Dalam upaya penyuluhan deman berdarah dengue (DBD), dengan maksud untuk menghindari penyakit menular yang berbahaya, tentunya masyarakat dihimbau untuk menjaga kebersihan, baik di dalam rumah maupun di sekitar lingkungan tempat tinggal. Beberapa caranya adalah dengan menjaga kebersihan selokan secara rutin dan mengubur barang yang sudah tidak dipakai. Hal ini bisa meminimalkan kemungkinan nyamuk penyebab DBD bersarang. Untuk menghindari penularan yang lebih banyak, harus dikendalikan vektor atau penyebab utamanya. Dengan begini, penyebaran virus bisa dihindari sejak dini sebelum memakan banyak korban.

Tidak Semua Jenis Nyamuk Aedes Aegypti Menularkan DBD

Penyebab utama atau yang berperan sebagai vektor pada penularan penyakit DBD ialah nyamuk aedes aegypti. Namun ternyata, tidak semua jenis nyamuk aedes aegypti bisa menyebarkan virus tersebut. Hanya nyamuk betina yang menyebarkan penyakit ini, sebab mereka membutuhkan darah manusia yang mengandung banyak protein untuk memproduksi telur. Jenis virus yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti merupakan jenis virion dengue virus. Virion dengue virus ini merupakan tipe virus yang memiliki gonome RNA dari keluarga flaviviridae, yaitu genus flavivirus. Semua jenis nyamuk memang memiliki gonome RNA. Namun, genus flavivirus hanya dimiliki oleh nyamuk aedes aegypti. Nyamuk ini jika tercemar virus dengue dari manusia yang positif terkena DBD, akan tetap bisa bertahan hidup dibandingkan dengan nyamuk lainnya yang juga terinfeksi. Virus Virion memiliki spesifikasi bentuk spheris atau lensa, pada bagian nucleocapsi berdiameter 30 nm dan dilengkapi dengan ketebalan pada bagian envelopenya 10 nm. Envelope ini terdiri dari lipid atau kelompok zat yang mengandung dua protein, yaitu envelope protein (E) dan protein membrane (M). Envelope memiliki fungsi untuk menghambat neutralisasi dan interaksi antara virus dengan sel lain pada saat awal terjadinya infeksi. Virus dengue merupakan jenis virus yang labil terhadap suhu dan faktor kimiawi lainnya. Tak hanya itu saja, virus ini memiliki viraemia atau masa berkembang di dalam darah yang berbeda pada setiap manusia atau hewan.

Bagaimana Nyamuk Aedes Aegypti Bertahan Hidup?

Seperti yang telah disebutkan tadi, nyamuk aedes aegypti lebih bisa bertahan hidup meski telah terinfeksi virus dengue dibandingkan dengan nyamuk lainnya. Nah, nyamuk ini sebenarnya bisa bertahan hidup dengan 2 mekanisme. Yang pertama melalui transmisi vertikal dalam tubuh nyamuk. Nyamuk betina bisa saja terinfeksi virus melalui kontak seksual dengan nyamuk jantan. Dengan begitu, telur yang dibuahi oleh nyamuk betina tersebut turut terjangkit virus dengue.

Baca Juga : Waspada! Kenali Ciri-Ciri Nyamuk DBD Berikut Ini!

Yang kedua ialah nyamuk mendapatkan virus tersebut saat mengisap darah manusia yang sudah positif dengan virus dengue. Kemudian, virus ini sampai ke lambung nyamuk dan mengalami replikasi atau memecah di dalamnya. Lalu virus ini bermigrasi hingga ke kelenjar ludah nyamuk. Hal inilah yang memungkinkan nyamuk menyebarkan virus ke tubuh manusia yang lain yang sehat dan tidak terinfeksi DBD. Melalui kelenjar ludah tersebutlah nyamuk menyebarkan virus. Untuk itulah, Anda perlu menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari sarang nyamuk.