Adakah dari Geng Sehat yang setiap tidur selalu bermimpi? Kadang mimpi terasa seperti nyata, misalnya seperti Kamu sedang berada di kantor, kemudian bermimpi. Ketika terbangun, sayangnya Kamu benar-benar berada di kantor. Di sisi lain, ada pula mimpi yang kurang jelas, aneh, dan tidak masuk akal. Walaupun mimpi terasa aneh, bukan berarti mimpi itu tidak berarti apa-apa.

 

Seperti dilansir dari webmd.com, seseorang dengan jelas menceritakan mimpi yang dialaminya sekitar 4 dekade lalu secara instan. Ia terbaring telentang sambil memegang anak tangga paling bawah milik pemadam kebakaran yang sedang memadamkan api yang sudah meluas. Sementara itu, terdapat seorang anak laki-laki di puncak tangga, bergoyang-goyang maju mundur. Ia mencoba mengendalikannya, tapi khawatir tidak bisa melakukannya dan takut anak laki-laki itu akan jatuh.

 

Menurutnya, mimpi itu adalah ekspresi simbolik dari kehidupan nyata tentang kemampuannya menghadapi anak laki-laki dengan masalah belajar. Kala itu, ia adalah seorang guru dan menemukan salah satu siswa yang sulit diajar. Ia menambahkan, mimpi itu adalah mimpi buruk dan ia terbangun dari tidurnya.

Baca juga: 7 Kebiasaan Sehat Sebelum Tidur
 

Mimpi, Memori, dan Emosi

Mimpi merupakan cara untuk mengatasi tekanan hidup. Rosalind Cartwright, PhD., profesor emeritus psikologi di Universitas Rush, Chicago, mengatakan bahwa mimpi seperti itu hampir mirip seperti terapis internal, karena seseorang mengasosiasikannya melalui mimpi, sehingga mimpi itu tercipta melalui emosi yang terkait dengan kehidupan sebenarnya.

 

Meskipun beberapa peneliti percaya bahwa mimpi hanyalah efek yang dihasilkan dari tidur tanpa ada hubungannya dengan kehidupan, ada pula yang percaya bahwa mimpi dihasilkan dari memori atau resolusi konflik yang sedang dihadapi di dunia nyata. Namun dr. Rosalind telah menemukan petunjuk yang dapat menunjukkan bahwa mimpi dapat membantu mengatur suasana hati.

 

Mimpi dapat terjadi selama REM (Rapid-eye Movement) atau gerakan mata saat tidur maupun sedang tidak tidur. Studi menunjukkan bahwa aktivitas otak meningkat selama periode REM. Ketika peserta belajar tidur terbangun selama periode non-REM pertama, mereka yang mengingat mimpinya cenderung melaporkan pemikiran tentang masalah bisnis yang belum terpecahkan. Pemimpi kemudian dapat menyatakan kembali permasalahan tersebut dalam bentuk yang berbeda, selama siklus REM berikutnya sepanjang malam.

 

Apa Hubungannya Mimpi dengan Kesehatan?

Menurut beberapa ahli, mimpi dapat dikatakan membantu manusia memproses emosi, menyelesaikan masalah, dan menyatukan memori. Jika Kamu tidur dalam kondisi stres atau memiliki banyak masalah, Kamu akan bangun dengan perasaan lebih baik atau mungkin mendapatkan solusi untuk menyelesaikan masalahmu. Hal itu dikarenakan Kamu sudah menyalurkan perasaan atau emosi selama bermimpi.

 

Mimpi berupa dikejar-kejar, jatuh ke jurang, atau mimpi buruk lain biasanya disebabkan oleh rasa cemas atau stres yang sedang dialami saat itu. Mimpi buruk juga biasanya terjadi akibat perasaan takut, stres, masalah emosional, trauma, penyakit, atau karena mengonsumsi obat-obatan tertentu. Dengan bermimpi saat tidur, kadar stres manusia bisa berkurang sehingga kembali fit di pagi hari

Baca juga: Penyebab Ketindihan Saat Tidur

 

Bermimpi dapat Membantu Depresi

Tanpa diragukan lagi, tidur memiliki manfaat yang baik untuk manusia. Menurut National Sleep Foundation, manusia menghabiskan lebih dari 2 jam untuk bermimpi setiap malam, dengan mimpi paling nyata yang terjadi saat REM. Mimpi pada manusia juga dapat membantu meringankan depresi.

 

Dalam studi tidur yang dilakukan terhadap wanita yang baru saja bercerai dengan depresi klinis tanpa diobati, ditemukan bahwa mereka yang bermimpi tentang mantan pasangannya di malam hari terbukti memiliki mood yang lebih baik keesokan harinya. Dan orang yang bermimpi lebih mungkin pulih dari depresi ketimbang yang tidak memimpikan apapun tentang kehidupan atau tidak dapat mengingat mimpinya.

 

Dengan bermimpi, orang tersebut terus-menerus membuat otaknya bekerja sepanjang malam dan pada akhirnya depresi bisa berkurang. Walaupun kadang mimpi tidak dapat memecahkan masalah atau membuat hal di kehidupan nyata menjadi lebih baik, namun akan membentuk sebuah prespektif yang berbeda dari yang dipikirkan sebelumnya. (AD/AS)

Baca juga: Apa Fakta Tentang Mimpi Kamu?