“Lho kok perutnya masih buncit aja, ya?” Mungkin pertanyaan ini menghantui Mums setelah melahirkan. Yup, walaupun sudah melahirkan, perut Mums memang tidak akan secara otomatis mengempis seperti sedia kala. Bentuknya akan tetap terlihat bundar dan buncit, seolah-olah sedang hamil 6 bulan.

 

Tidak hanya itu, banyak wanita yang masih memiliki garis hitam di bawah abdomen, dikenal dengan linea nigra, yakni luka kecil yang disebabkan oleh peregangan pada kulit perut. Dan bagi yang melahirkan secara operasi Caesar, perut pun akan dihiasi dengan luka operasi yang belum sembuh. Keinginan Mums untuk kembali ke bentuk tubuh yang semula, terutama bagian perut, memang tidak bisa terwujud dalam waktu yang singkat.

 

Ketika si Kecil lahir, akan terjadi perubahan hormonal yang menyebabkan rahim berkontraksi untuk mengembalikan bentuknya seperti sebelum hamil. Namun, dibutuhkan waktu sekitar 6-8 minggu untuk rahim kembali ke bentuk normalnya.

 

Sel-sel dalam tubuh yang membengkak selama kehamilan juga mulai melepaskan cairan ekstra di dalamnya. Cairan tersebut akan dieliminasi oleh tubuh melalui urine, sekresi vagina, dan keringat. Begitu pun dengan lemak ekstra yang berguna sebagai nutrisi si Kecil di dalam rahim akan mulai terbakar. Namun lagi-lagi tidak instan, karena Mums harus menunggu beberapa minggu untuk melihat perbedaannya.

 

Sayangnya tidak seperti yang lain, stretch marks dan linea nigra akan bertahan di perut Mums lebih lama. Kabar baiknya, stretch marks biasanya akan lebih menipis 6-12 bulan setelah bersalin. Jadi meski tekstur kulit akan tetap sama, warnanya akan sedikit lebih muda dibandingkan kulit sekitarnya. Sementara warna gelap pada linea nigra perlahan akan memudar 12 bulan kemudian, tetapi tidak akan hilang sepenuhnya.

 

Baca juga: Raisa Melahirkan Putri Pertamanya Secara Caesar

 

Berapa lama waktu yang dibutuhkan agar perut kembali normal?

Mums mungkin pernah mendengar cerita-cerita ibu baru yang perutnya kembali kencang dan rata segera setelah melahirkan. Walaupun memang bisa, tetapi jangan langsung bersedih karena itu jarang terjadi kok, Mums! Bagi kebanyakan wanita, butuh waktu berbulan-bulan untuk membuang “gelambir akibat hamil”.

 

Bahkan, terkadang ini tidak bisa benar-benar hilang. Kesabaran adalah kuncinya. Bayangkan, butuh waktu 9 bulan bagi perut untuk merenggang agar muat ditinggali si Kecil. Jadi tidak heran kan kalau butuh waktu yang lama juga untuk mengecilkannya?

 

Ada beberapa faktor yang bisa menentukan seberapa cepat perut Mums bisa mengecil, yaitu ukuran tubuh normal Mums, jumlah kenaikan berat badan selama hamil, seberapa aktif, serta genetik. Jika kenaikan berat badan selama hamil kurang dari 13 kg, rajin olahraga saat hamil, menyusui, dan baru memiliki 1 anak, maka perut Mums akan lebih cepat kembali ramping. Namun bila tidak menyusui, maka mau tidak mau Mums harus memperhatikan pola makan untuk menguruskan badan.

 

 

Apa yang Bisa Dilakukan?

Aktivitas menyusui amat membantu mengecilkan perut, terutama jika dilakukan sejak awal kelahiran si Kecil. Mengapa? Karena kalori akan terbakar lebih banyak ketika tubuh memproduksi ASI. Menyusui juga dapat memicu kontraksi, yang dapat membantu menyusutkan rahim. Kendati demikian, ini tidak berlaku bagi semua ibu menyusui ya, Mums. Karena lagi-lagi, setiap tubuh berbeda-beda.

 

Olahraga juga akan membantu mengencangkan otot perut dan membakar kalori. Namun sebelum berolahraga, konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu apakah tubuh Mums sudah siap untuk dipakai berolahraga dan olahraga apa yang tepat untuk dilakukan.

 

Baca juga: Ini Alasan Kenapa Kontak Kulit Penting untuk Bayi Baru Lahir

 

Pada sebagian wanita, sisi kiri dan kanan otot yang melindungi bagian depan perut dapat terpisah. Kondisi ini disebut juga dengan diastasis recti. Menurut Adianti Reksoprodjo, prenatal and postnatal trainer certified sekaligus expert GueSehat, diastasis recti merupakan pelebaran rectus abdominus, otot yang berada di bagian tengah perut. Pelebaran ini biasanya terjadi ketika ibu hamil memasuki trimester terakhir dan cenderung lebih besar terjadi pada kehamilan kedua dan seterusnya.

 

Umumnya, ini tidak terasa sakit dan sering kali tanda awalnya hanyalah terjadi penebalan kulit dan muncul jaringan halus di bagian depan perut. Setelah beberapa bulan, bagian atas rahim terkadang terlihat menyembul di dinding perut. Dokter kandungan biasanya akan memberi tahu Mums jika kondisi ini terjadi dan menyarankan untuk berolahraga agar bisa kembali seperti semula ketika si Kecil lahir.

 

Bolehkah Melakukan Diet?

Jika berat badan Mums naik cukup banyak selama kehamilan, maka menurunkan berat badan beberapa kilogram akan membantu mengecilkan perut. Namun walaupun diet rendah kalori bisa dilakukan, sebaiknya biarkan berat badan turun secara alami dan berolahraga. Tunggulah setidaknya 6 minggu untuk diet, atau beberapa bulan jika Mums menyusui.

 

Normalnya, wanita membutuhkan 1.600-2.400 kalori per hari untuk menjaga berat badan ideal. Jika ingin menurunkan 0,5 kg dalam seminggu, Mums bisa memangkas asupan 500 kalori per hari atau meningkatkan aktivitas. Kalau ingin menurunkan lebih dari 0,5 kg, ditakutkan Mums akan merasa kelelahan dan berdampak buruk pada mood.

 

Jangan melakukan diet ketat karena penurunan berat badan yang signifikan dalam waktu singkat akan berdampak pada proses menyusui. Diet yang ekstrem akan membuat tubuh merasa kelaparan. Ketika hal tersebut terjadi, maka stres dan kelelahan akan meningkat, yang berujung produksi ASI berkurang. Selain itu, asupan gizi yang sedikit akan membuat si Kecil tidak mendapatkan lemak dan vitamin yang cukup dari ASI.

 

Nah, jangan berkecil hati melihat perut yang masih buncit setelah melahirkan ya, Mums. Ingatlah bahwa itu terjadi demi memberikan ruang yang nyaman bagi si Kecil untuk tumbuh dan berkembang. Mums juga bisa lho bertanya-tanya kepada Mums lainnya tips menurunkan berat badan yang sehat melalui Forum Teman Bumil! (AS/AY)

 

Baca juga: 6 Kesalahan yang Sering Dilakukan Ibu Baru Setelah Melahirkan

 

Kesalahan Ibu Milenial - GueSehat.com

 

Sumber:

BabyCenter: Your post-baby belly: Why it's changed and how to tone it