada Mums. Letakkan sehelai handuk bersih di atas pundak Mums. Handuk ini digunakan untuk berjaga-jaga bila bayi mengeluarkan gumoh saat bersendawa.

 

Lalu, sandarkan kepala Si Kecil di pundak Mums. Usahakan posisi dagu bayi berada sedikit di atas pundak Mums. Tahan tubuhnya menggunakan tangan kiri. Kemudian, tepuk-tepuk punggung Si Kecil menggunakan tangan kanan. Pastikan tepukan Mums agak keras. Jangan terlalu pelan menepuk punggung Si Kecil agar angin yang berada di dalam tubuhnya, lekas keluar.

 

2. Over The Lap

Mums bisa melakukan metode Over The Lap ini sambil duduk di kursi. Letakkan selembar handuk di atas pangkuan Mums. Lalu, dudukkan Si Kecil di pangkuan Mums. Sangga rahang dan leher Si Kecil menggunakan sebelah tangan, misalnya tangan kanan. Kemudian, gunakan tangan kiri Mums untuk menepuk-nepuk punggung Si Kecil dengan keras hingga sendawanya keluar.

 

Bila gejala GERD pernah ditunjukkan oleh Si Kecil, upayakan untuk segera berkonsultasi dengan dokter anak. Dokter dapat memberikan panduan dan saran yang bermanfaat agar GERD tidak sering berulang pada si Kecil. (TA/WK)

Baca juga: 5 Masalah Menyusui yang Umum Terjadi pada Ibu Baru