Kebetulan kepala Kenzo (anakku yang pertama) pernah peang. Ini bisa terjadi karena posisi tidur dan menyusui selalu yang itu-itu saja. Karena sempat takut bentuk kepala yang tidak bulat sempurna bisa memengaruhi otaknya, saya mencari informasi di internet bagaimana mencegah kepala bayi menjadi peang.

 

Mulai dari beli bantal peang, membolak-balik badan si Kecil, sering melakukan tummy time, hingga ada pula yang menyarankan untuk membeli bantal bayi yang berisi beras dan kulit kacang hijau yang sudah diolah. Bantal khusus tersebut berguna, karena isinya dapat menyesuaikan posisi kepala bayi dan memberikan pijatan. Jadi, bentuk kepala bayi pun menjadi bulat sempurna secara alami.

 

Masalah bentuk kepala bayi yang peang atau tidak bulat menjadi salah satu kecemasan saya. Tak hanya memengaruhi sisi penampilan saja, saya khawatir apakah bentuk kepala yang peang akan memengaruhi kesehatan dan otaknya.

Baca juga: 3 Cara untuk Menstimulasi Otak Bayi

 

Menurut sumber yang saya baca, hampir sebagian besar kasus kepala peang perlahan-lahan akan membaik dengan sendirinya, seiring dengan semakin bertambahnya usia anak. Namun, membutuhkan waktu yang cukup lama dan perbaikannya tidak akan benar-benar sempurna.

 

Bentuk kepala bayi masih akan terus berubah sampai usia 18 bulan. Hal ini karena sambungan antar tulang tengkorak yang terdiri dari tulang rawan dan ubun-ubun baru mulai mengeras di usia 9 bulan dan menutup sempurna pada usia 18 bulan. Apabila bayi kita masih berada dalam rentang usia ini, artinya masih memiliki kesempatan untuk melakukan koreksi terhadap bentuk kepala bayi yang peang. Berikut tips yang saya praktikkan sendiri ke anak yang pertama.

 

1. Sering mengubah posisi tidur bayi

Sering-seringlah untuk mengubah-ubah posisi tidur bayi. Artinya, jangan biarkan bayi tidur hanya dengan 1 posisi saja. Tidur dengan 1 posisi saja akan memberikan tekanan yang terus-menerus pada bagian tertentu di kepala bayi. Bagian yang terus mendapat tekanan tersebut akan menjadi peang atau rata.

Baca juga: Young Living Essential Oil Lavender Dapat Membantu Bayi Tidur Nyenyak

 

Sesekali posisikan bayi untuk tidur telentang, ubah ke posisi tengkurap, lalu ubah posisi berbaring ke samping kanan atau kiri. Mums mungkin merasa takut untuk menidurkan bayi dalam posisi tengkurap, karena bayi yang tidur dalam posisi tengkurap berisiko mengalami Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau sindrom kematian mendadak pada bayi.

 

Hal tersebut memang benar. Menurut penelitian, SIDS memang banyak terjadi pada bayi yang suka tidur tengkurap. Kemungkinan kematian bayi disebabkan karena bayi tersedak atau saluran napasnya terganggu, sehingga napasnya berhenti. Bayi boleh-boleh saja tidur dalam posisi tengkurap, asalkan tetap dalam pengawasan orang dewasa, misalnya saat bayi tidur pada siang hari. Pastikan pula di sekitar bayi jangan sampai ada benda yang mengganggu atau menghalangi jalan pernapasannya.

 

2. Perbanyak tummy time

Pada waktu bermain, sering-seringlah membaringkan bayi dalam keadaan tengkurap dan bertumpu pada perutnya, atau biasa disebut tummy time. Posisi ini sangat baik untuk perkembangan bayi. Selain sebagai terapi untuk mencegah peang pada kepala bayi, posisi ini juga membuat otot lengan, leher, pundak, dan dada bayi semakin kuat. Tapi biasanya bayi kurang nyaman dengan posisi bermain tummy time, sebab masih belum memiliki kekuatan untuk menegakkan kepala. Oleh karena itu, buatlah tummy time menjadi aktivitas yang menyenangkan untuk bayi dengan meletakkannya di atas dada kita.

 

3. Sering mengganti posisi saat menyusui bayi

Beberapa kasus, kepala peang pada bayi dapat disebabkan karena posisi menyusu pada ibunya. Bila disusui dalam  posisi yang sama secara terus-menerus, kepala bayi dapat menjadi peang. Untuk mencegah dan mengatasinya, ketika menyusui bayi, terutama bila menyusui bayi dalam posisi tiduran, selalu biasakan untuk mengganti posisi menyusui secara berkala.

 

4. Gunakan bantal khusus untuk mencegah kepala bayi peang

Untuk mencegah kepala bayi jadi peang karena sering tidur dalam posisi telentang, sebaiknya gunakan bantal khusus untuk bayi, biasanya disebut bantal peang. Penggunaan bantal tersebut dapat memperkecil timbulnya bentuk kepala yang peang atau rata pada satu bagian sisi saja.

Baca juga: Perlu Tidak Beli Seluruh Perlengkapan Bayi?