Komplikasi yang paling umum dari diabetes adalah neuropati perifer. Neuropati perifer adalah kerusakan saraf tepi, yaitu persarafan di organ gerak seperti tangan dan kaki. Orang dengan diabetes biasanya pertama kali merasakan gejala seperti mati rasa, nyeri, atau kesemutan di kaki dan tungkai bawah.

 

Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, beberapa bukti menunjukkan bahwa terapi pijat dapat membantu penderita diabetes mengelola gejala neuropati. Beberapa penelitian juga menemukan bahwa pijat dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah.

 

Baca juga: Ancaman Pandemi Belum Berakhir, Penderita Diabetes Tetap Harus Jaga Kondisi!
 

Penelitian Manfaat Pijat untuk Diabetes

Melalui siaran pers yang diterima dari Good Doctor Indonesia, pada dasarnya, masih diperlukan lebih banyak penelitian mengenai manfaat pijat untuk penyandang diabetes tipe 2. Namun, beberapa studi menunjukkan bahwa terapi pijat dapat membantu penyandang diabetes.

 

 

1.Pijat dapat menurunkan kadar glukosa darah

Sebuah tinjauan studi tahun 2019 menganalisis penelitian yang diterbitkan antara tahun 2000 hingga 2018 yang meneliti potensi manfaat pijat untuk mengelola gejala diabetes. Para peneliti menemukan bukti signifikan bahwa pijat dapat menurunkan kadar glukosa darah, menurunkan kadar HbA1C.

 

2. Pijat dapat membantu mengelola penyakit arteri perifer

Penyakit arteri perifer adalah ketika penumpukan plak mempersempit pembuluh darah dan menurunkan sirkulasi ke anggota tubuh. Ini biasanya terjadi pada orang dengan diabetes tipe 2 dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.



Satu studi tahun 2011 menemukan bukti bahwa pijat jaringan ikat dapat meningkatkan sirkulasi di tungkai bawah orang dengan diabetes tipe 2, dan dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit arteri perifer.



Baca juga: Mencegah Neuropati, Kerusakan Saraf Penderita Diabetes

 

3. Pijat kaki dapat memperbaiki gejala neuropati diabetik

Sekitar 50 persen orang dengan diabetes berurusan dengan neuropati perifer. Sebuah studi tahun 2015 meneliti manfaat pijat kaki Thailand untuk suatu kelompok beranggotakan 60 orang dengan diabetes tipe 2.

 

Para peneliti menemukan bahwa peserta yang diberi pijatan kaki selama 30 menit, 3 kali seminggu selama 2 minggu, mengalami peningkatan yang signifikan dalam rentang gerak, kemampuan untuk berdiri dari posisi duduk, dan sensasi kaki, dibandingkan dengan kelompok kontrol.



Sebuah studi lain tahun 2017 juga menemukan manfaat pijat kaki untuk penderita diabetes. Dalam kelompok 38 orang dengan diabetes tipe 2, para peneliti menemukan bahwa pijat kaki menyebabkan peningkatan keseimbangan dan mobilitas. Namun, tidak ada kelompok kontrol dalam penelitian ini. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami potensi manfaat pijat kaki pada penderita diabetes.

 

4. Memperbaiki gejala neuropati

Sebuah tinjauan studi tahun 2020 menemukan bahwa mandi kaki pengobatan tradisional Tiongkok yang dikombinasikan dengan pijat acupoint memperbaiki gejala neuropati dibandingkan dengan kelompok kontrol. Namun, para peneliti juga menyimpulkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan karena rendahnya kualitas metodologi penelitian.

 

Ulasan studi tahun 2020 lainnya menemukan bukti bahwa pijat Cina, dikombinasikan dengan tablet metformin hidroklorida, memiliki efek pelengkap yang dapat membantu mengurangi jumlah obat diabetes yang dibutuhkan.

 

Baca juga: Neuropati Diebetes, Diawali Kesemutan di Tangan dan Kaki
 

Manfaat Pijat untuk Luka Diabetes

Pijat juga dikatakan bisa memperbaiki ulkus kaki diabetik. Menurut Dr. Rulli Rosandi, SpPD-KEMD, spesialis penyakit dalam di Good Doctor, komplikasi yang juga sering dialami penderita diabetes adalah  ulkus atau luka diabetes yang sering terjadi di kaki.
.

 

“Diabetes paling sering mengenai serabut saraf tipe panjang di bagian kaki. Kulit kaki orang diabetes sering kali kering karena terjadi gangguan saraf otonom yang mengeluarkan keringat. Karena keringatnya tidak keluar, kulit menjadi pecah-pecah sehingga apabila tidak dirawat dengan diberi pelembap, dapat menjadi pintu masuk untuk kuman. Kemudian, kuman berkembang banyak sehingga mulailah luka diabetes,”jelas dr. Rulli.

 

Pengobatan luka diabetes tergantung tipe lukanya. Prinsipnya, segera rawat jika ada luka diabetes sekecil apapun agar tidak merambat naik ke area tubuh lainnya.
Sebuah publikasi dari American Diabetes Association tahun 2018 mencatat bagaimana diabetes bertanggung jawab terhadap 50% kasus amputasi di Amerika Serikat.



Faktor yang Harus Diperhatikan

Berbagai faktor juga ditemukan untuk mempengaruhi efektivitas pijat, seperti:

- kualitas

- tingkat tekanan

- durasi

- jumlah sesi

- jenis pijat

- kondisi mental pasien

Beberapa jenis pijat mungkin lebih efektif daripada yang lain, dan manfaatnya berbeda untuk setiap orang. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika akan menjalani terapi pijat ini. Pastikan terapinya aman dan dilakukan oleh profesional, apapun jenis pijatnya.

 

Baca juga: Luka Kaki Diabetes Bisa Disembuhkan, Tanpa Amputasi
 

 

Referensi:

Healthine. Diabetes and messages