Beberapa waktu lalu, di grup ibu-ibu yang saya ikuti, ada beberapa pro dan kontra tentang metode membiarkan bayi makan sendiri atau yang lebih dikenal dengan metode Baby-Led Weaning (BLW). Yang paling saya ingat adalah ada seorang Ibu yang bilang, “Belum pernah liat kan, bayi keselek makanan sampai biru?” Atau "Eh waktu itu pernah ada tuh bayi meninggal gara-gara tersedak. Kalau mau memulai metode BLW, pastikan ibunya atau orang yang menungguinya makan paham Heimlich Maneuver. Kalau ngga, mana keburu bawa ke UGD?"

 

Wah, Apa Itu Heimlich Maneuver?

Mendengar kalimat itu, tentu ada beberapa ibu yang tadinya sudah yakin mau menerapkan metode BLW untuk bayinya akhirnya menjadi khawatir atau mungkin malah takut menerapkannya. Apa lah itu Heimlich Maneuver? Belum lagi dengar kata-kata tentang bayi yang meninggal karena tersedak. Belum tentu semua ibu tahu bagaimana pertolongan pertama mengatasi bayi tersedak. Masa mau mulai memberi makan anaknya harus belajar first aid dulu? Sepertinya agak ribet ya? Padahal, tersedak yang dimaksud sampai bisa menyebabkan bayi meninggal di sini mungkin chocking, bukan gagging. Sementara yang biasanya terjadi pada anak yang sedang belajar makan itu gagging.

Baca juga: 4 Tips Menyusui Dengan Benar
 

Nah, ayo kita belajar membedakan apa itu gagging (tersedak) dan apa itu choking (tercekik)

Setiap manusia memiliki kemampuan untuk melindungi tubuh mereka dari benda-benda asing yang membahayakan dirinya, begitu pula dengan bayi. Bayi itu pintar, lho. Mereka juga memiliki kemampuan untuk merespon benda asing yang masuk ke tubuh melalui mulutnya untuk melindungi tubuh dari benda yang dirasa membahayakan. Gagging adalah respon fisiologi yang secara reflex memuntahkan benda terlalu besar atau terlalu banyak yang masuk ke dalam mulut. Gagging biasa terjadi pada bayi yang baru mulai mengonsumsi makanan padat karena mereka belum bisa mengukur besar makanan yang mampu ditelan. Wajah mereka akan memerah dan mata mereka mungkin sampai berair jika sedang tersedak (gagging), mereka juga akan batuk-batuk dan mengeluarkan lidahnya. Jangan panik! Itu tandanya mereka sedang berusaha mengeluarkan makanan yang menyumbat saluran pernafasan mereka. Jangan berusaha membantu bayi yang sedang tersedak karena itu mungkin dapat menyebabkan mereka tercekik betulan (choking). Pendamping bayi saat makan harus tenang saat bayi mengalami gagging. Begitu mereka berhasil mengeluarkan benda yang menyumbat saluran pernafasan mereka tadi, biasanya akan langsung normal lagi. Gagging merupakan bagian dari proses bayi belajar makan. Semakin pintar bayi makan, resiko gagging akan semakin kecil.

Baca juga: Inilah 4 Menu Pilihan Kaldu Untuk Bayi MPASI

Lalu, Bagaimana dengan Choking?

Lain dengan gagging, choking merupakan suatu keadaan masuknya benda asing (makanan, mainan, dll) ke dalam saluran pernapasan atas sehingga menimbulkan gawat napas. Tersedak pada bayi ditandai dengan wajah pucat atau kebiruan, tidak dapat bernafas, dan tidak mampu mengeluarkan suara. Jadi ketika bayi mengalami tersedak namun tidak batuk-batuk, wajah kebiruan, Anda sudah harus melakukan pertolongan pertama.

 

Bagaimana Cara Menangani Bayi yang Gagging atau Choking?

Penanganan tersedak untuk bayi di bawah 1 tahun berbeda dengan anak yang berusia lebih dari 1 tahun. Penekanan perut (yang disebut dengan Heimlich Maneuver tadi) malah baru boleh dilakukan untuk anak di atas 1 tahun (bukan pada bayi yang baru belajar makan atau mulai MPASI). Sedangkan  pada bayi di bawah 1 tahun, penanganan tersedak terdiri atas kombinasi penekanan dada (chest thrust) dan tepukan punggung (back slaps). Nah, untuk ibu-ibu yang mengalami anaknya tersedak (gagging) saat makan, baik dengan metode BLW atau disuapi, jangan panik, ya!

Baca juga: 5 Cara Menaikkan Berat Badan Bayi