Setiap bayi, terutama di awal kehidupannya, pada dasarnya hanya menginginkan 3 hal. Kehangatan dari ibunya, makanan dari ibunya, dan rasa aman dari ibunya. Ketiga hal tersebut dapat dipenuhi sekaligus melalui proses menyusui.

 

Ya, hingga kini tak ada satu pun hal lain yang bisa menggeser manfaat ASI eksklusif. Tak heran, sesulit apa pun tantangan menyusui, terutama di hari-hari pertama kelahiran si Kecil, setiap ibu rela melewati dan menjalaninya. Kali ini, mari ulik manfaat ASI eksklusif yang tak hanya bagi si Kecil, tetapi juga bagi Mums.

 

Manfaat ASI Eksklusif untuk Bayi

Menyusui adalah cara yang paling efektif untuk menjamin kelangsungan hidup dan kesehatan anak. Itulah manfaat ASI eksklusif yang tak bosan-bosannya setiap tahun digaungkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Departemen Kesehatan Indonesia untuk menekan angka kematian bayi.

 

Kenapa begitu penting? Faktanya, sekurang-sekurangnya hanya 40% bayi di seluruh dunia yang disusui secara eksklusif di 6 bulan pertama kehidupannya. Jumlah itu tentu terhitung kecil. Padahal, pemberian ASI eksklusif dapat menghindarkan banyak ancaman infeksi virus, bakteri, dan jamur, yang bisa menyerang bayi karena daya tahan tubuhnya masih rendah. Belum lagi, ada ancaman penyakit kronis di kemudian hari yang bersumber dari kurang atau absennya menyusui di usia awal anak.

 

Sebelum membahas lebih jauh tentang manfaat ASI eksklusif, mari luruskan dulu makna di balik penyebutan “ASI eksklusif”. Seorang bayi yang disusui ASI eksklusif berarti hanya mendapat asupan nutrisi ASI dari usia 0-6 bulan, tanpa mendapatkan asupan lain, seperti air putih, jus buah, atau susu formula (kecuali obat-obatan dan vitamin tetes). Menyusui disarankan terus diberikan hingga anak berusia 2 tahun, dengan pemberian makanan padat sebagai pendamping ASI.

 

Oke, kembali ke manfaat ASI eksklusif. Beberapa keuntungan yang didapat adalah:

 

1. Melindungi bayi dari infeksi virus, bakteri, jamur

Kandungan proteksi di dalam ASI yang sudah teruji mampu memberikan perlindungan optimal pada bayi terhadap risiko infeksi adalah:

 

  • Oligosakarida berperan memperlambat pertumbuhan bakteri bersifat patogen (merusak), yang umumnya berada di saluran cerna. Oligosakarida mendukung pertumbuhan mikroorganisme yang bermanfaat bagi kesehatan saluran cerna. Oligosakarida merupakan komposisi terbanyak dalam ASI selain laktosa dan asam lemak.

 

  • Antibodi A berperan melindungi mukosa (lapisan kulit dalam) usus halus dari serangan bakteri dan virus. Kandungan ini paling banyak ditemukan di dalam kolostrum (cairan ASI yang keluar di hari 1-3 pasca-persalinan). 

 

  • Laktoferin adalah jenis protein yang melindungi bayi baru lahir dari serangan bakteri, virus, dan jamur di saluran cerna.

 

  • Xanthin oksidase yaitu enzim yang mengikat bakteri E. coli dan Salmonella, kemudian menghambat pertumbuhannya.

 

Keunikan lainnya, semua faktor proteksi di atas diproduksi di dalam usus Mums selama hamil, sehingga bisa langsung melindungi si Kecil jika sudah lahir. Juga, mampu melawan infeksi yang pernah Mums hadapi selama kehamilan. Top banget!

 

2. Menyesuaikan dengan kebutuhan bayi

Manfaat ASI eksklusif yang juga tak bisa didapatkan dari sumber nutrisi lain adalah kemampuan ASI untuk menyesuaikan komposisi nutrisinya berdasarkan kebutuhan bayi. Hal ini bisa dilihat dari perbedaan ASI yang diproduksi ibu jika bayinya lahir prematur dan ASI untuk bayi yang lahir cukup usia. 

 

Begitu pula yang terjadi jika Mums flu atau batuk, si Kecil terlindungi dengan elemen antibakteri dan antiviral, sehingga tak akan tertular. Dan jika si Kecil yang sakit, ASI menjadi obat untuk mempercepat penyembuhan karena mengandung antibodi, sel darah putih, stem cell (sumber untuk sel-sel baru), dan enzim protektif yang mampu melawan infeksi yang sedang dialami si Kecil. Kandungan vitamin dan gizi di ASI pun ikut menyesuaikan, agar si Kecil cepat pulih.

 

3. Perlindungan jangka panjang

Manfaat ASI eksklusif memberikan perlindungan jangka panjang untuk si Kecil di kemudian hari. Pasalnya, jika mendapatkan ASI eksklusif dan dilanjutkan hingga usia 2 tahun, si Kecil berisiko lebih kecil menderita asma, diare, infeksi telinga, hingga obesitas di masa kanak-kanak.

 

Baca juga: Perlukah Suplemen Zat Besi untuk Bayi ASI?

 

Manfaat ASI Eksklusif untuk Mums

Begitu lengkapnya manfaat ASI eksklusif untuk si Kecil nyatanya juga dirasakan pula oleh Mums. Beberapa di antaranya adalah:

 

1. Menurunkan risiko penyakit

Dengan menyusui setidaknya 1 tahun, berkurang probabilitas terkena penyakit kronis, seperti kanker payudara, kanker ovarium, radang sendi, penyakit jantung, hingga diabetes tipe 2.

 

2. Ikatan emosi lebih kuat

Dalam banyak penelitian ditemukan bahwa manfaat ASI eksklusif juga menyentuh sisi psikologis ibu dan anak. Kontak fisik yang terjadi selama proses menyusui menjadi dasar yang kuat untuk membentuk ikatan erat ibu-anak, bahkan lebih kuat dibanding ketika masa mengandung. 

 

3. Mengembalikan ukuran rahim

Kenaikan hormon oksitosin selama proses menyusui memicu rahim agar berkontraksi lebih intens, yang bertujuan mempercepat ukuran rahim kembali seperti semula selayaknya sebelum hamil. Juga, mengurangi perdarahan pasca-persalinan.

 

4. Tidur lebih nyenyak

Dari banyak penelitian ditemukan bahwa ibu menyusui memiliki kualitas tidur yang lebih baik dibanding yang tidak menyusui. Salah satu faktor yang mendukung manfaat ASI eksklusif ini adalah karena ASI akan selalu siap untuk dinikmati si Kecil kapan pun, bahkan tengah malam sekalipun, tanpa harus dibuat terlebih dulu layaknya susu formula.

 

5. Mengecilkan lingkar pinggang

Fakta tentang menyusui bisa membakar kalori 300-500 kkal per hari tentu sudah pernah Mums dengar. Namun, bagaimana dengan manfaat ASI eksklusif yang bisa mengecilkan lingkar pinggang?

 

Dikutip dari health.com, didapatkan perbedaan signifikan distribusi lemak di area perut antara ibu menyusui dan tidak. Penelitian tersebut mendapatkan hasil bahwa ibu yang tidak menyusui memiliki penumpukan lemak 28% lebih banyak dan lingkar pinggang lebih lebar sekitar 6 cm, dibanding ibu yang menyusui bayinya sekurang-kurangnya 3 bulan.

 

 Baca juga: 5 Tips Sukses Pumping ASI di Kantor
 

Tanda Bayi Cukup ASI 

Tak lengkap mengetahui manfaat ASI eksklusif, tanpa mengenali tanda bayi cukup ASI. Karena, kecukupan nutrisi menjadi kunci utama keberhasilan tumbuh kembang si kecil di Periode Emas.

 

Tanda bayi cukup ASI yang perlu Mums ketahui adalah:

  1. Si Kecil menyusu setidaknya 8-12 kali dalam sehari dengan pelekatan yang benar pada setiap payudara. Umumnya, si Kecil akan mengisap secara teratur selama minimal 10 menit pada setiap payudara.
  2. Terdengar suara menelan ketika si Kecil menyusui, bukan berdecak.
  3. Bayi tampak puas setelah menyusu dan sering kali tertidur pada saat menyusu, terutama pada payudara yang kedua.
  4. Bayi buang air kecil (BAK) lebih dari 6 kali sehari. Urine berwarna jernih dan tidak kekuningan.
  5. Bayi buang air besar (BAB) lebih 4 kali sehari dengan volume paling tidak 1 sendok makan, tidak hanya berupa noda membekas pada popok bayi, pada bayi usia 4 hari sampai 4 minggu. 
  6. Feses si Kecil  berwarna kekuningan setelah berumur 4-5 hari. 
  7. Mums tidak lagi merasa sakit saat menyusui si Kecil. Hal ini menandakan pelekatan sudah tepat dan menjadi tanda bayi cukup ASI.
  8. Berat badan bayi tidak turun lebih dari 10% dibanding berat lahir
  9. Berat badan bayi kembali seperti berat lahir pada usia 10 sampai 14 hari setelah lahir.
  10. Payudara terasa kosong dan lunak setelah menyusui. (AS)

 

Baca juga: Pekan ASI Sedunia, Saatnya Kembali Mengingat Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif

 

 

Sumber

NCBI. The physiological basis of breastfeeding

Health. 10 Reasons Breastfeeding Is Good for You

IDAI. ASI Pencegah Malnutrisi