Penyakit jantung hipertensi adalah jenis-jenis penyakit jantung akibat hipertensi atau tekanan darah tinggi. Tekanan yang tinggi pada pembuluh darah bisa menyebabkan sejumlah penyakit jantung.

 

Jenis-jenis penyakit jantung akibat hipertensi diantaranya gagal jantung, penebalan otot jantung, penyakit jantung koroner, dan masih banyak lagi. Supaya Geng Sehat lebih paham lagi tentang penyakit jantung akibat hipertensi, bacalah penjelasan ini.

 

Baca juga: Tekanan Darah Tinggi saat Hamil Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
 

Penyakit Jantung Akibat Hipertensi

Pada umumnya, penyakit jantung akibat hipertensi berhubungan dengan pembuluh arteri dan otot jantung. Beberapa penyakit jantun akibat hipertensi yaitu:

 

1. Penyakit Jantung Koroner

Pembuluh arteri koroner mengangkut darah ke otot jantung. Ketika tekanan darah tinggi menyebabkan pembuluh darah menyempit, aliran darah ke jantung akain melambat atau terhenti. Kondisi ini disebut penyakit jantung koroner atau penyakit arteri koroner.

 

Penyakit jantung koroner menyulitkan jantung untuk berfungsi dan menyuplai darah ke organ lain di dalam tubuh. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko serangan jantung akibat penggumpalan darah yang menyumbar ateri yang menyempit, sehingga menghalangi aliran darah ke jantung.

 

2. Penebalan otot jantung dan Pembesaran Jantung

Tekanan darah tinggi menyulitkan jantung untuk memompa darah. Sama seperti otot lain di dalam tubuh, jika terus menerus bekerja telalu kerasa memompa darah, maka otot jantung bisa menebal dan membesar. Kondisi ini mengganggu fungsi jantung.

 

Penebalan atau pembesar ini biasanya terjadi di dalam bilik pompa jantung yang utama, yaitu ventrikel kiri. Penyakit jantung akibat hipertensi ini disebut hipertrofi ventrikel kiri.

 

Penyakit jantung koroner bisa menyebabkan hipertrofi ventrikel kiri, begitu pula sebaliknya. Kalau hipertrofi ventrikel kiri menyebabkan pembesaran pada jantung, maka bisa menyebabkan tekanan pada arteri koroner.

 

Komplikasi Penyakit Jantung Akibat Hipertensi

Baik penyakit jantung koroner maupun hipertrofi ventrikel kiri bisa menyebabkan:

  • Gagal jantung: ketika jantung tidak mampu memompa darah yang cukup ke seluruh tubuh.
  • Aritmia: denyut jantung tidak normal.
  • Penyakit jantung iskemik: ketika jantung tidak mendapatkan oksigen yang cukup.
  • Serangan jantung: jika aliran darah ke jantung terganggu dan otot jantung mati akibat kurang oksigen.
  • Serangan jantung mendadak: ketika jantung tiba-tiba berhenti bekerja, menyebabkan penderitanya berhenti bernapas dan kehilangan kesadaran.
  • Stroke

 

Baca juga: Sayangi Jantung dengan Perhatikan 8 Hal Ini!
 

Siapa yang Berisiko Terkena Penyakit Jantung Akibat Hipertensi?

Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia. Faktor risiko utama penyakit jantung akibat hipertensi adalah tekanan darah tinggi. Risiko Kamu terkena penyakit jantung akibat hipertensi meningkat jika:

  • Kamu mengalami kelebihan berat badan (obesitas)
  • Kurang aktivitas atau olahraga
  • Merokok
  • Mengonsumsi makanan berlemak dan tinggi kolesterol

 

Kamu juga lebih berisiko terkena penyakit jantung jika memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini. Pria memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung ketimbang wanita yang belum melewati masa menopause. Risiko terkena penyakit jantung juga meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

 

Mengobati Penyakit Jantung Akibat Hipertensi

Pengobatan peyakit jantung akibat hipertensi tergantung dari tingkat keparahan penyakit, usia, dan riwayat medis pasien.

 

Obat

Konsumsi obat biasanya ditujukan untuk mencegah penggumpakan darah, meningkatkan aliran darah, dan merendahkan kadar kolesterol. Beberapa obat yang biasanya diberikan dokter untuk mengobati penyakit jantung akibat hipertensi diantaranya:

  • Pil air untuk menurunkan tekanan darah
  • Nitrat untuk mengobati nyeri dada
  • Statin untuk mengobati kolesterol tinggi
  • Kalsium channel blocker dan ACE inhibitor untuk menurunkan tekanan darah tinggi
  • Aspirin untuk mencegah penggumpakan darah

 

Operasi

Pada kondisi yang parah, biasanya pasien membutuhkan operasi untuk meningkatkan aliran darah ke jantung. Kalau pasien membutuhkan bantuan untuk mengatur denyut atau ritme jantung, biasanya dokter akan melakukan implan pacemaker di dalam dada pasien.

Cardioverter-defibrillator (ICD) juga merupakan alat yang diimplan dan digunakan untuk mengobati aritmia jantung yang sudah parah. Adapula operasi bypass untuk mengobati penyumbatan arteri koroner. (UH)

 

Baca juga: Telapak Tangan Berkeringat Pertanda Jantungan?

 

Sumber:

Healthline. Hypertensive Heart Disease. September 2018.
Center for Chronic Disease Prevention. Heart disease facts. Agustus 2015.