Geng Sehat pasti pernah menggunakan obat, baik untuk mencegah ataupun menyembuhkan penyakit. Obat adalah senyawa kimia yang dapat memberikan perubahan kepada fungsi fisiologis tubuh. Oleh karena itu, dapat digunakan dalam pencegahan maupun penyembuhan penyakit.

 

Obat-obat yang Kamu konsumsi saat ini berasal dari hasil riset selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, dari para peneliti. Suatu senyawa obat sebelum dipasarkan secara massal akan mengalami uji baik preklinis, yaitu pada hewan uji juga 4 tahap uji klinis untuk membuktikan keamanan serta efektivitasnya. Jadi saat diproduksi massal dan digunakan oleh masyarakat luas, obat tidak akan menimbulkan bahaya.

 

Riset mendalam ini membuat penemuan sebuah obat baru terbilang tidak mudah, karena prosesnya memang panjang dan kompleks. Namun tahukah Kamu, ada beberapa obat yang justru ditemukan secara tidak sengaja, lho! Fantastisnya, meskipun berasal dari suatu ketidaksengajaan, obat-obatan ini banyak sekali digunakan hingga tercatat memiliki angka penjualan yang paling tinggi di dunia! Kamu penasaran obat apa sajakah yang ditemukan secara tidak sengaja ini dan bagaimana cerita menarik di balik penemuannya? Yuk, kita simak!

 

Viagra (sildenafil)

Pernahkah Kamu mendengar tentang obat kuat yang disebut ‘pil biru’? Obat yang dimaksud adalah sildenafil, yang dipasarkan dengan nama dagang viagra. Viagra digunakan sebagai obat untuk mengatasi disfungsi ereksi, atau yang sering juga disebut impotensi.

 

Popularitas viagra dalam mengatasi impotensi membuatnya menjadi salah satu obat yang paling banyak dijual di dunia. Pfizer, perusahaan farmasi yang memproduksi viagra, mengklaim bahwa angka penjualan viagra di seluruh dunia sudah mencapai 2 milyar dollar.

 

Siapa sangka, penemuan viagra justru adalah suatu ketidaksengajaan? Ini berawal saat para peneliti ingin mengembangkan obat untuk mengatasi angina, yaitu nyeri dada yang disebabkan penyempitan pembuluh darah jantung. Namun di tengah-tengah proses uji klinis, mereka justru mendapati bahwa para peserta uji klinis yang mengonsumsi viagra mengalami efek lain yang ‘menarik’, yakni mudah ereksi!

 

Oleh karena itu, viagra pun tidak jadi dikembangkan sebagai obat angina, melainkan sebagai obat disfungsi ereksi. Viagra mulai dipasarkan di Amerika Serikat setelah memperoleh izin edar dari Food and Drug Administration (FDA) pada tahun 1998.

 

Antibiotik penisilin

Penemuan antibiotik golongan penisilin adalah salah satu titik balik yang penting di dunia kesehatan modern. Dengan ditemukannya penisilin, angka kematian yang disebabkan oleh penyakit infeksi dapat ditekan. Setelah penisilin, mulai ditemukan antibiotik-antibiotik lain untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

 

Penisilin ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama Sir Alexander Fleming pada tahun 1928. Siapa sangka, senyawa obat yang begitu penting bagi dunia kesehatan ini juga ditemukan secara tidak sengaja! Saat itu, Fleming yang bekerja dengan jamur Penicillium, baru kembali ke laboratorium tempat ia melakukan eksperimen setelah pergi berlibur selama dua minggu.

 

Saat sedang membereskan ruang kerjanya, Fleming melihat ada lingkaran-lingkaran di lempengan tempatnya menumbuhkan jamur Penicillium. Dan di dalam lingkaran tersebut, tidak ada jamur yang tumbuh. Mengikuti nalurinya sebagai ilmuwan, Fleming pun mengisolasi cairan yang ada dalam lingkaran tersebut, kemudian menemukan bahwa cairan tersebut memiliki efek antibakteri. Fleming menamai zat tersebut penisilin. Berkat penemuannya ini, Sir Alexander Fleming dianugerahi Hadiah Nobel bidang Kedokteran pada tahun 1945.

 

Minoxidil

Minoxidil adalah suatu senyawa obat yang digunakan sebagai penumbuh rambut pada kondisi alopecia atau kebotakan. Minoxidil awalnya dipasarkan pada tahun 1979, sebagai obat antihipertensi yang akan bekerja menurunkan tekanan darah.

 

Namun, kemudian ditemukan bahwa 80 persen dari para pasien yang mengonsumsi minoxidil mengalami pertumbuhan rambut berwarna gelap di seluruh tubuh mereka. Ini terjadi sekitar 3-6 minggu sejak mereka mulai mengonsumsi minoxidil. Dimulai dari sekitar wajah, kemudian di punggung, dada, lengan, dan kaki.

 

Johnson and Johnson, perusahaan farmasi yang memproduksi minoxidil, kemudian melakukan penelitian lebih jauh tentang efek minoxidil untuk menumbuhkan rambut. Pada tahun 1988, minoxidil dalam bentuk sediaan topikal (pemakaian luar) diizinkan beredar oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, guna menumbuhkan rambut para pria yang mengalami kondisi kebotakan. Di Indonesia, minoxidil sebagai penumbuh rambut tersedia dalam bentuk cairan untuk kulit kepala dan hanya dapat diperoleh dengan resep dokter.

 

Warfarin

Warfarin adalah suatu obat yang masuk ke dalam kategori antikoagulan, yang fungsinya adalah mencegah terjadinya koagulasi alias penggumpalan darah. Warfarin ini penting sekali untuk mencegah stroke, yang terjadi karena adanya sumbatan pada pembuluh darah.

 

Penemuan warfarin ini awalnya juga tidak disengaja, lho! Berawal dari sekitar tahun 1920, para dokter hewan di daerah Amerika Utara dan Kanada menemukan bahwa beberapa ekor sapi mengalami kematian, karena perdarahan berlebihan saat dilakukan operasi. Bahkan, pada operasi yang sifatnya minor sekalipun. Mereka kemudian menemukan bahwa hanya sapi-sapi yang memakan tumbuhan yang mereka sebut sebagai sweet clover saja lah yang mengalami efek perdarahan ini.

 

Pada tahun 1940-an, seorang peneliti biokimia dari Wisconsin, Amerika Serikat, mencoba mengisolasi senyawa dalam tumbuhan sweet clover. Senyawa tersebut kemudian diberi nama warfarin, yang diambil dari nama WARF (Wisconsin Alumni Research Foundation), sebuah lembaga yang mendanai proyek penelitiannya. Sejak saat itu, warfarin hingga kini digunakan secara luas sebagai antikoagulan, untuk mencegah terjadinya gumpalan darah pada berbagai kasus medis.

 

Seru sekali ya cerita mengenai penemuan obat sildenafil, penisilin, minoxidil, dan warfarin! Penemuan keempat obat ini diawali dari suatu kejadian yang tidak sengaja, tetapi berujung menjadi obat-obatan yang banyak digunakan di dunia medis seluruh dunia. Wah, bisa menjadi lesson learned juga buat kita nih Gengs, kalau suatu momen kebetulan pun dapat berakhir dengan kesuksesan!