Geng sehat tahu bedanya ingus dan dahak? Kita sering menganggap dahak dan ingus itu dua “benda” yang sama, karena memang dari bentuk, kekentalan, dan warna seringkali memiliki kemiripan. Para dokter spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT) menyatakan bahwa salah satu diskusi antara pasien dan dokter di tempat praktek dokter THT adalah soal bentuk ingus ini.

 

Ada banyak faktor yang menyebabkan hidung mengeluarkan lendir. Bisa karena infeksi pernapasan, pilek biasa, infeksi sinus, alergi, penyalahgunaan obat-obatan, atau sekadar alergi debu dari lingkungan yang memicu produksi ingus. Kadang ingus sangat mengganggu sampai Kamu bingung mesti diobati dengan apalagi agar ingus tak lagi keluar.  Dahak adalah substansi yang sedikit berbeda. Dahak adalah lendir yang dihasilkan di saluran pernapasan bagian bawah, bukan oleh hidung dan rongga sinus, sebagai respons terhadap peradangan. Kamu tidak akan berdahak kecuali Kamu menderita infeksi saluran napas bagian bawah misalnya bronkitis atau pneumonia.

 

Di balik ingus hidung, sebenarnya banyak fakta tersembunyi, termasuk apa fungsi ingus dan apa tanda ingus sudah tidak sehat dan butuh pengobatan. Inilah fakta soal ingus:

 

Sebenarnya apa ingus itu?

Mulut, hidung, tenggorokan, sinus, dan paru-paru kita dipenuhi selaput lendir. Membran ini secara rutin mengeluarkan cairan lendir sebagai bentuk perlindungan terhadap infeksi jamur, bakteri dan virus. Ketika Kamu flu, maka produksi ingus dan dahak meningkat dan sebagian akan keluar melalui hidung. Jika Kamu menderita infeksi, maka warna ingus menjadi lebih pekat karena ingus bercampur dengan jaringan sel yang mari, bakteri, dan sel-sel darah putih yang melawan infeksi.

Baca juga: 5 Alasan Kenapa Kita Harus Mendapatkan Vaksin Influenza!

 

 

Apakah ingus punya fungsi?

Meski menjijikkan, ingus ada gunanya, lho! Ia berfungsi untuk melindungi sel-sel epitel (sel kulit di permukaan bagian dalam rongga hidung dan saluran pernapasan) dari infeki bakteri, virus atau jamur. Tubuh kita menghasilkan sekitar 6 cangkir ingus dan lendir setiap hari. Sebagian besar akan dibuang melalui saluran pencernaan. Ketika kita flu atau mengalami infeksi saluran pernapasan yang menyebabkan produksi ingus meningkat, sebagian akan keluar melalui hidung. Lendir yang diproduksi tubuh terbuat dari air yang mengandung protein dan garam. Ketika dialirkan ke lambung, ia akan hancur. Jadi menelan ingus atau dahak itu gak bahaya, ya!

 

Apa arti warna ingus?

Ingus yang normal berwarna bening atau tidak berwarna. Berikut adalah arti di balik warna ingus:

 

1. Ingus bening atau tidak berwarna

Ingus bening selain normal juga bisa menjadi gejala alergi. Alergi bukan disebabkan virus apalagi bakteri, hanya sebagai bentuk reaksi sistem imun tubuh terhadap zat alergen (penyebab alergi),  seperti debu, serbuk bunga, bulu binatang, jamur atau kutu. Ingus karena alergi sangat khas, biasanya disertai hidung gatal, batuk, atau bersin-bersin.

Baca juga: Kamu Pilek atau Alergi?

 

2. Ingus berwarna putih

Ingus berwarna putih umumnya disebabkan flu. Biasanya disertai hidung tersumbat, karena ada  pembengkakan atau peradangan di hidung sehingga aliran lendir hidung menjadi lebih lambat. Saat flu, ingus lebih kental, tebal dan berwarna putih karena kehilangan kandungan airnya. Gejala lain flu selain hidung tersumbat dan perubahan konsistensi ingus adalah sakit tenggorokan, batuk, bersin, sakit kepala  dan demam ringan.

 

4. Ingus berwarna kuning

Ingus berwarna kuning adalah tanda infeksi virus. Justru warna kuning menandakan tubuh Kamu tengah melawan infeksi. Warna kuning berasal dari sel-sel darah putih, yang produksinya meningkat untuk membunuh kuman. Setelah menyelesaikan tugasnya, sel-sel darah putih yang mati akan dibuang melalui ingus sehingga warnanya menjadi kekuning-kuningan. Infeksi biasanya akan sembuh setelah 10 hingga 14 hari, sehingga jika gejala tidak kunjung hilang, segera konsultasi ke dokter.

 

5. Ingus berwarna hijau

Jika sistem kekebalan tubuh bekerja sangat keras melawan infeksi, ingus Kamu bisa berubah menjadi hijau dan menjadi sangat kental. Warnanya berasal dari sel darah putih yang mati dan produk limbah lainnya. Tetapi ingus hijau tidak selalu harus ke dokter, kecuali kamu juga mengalami demam atau infeksi selama 12 hari atau lebih. Waspada infeksi sinus yang disebabkan oleh bakteri, karena pengobatannya memerlukan antibiotik.

 

6. Ingus pink atau merah

Darah di ingus membuat warannya menjadi merah muda atau merah. Darah mungkin akan bercampur dengan ingus jika Kamu mengeluarkan ingus dengan paksa sehingga melukai rongga hidung. Untuk mencegah rongga hidung terluka, saat flu atau infeksi saluran napas atas sebaiknya gunakan semprotan hidung berisi larutan garam untuk menambah kelembaban di jaringan hidung, jangan memasukkan jari dengan kuku tajam ke dalam hidung, dan jangan terlalu keras menyemprotkan ingus.

Baca juga: Mengapa Tubuh Berkeringat dan Hidung Berlendir saat Makan Pedas?
 

7. Ingus hitam

Ingus berwarna hitam mungkin merupakan tanda infeksi jamur yang serius. Meskipun tidak biasa, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu mungkin rentan terhadap jenis penyakit ini. Perokok atau pengguna obat-obatan terlarang juga mungkin memiliki ingus hitam. Apa pun penyebab potensialnya, ada baiknya kamu memeriksakan diri ke dokter untuk diagnosis yang lebih tepat.

 

Masalah ingus ini meskipun sepele, tetapi bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Hampir seluruh orang di dunia pasti pernah berurusan dengan hidung meler, hidung tersumbat, dan segala hal terkait keluarnya ingus. Setelah paham, Kamu sekarang dapat mengambil tindakan yang tepat untuk ingusmu! (AY)