Kelainan sendi dan tulang kaki pada anak sebenarnya adalah kondisi yang umum. Hal tersebut disebabkan oleh kondisi tulang dan otot bayi yang belum sempurna dan kuat, sehingga masih cukup rapuh.

 

Namun, meskipun kelainan tulang yang dimaksud umumnya bersifat normal, pada beberapa kasus, kondisinya bisa berkembang menjadi tidak normal. Lalu apa penyebabnya dan bagaimana gejalanya? Berikut penjelasan lengkap yang dipaparkan oleh Dr. Faisal Miraj, Sp. OT, dokter spesialis bedah ortopedi dari RS Pondok Indah, Bintaro Jaya dalam diskusi tentang kelainan sendi dan tulang pada bayi pada Selasa (7/8). 

 

Baca juga: Ini 4 Keuntungan Membiarkan Bayi Bertelanjang Kaki!

 

Jenis-jenis Kelainan Pertumbuhan Tulang Kaki pada Anak

Menurut dr. Faisal Miraj, ada dua jenis kelainan ortopedi kaki pada anak. Yang pertama adalah kelainan bawaan (kongenital), dimana kondisinya sudah diperoleh dari sebelum lahir. Yang kedua adalah kelainan yang didapat (acquired), dimana kelainannya baru terjadi setelah bayi lahir. "Kasus kelainan terbanyakpun sebenarnya bukan kelainan, melainkan variasi normal," jelas dr. Faisal. Untuk memperjelas hal tersebut, ia mengatakan bahwa dalam kasus ortopedi kaki pada anak, ada dua variasi, yaitu variasi normal dan abnormal.

 

Variasi Normal

Yang termasuk variasi normal adalah kelainan tulang pada anak yang tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu sekitar 2 - 3 tahun. Menurut dr. Faisal, variasi normal disebabkan oleh beberapa hal, seperti:

  • Laxity (kelenturan): beberapa bayi baru lahir memiliki otot dan tulang yang masih rapuh, sehingga kelainan pertumbuhan masih mudah terjadi. Menurut penelitian, 1 dari 80 bayi lahir mengalami kelenturan yang cukup parah.
  • Posisi janin di dalam rahim: posisi janin di dalam rahim juga bisa menyebabkan kelainan bentuk tulang kaki anak.
  • Kebiasaan duduk dan berdiri: selama pertumbuhan, ada sejumlah posisi atau kebiasaan duduk dan berdiri yang bisa membuat tulang kaki anak bengkok.

 

 

 

Jenis-Jenis Variasi Normal

1. Bow Legs (Kaki O)

Menurut dr. Faisal, bow legs atau tungkai bentuk O adalah salah satu kondisi tulang kaki pada anak yang paling umum. Kondisi ini ditandai dengan bentuk kaki atau betis anak yang berbentuk O. Adapun penyebab dari bow legs adalah:

  • Posisi janin di dalam rahim
  • Obesitas
  • Terlalu cepat berjalan

Biasanya, bow legs bisa sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu 2 - 3 tahun dan di bawah pengawasan dokter.

 

2. Knock Knee (Kaki X)

Selain bow legs, knock knee atau tungkai bawah bentuk X juga salah satu kondisi ortopedi kaki anak yang paling umum. Kalau bow legs menyebabkan kaki anak berbentuk O, knock knee adalah kondisi dimana kaki anak berbentuk X. Penyebab dari knock knee adalah:

  • Laxity (kelenturan sendi dan otot)
  • Kebiasaan duduk anak seperti bentuk W.

Sama seperti bow legs, knock knee juga umumnya bisa sembuh dengan sendirinya saat anak sudah berusia 2 - 3 tahun. Dokter akan merekomendasikan orang tua untuk menjaga agar anak tidak terbiasa duduk dalam posisi yang bisa memperparah kondisinya.

 

3. Flat Feet

Flat feet (kaki datar) adalah kelainan dimana telapak kaki anak terlalu datar. Penyebab kelainan ini adalah laxity atau kelenturan otot. Pada umumnya, kasus flat feet bersifat ringan, sehingga tidak perlu menjalani pengobatan khusus dan akan sembuh dengan sendirinya.

 

3. Toeing In & Toeing Out

Toeing in adalah kondisi dimana kaki atau betis anak menghadap ke luar, sementara toeing out adalah kondisi dimana kaki atau betis anak menghadap ke dalam. Pada toeing in, penyebab umumnya adalah kebiasaan tidur tengkurap pada anak dengan posisi kaki menghadap keluar. Sementara pada toeing out, penyebab umumnya adalah kebiasaan tidur tengkurap anak dengan posisi kaki menghadap ke dalam. Umumnya, kedua kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya sebelum anak berusia 8 tahun.

 

Baca juga: Cermat Memilih Sepatu Bayi

 

Variasi Abnormal

Dr. Faisal mengatakan, 90% dari kondisi variasi normal akan sembuh dengan sendirinya. Orang tua diminta untuk memerhatikan perkembangannya hingga anak berusia 2 -3 tahun. Namun, pada beberapa kasus variasi normal bisa berubah menjadi abnormal. Variasi normal berubah menjadi abnormal ketika kondisi yang dialami anak bukannya membaik malah bertambah parah atau jika kondisinya tidak kunjung sembuh hingga ia sudah besar.

 

Misalnya saja, kaki O adalah kondisi yang umum terjadi pada anak. Namun, jika bentuk O pada kaki anak semakin parah, maka kondisinya bukan lagi disebut bow legs, namun disebut blound disease. Blount disease adalah variasi tidak normal, dimana bentuk kaki anak sudah sangat bengkok. Selain itu, kalau bow legs tidak kunjung sembuh hingga anak sudah berusia lebih dari 3 tahun, maka hal tersebut sudah disebut variasi abnormal. Kondisi yang semakin parah seperti itu harus disembuhkan dengan terapi menggunakan alat khusus (seperti brace) untuk meluruskan kaki anak.

 

Begitu pula dengan knock knee dan flat feet, keduanya bisa menjadi bertambah parah hingga mengganggu cara berjalan anak, sehingga sudah termasuk variasi abnormal. Jika bertambah parah, keduanya bisa disembuhkan menggunakan terapi, alat khusus untuk memperbaiki bentuk tulang kaki anak, maupun operasi. "Kondisi yang abnormal tetap bisa disembuhkan, tapi sebaiknya dilakukan tindakan sedini mungkin, supaya penyembuhannya lebih mudah," jelas dr. Faisal. Pasalnya, jika anak sudah besar, kondisi tulangnya akan semakin kuat, sehingga semakin sulit untuk diluruskan.

 

Cara Mencegah Variasi Abnormal Kelainan Ortopedi Kaki Anak

Dr. Faisal menyarankan, jika anak sudah memiliki kondisi variasi normal, sebaiknya orang tua memantau perkembangan kondisinya. Jika sampai 2-3 tahun kondisinya belum sembuh juga, atau jika malah bertambah parah, segera periksakan ke dokter. "Follow up lebih cepat supaya bisa langsung diperiksa secara lebih dalam," jelas dr. Faisal. Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan mendalam menggunakan alat khusus, sepetrti x-ray, scannogram, CT scan, ultrasound, atau MRI.

Selain itu, jika masih dalam kondisi variasi normal, jagalah agar anak tidak terbiasa duduk dalam posisi yang bisa memperparah kondisinya, seperti duduk dalam posisi W. Dengan menghindari hal tersebut, variasi abnormal juga bisa dicegah.

 

Baca juga: Inilah Alasan Harus Lepas Sepatu Sebelum Masuk Rumah

 

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kondisi kelainan pada tulang kaki anak memang sangat umum terjadi. Namun, selama kondisinya masih batas normal dan tidak mengganggu pertumbuhan anak, maka tidak perlu dilakukan tindakan khusus. Namun, orang tua perlu memantau kondisinya, agar variasi abnormal bisa disembuhkan lebih cepat. (UH/AY)

 

Kenapa Tulang Cepat Keropos?