Ketika matahari terik menyinari, pasti Kamu melihat sekitaran tempat tinggal Kamu menjemur bantal dan guling mereka di bawah paparan sinar matahari. Untuk apa ya menjemur bantal dan guling? Bukannya malah menambah kuman menempel di bantal dan guling akibat polusi udara dari kendaraan yang lewat, ya?

 

Eits, Jangan salah Gengs! Fungsi dari menjemur bantal dan guling di bawah sinar matahari memang sudah menjadi kebiasaan sejak dulu, guna mengusir kuman, bakteri, kutu, serta tungau yang tinggal di dalam bantal guling kita.

 

Ini karena paparan sinar matahari yang terik akan membunuh organisme yang rentan menyebabkan asma dan alergi. Menurut para ahli, tungau dan bakteri yang ada di bantal guling Kamu tidak bisa bertahahan hidup pada suhu di atas 50°Celcius.

 

Karenanya, semakin terik matahari yang menyinari maka semakin ampuh membunuh berbagai bakteri serta tungau yang hinggap di bantal dan guling. Selain itu, dengan menjemur bantal dan guling, Kamu bisa mengembalikan bentuk keduanya seperti sedia kala, lho! Karena sinar matahari akan membuat kelembapan yang terjebak dalam bantal dan guling menguap.

Baca juga: Lakukan 5 Cara Menyembuhkan Asma Berikut!

 

Cara Membersihkan Bantal dan Guling

Selain dengan dijemur, untuk menghindari alergi serta asma yang disebabkan oleh orgasnime yang hidup di bantal dan guling, cuci dan gantilah sarung bantal dan guling Kamu seminggu sekali. Cucilah dengan deterjen dan air panas dengan suhu kira-kira 50°-75°Celcius, lalu jemur di bawah sinar matahari.

 

Sementara itu, untuk bagian dalam bantal dan guling Kamu bisa cuci setiap 3 bulan sekali dengan menggunakan deterjen dan air panas, lalu jemur di bawah sinar matahri sampai sepenuhnya kering. Jauhkan bantal dan guling Kamu saat penjemuran dari debu atau kotoran, yang mungkin bisa menempel di permukaan kain.

 

Tapi...

Kamu juga harus mengganti bantal dan guling yang lama dengan yang baru setiap 6 bulan sekali. Karena jika Kamu tidak menggantinya, ada beberapa kemungkinan masalah kesehatan, seperti:

 

1. Penyebab jerawat

Apa hubungannya bantal dan guling dengan jerawat? Banyak faktor yang menjadi penyebab munculnya jerawat, dan bantal adalah salah satu penyebabnya. Ini karena bantal termasuk benda yang kotor dan hampir setiap hari menempel di wajah Kamu ketika tidur. Apalagi bantal yang Kamu gunakan sudah bertahun-tahun lamanya, sehingga menjadi sarang debu, minyak, kulit mati, keringat, sisa make up, hingga air liur.

 Baca juga: 3 Cara Menghilangkan Jerawat di Bokong

 

2. Sarang tungau

Banyak orang yang beranggapan bahwa bantal masih terlihat bagus dan masih enak dipakai tidak perlu diganti dengan yang baru. Tapi bantal yang sudah bertahun-tahun dipakai ini, menjadi sarang organisme kecil yang bisa menyebabkan alergi pada kulit Kamu. Makhluk kecil ini bernama tungau.

 

Walaupun organisme kecil tersebut tidak membawa penyakit, enzim yang dihasilkan dari kotoran tungau dapat menyebabkan alergi. Selain alergi, kondisi kesehatan para penderita asma juga akan terpengaruh akibat adanya tungau di bantal dan guling.

 

Pilek dan batuk yang berkepanjangan juga bisa disebabkan oleh adanya tungau di bantal dan guling Kamu lho, Gengs! Jadi jangan lupa untuk mengganti bantal dan guling Kamu secara berkala, ya.

 

3. Salah bantal

Selain tungau, bantal dan guling yang sudah lama dipakai juga akan lapuk dan mengempis. Akibatnya, akan membuat Kamu tidak nyaman untuk menggunakan keduanya ketika tidur. Jadi bila banyak orang yang mengeluh sakit di leher dan bahu karena salah bantal, ini dikarenakan leher dan kepala tidak ditopang dengan baik pada saat tidur. Jadi, jangan lupa untuk mengganti bantal dan guling Kamu dengan yang baru jika mengalami salah bantal dalam waktu yang lama.

Baca juga: Penyebab Nyeri Leher dan Punggung Bagian Atas

 

Setelah bersih menjemur bantal dan guling serta mencuci sarung keduanya, bukan tidak mungkin kutu dan tungau tidak kembali. Jadi, pilihlah seprai serta sarung bantal guling khusus yang tidak bisa dihinggapi oleh organisme tersebut, namun tetap terasa lembut ketika disentuh. Selain itu, pastikan sirkulasi udara di kamar tidur cukup baik. Sebab, organisme tersebut dapat berkembang biak dengan cepat pada suhu kamar yang lembap.