Liburan lebaran sudah usai. Saatnya kembali ke rutinitis kehidupan di kantor. Sebagian dari Kamu mungkin belum terlalu fit karena kelelahan atau memang tengah menderita sakit.

 

Kamu yang terlalu ambisius dengan karier, jangan pernah paksakan tubuh ketika sudah memberi sinyal sakit. Kamu boleh giat dan berusaha dalam bekerja tapi ingat bahwa tubuh Kamu juga punya batas maksimal. 

 

Ini memang masalah pilihan. Tapi, ketika pilihan tidak dipertimbangkan dengan benar, yang akan terjadi adalah penyesalan. Bukan hanya Kamu yang akan sakit, tapi pekerjaan pun akan terbengkalai. Kamu tidak ingin seperti ini kan?

 

Baca juga: 7 Jenis Pekerjaan yang Paling Mengganggu Waktu Tidur

 

Kerugian Ekonomi Jika Karyawan Sakit Tetap Masuk Kerja 

Ketika pekerja sakit, mereka disarankan untuk beristirahat di rumah. Meminta izin sakit pada kantor sepertinya bukan dosa besar yang mesti Kamu takuti, bukan? Sebab, jika Kamu tetap pergi bekerja dalam kondisi sakit, ada bahaya yang mengintai, bukan hanya untuk Kamu tapi juga untuk lingkungan kantor.

 

Dilansir dari The Guardian, sebuah laporan baru dari Chartered Institute of Personel and Development menemukan, 86% dari 1.000 perusahaan yang disurvei menemukan karyawan tetap masuk kerja ketika mereka sakit. Angka ini mengalami kenaikan yang semula hanya 26% di tahun 2010.  

 

Datang untuk bekerja dengan kondisi tubuh sakit adalah bencana! Itu berarti penyakit mereka bertahan lebih lama. Tak hanya itu. Pekerja yang sakit dapat menularkan penyakit mereka ke lingkungan kerja dan menurunkan produktivitas.

 

Baca juga: Kenali Risiko Computer Vision Syndrome (CVS) pada Pekerja Kantoran 

 

Dari sisi ekonomi, ada dampak yang juga tidak dapat diabaikan. Misalnya, akan terjadi pengeluaran biaya untuk pekerja yang sakit lebih besar. Menurut survei tersebut biayanya bisa mencapai Rp 287 triliun per tahun. Dari data tersebut, bisa ditarik data per satu karyawan, mereka menghabiskan Rp 11,5 juta per tahun.

 

Hal ini membuktikan, ada kerugian jika karyawan sakit tetap masuk kerja, baik dari sisi ekonomi maupun untuk si karyawan sendiri. Dikutip dari buku Dying for a Paycheck karya profesor Stanford Jeffrey Pfeffer, dikatakan bahwa tempat kerja menjadi penyebab kematian nomor lima di Amerika Serikat. 

 

Maka ketika Kamu atau rekan Kamu sakit meskipun hanya flu, lebih baik memulihkan diri di rumah. Hal ini karena flu dapat menular dari satu orang ke orang lain dengan mudah dan cepat.

 

Baca juga: Resolusi Kerja di Tahun 2019, Temukan Ikigaimu!
 

Penyakit yang Mudah Menular di Tempat Kerja 

Dijelaskan dalam laman The Balance Careers, ada 5 hal yang bisa jadi alasan kuat, Kamu benar-benar tidak harus bekerja saat sakit. Inilah 5 Penyakit yang mudah menular di tempat kerja

 

1. Flu

Jika Kamu yakin akan bisa menularkan penyakit ke rekan kerja, tetap di rumah sampai Kamu merasa lebih baik. Misalnya tiba-tiba badan Kamu demam, kedinginan, dan badan terasa linu muncul, bisa jadi merupakan gejala flu. Influenza disebabkan virus flu yang mudah sekali menular melalui udara.

 

Flu berbeda dengan batuk pilek biasa. Flu bisa menyebabkan komplikasi pada yang berusia lanjut, atau memiliki daya tahan tubuh lemah. Agar tidak mudah flu, Kamu disarankan melakukan vaksinasi influenza setahun sekali.

 

2. Konjungtivitis

Penyakit lain yang mudah menular adalah infeksi mata. Jika mata Kamu merah, bengkak, dan keluar kotoran mata sebaiknya berobat dan hindari masuk kerja. Mungkin Kamu mengalami konjungtivitis. Penyakit ini juga sangat mudah menular, melalui tangan. Jika ada rekan kerja yang sakit mata, sering-seringlah cuci tangan dan jangan lakukan kontak dengannya.

 

 

3. Infeksi  

Demam dapat menjadi tanda Kamu kena infeksi. Tidak hanya merupakan gejala penyakit yang bisa jadi menular, demam juga akan membuat Kamu tidak dapat bekerja secara efisien. Kamu mungkin juga akan sangat mudah lelah.

 

Penyebab infeksi bermacam-macam. Ada yang mudah menular lewat udara, ada juga yang harus ada kontak kulit atau cairan. Hampir semua infeksi dapat menular. Oleh sebab itu ketika demam sudah berlangsung 3 hari, sebaiknya cek ke dokter untuk mengetahui penyebabnya. Jangan paksakan masuk dan kemudian menularkan pada rekan kerja.

 

Baca juga: Semangat Kerja Turun karena Rindu Liburan? Lakukan Hal Ini!
 

3. Infeksi kulit 

Ruam di kulit bisa sangat tidak nyaman dan beberapa ruam dapat menular. Sampai Kamu tahu penyebab ruamnya, hindari kontak dengan orang lain. Jika Kamu tahu itu tidak menular, Kamu bisa kembali bekerja, tetapi jangan kaget kalau rekan kerja Kamu khawatir dan menghindari Kamu. Sebaiknya cek ke dokter dan pastikan ruam di kulit Kamu tidak menular. Jika menular, sebaiknya istirahat di rumah agar tidak menulari rekan lainnya.

 

4. Cedera 

Cedera seperti keseleo, patah tulang, dan masalah lain memang tidak menular. Tetapi Kamu pasti tidak akan efektif bekerja dan malah merepotkan rekan kerja lain. Ada baiknya jika kamu beristirahat terlebih dahulu.

 

 5. Batuk dan Pilek 

Mungkin ini terdengar sepele. Tapi, siapa sangka kalau batuk dan pilek benar-benar mengganggu pekerjaan dan berpotensi menular. Saat batuk pilek menyerang Kamu akan kesulitan berkonsentrasi dan juga menyebarkan kuman ke orang lain jika tetap bekerja.

 

Jika pilek tidak terlalu parah dan Kamu harus pergi bekerja, sering-seringlah mencuci tangan dan jaga agar telepon dan komputer Kamu bebas kuman dengan menyekanya dengan tisu alkohol jika orang lain menggunakannya. Lalu, jika rekan kerja Kamu menjaga jarak, jangan tersinggung. Mereka hanya takut tertular. (AR/AY)

 

Baca juga: Apakah Masker Ampuh Menghalau Virus Influenza?

 

 

Sumber:

Theguardian.com. Got a cold here why you shouldnt go to work. 

 Thebalancecareers.com. Calling in sick to work.