Gejala Kehamilan Ektopik

Pada awalnya, kehamilan ektopik tidak menunjukkan gejala-gejala khusus, malah cenderung memiliki gejala yang sama seperti kehamilan pada umumnya. Namun, ada beberapa tanda yang harus diwaspadai jika mengalami beberapa kondisi ini:

  • Sakit perut pada bagian bawah yang biasanya terjadi pada 1 sisi.
  • Nyeri pada tulang panggul.
  • Nyeri pada bagian perut.
  • Pusing atau lemas.
  • Perdarahan ringan dari vagina.
  • Jika tuba falopi sobek, ibu akan merasa sangat kesakitan dan terjadi perdarahan.
  • Perut yang tidak bertambah besar walaupun usia kandungan bertambah.

 

Jika ibu mengalami syok atau rasa nyeri yang tidak tahu berada di daerah mana, sebaiknya segera hubungi dokter. Apalagi jika sudah mengalami perdarahan atau flek yang tidak terlalu banyak. Lebih cepat ditangani akan menyelamatkan nyawa sang Ibu.

 

Penanganan Kehamilan Ektopik

Jika kehamilan ektopik dibiarkan, maka sel yang telah dibuahi tidak dapat tumbuh dengan normal. Karenanya, perlu diangkat agar menghindari komplikasi yang berakibat fatal. Jika kehamilan ektopik dideteksi lebih dini dan belum terjadi pendarahan hebat, ibu hamil biasanya akan diberikan suntikan methotrexate. Obat ini akan menghentikan pertumbuhan sekaligus menghancurkan sel-sel yang sudah terbentuk.

Baca juga: 4 Tips Menjaga Kehamilan yang Harus Diperhatikan

 

Dokter akan memeriksa hCG pasien setelah menerima suntikan. Jika kadar hCG dalam darah pasien tetap tinggi, hal ini biasanya mengindikasikan bahwa pasien membutuhkan suntikan methotrexate lagi. Namun jika kondisi pasien sudah parah, mengalami perdarahan yang cukup banyak, dan merasa nyeri, maka perlu dilakukan operasi.

 

Prosedur ini biasanya dilakukan melalui operasi lubang kunci atau laparoskopi, untuk mengakses bagian dalam rongga perut dan panggul. Biasanya pasien akan dibius total, kemudian dokter akan membuat sayatan kecil di perut dan memasukan laparoskop. Alat ini memiliki lampu kecil dan kamera untuk memudahkan proses operasi.

 

Bagi wanita yang sudah memasuki masa reproduksi atau sudah menikah, sebaiknya hindari merokok, menerapkan pola makan yang sehat, rajin berolahraga, serta menghindari alkohol dan seks bebas. Jika mengalami keluhan keputihan yang berbau atau nyeri pada pinggul, sebaiknya konsultasikan kepada dokter. Penyakit yang lebih cepat ditangani akan lebih mudah disembuhkan daripada terlambat. (AD/AS)