Vaksin influenza tidak bisa melindungi kita dari infeksi SARS-Cov-2, virus penyebab COVID-19. Namun, vaksin ini bisa memberikan perlindungan dari infeksi influenza, yang bisa jadi akan memperparah kondisi pasien yang terinfeksi COVID-19. Geng Sehat apkah sudah tahu kandungan vaksin influenza dan bagaimana mekanisme perlindungannya?

 

Selain mengandung strain virus penyebab influenza tentunya, vaksin influenza mengandung bahan-bahan untuk memastikan vaksin tersebut aman dan efektif. Kandungan vaksin influenza bisa berbeda-beda, tergantung dari jenisnya. 

 

Virus influenza sendiri selalu berubah dan bermutasi. Untuk memastikan agar vaksin influenza tetap efektif, ilmuwan dan ahli bekerja sama untuk selalu memperbaharui vaksin tersebut setiap tahunnya. Inilah sebabnya vaksin influenza harus diberikan setiap tahun, karena jenis virusnya berbeda. 

 

Baca juga: Kenapa Anak Demam Habis Divaksin, Ya?
 

Kandungan Vaksin Influenza 

Banyak vaksin flu yang mengandung bahan serupa. Tujuan dari setiap bahan yang terkandung di dalamnya adalah untuk memastikan vaksin efektif dan aman digunakan. Banyak penelitian yang sudah menunjukkan bahwa vaksin influenza aman dan efektif.

 

Berikut bahan-bahan kandungan vaksin influenza:

 

1. Virus Influenza

Vaksin influenza mengandung virus influenza yang dinonaktifkan, atau dalam kondisi mati, sehingga mereka tidak bisa menyebabkan flu. Virus-virus yang tidak aktif ini akan memicu mekanisme pertahanan alami tubuh, yaitu sistem imun, agar memproduksi antibodi untuk melawan virus-virus ini.

 

Tubuh akan mengingat kembali saat ada virus influenza yang menginfeksi, sehingga bisa bertindak cepat. Tubuh kemudian akan membuat antibodi untuk melawan virus tersebut. Vaksin influenza umumnya mengandung tiga strain virus, yaitu dua influenza tipe A, H1N1 dan H3N2, serta satu influenza tipe B.

 

2. Formaldehida

Formaldehida adalah zat kimia yang umumnya ada di dalam tubuh manusia. Zat kimia ini merupakan hasil produksi dari sistem pencernaan tubuh. Dalam dosis tinggi, formaldehida bisa beracun. Namun, jumlah formaldehida di dalam vaksin influenza sangat kecil dan tidak berbahaya. Peran formaldehida di dalam vaksin flu adalah untuk menonaktifkan racun dari virus dan bakteri yang bisa mengkontaminasi vaksin saat proses produksi.

 

Baca juga: Benarkah Vaksin Pneumonia dan Influenza Bisa Meringankan Gejala Covid-19?
 

3. Garam Aluminum

Garam aluminum berfungsi membantu tubuh membuat respon imun yang lebih kuat melawan virus di dalam vaksin. Sama seperti formaldehida, jumlah garam aluminum di dalam vaksin influenza sangat kecil. 

 

Garam aluminum umumnya terdapat di air putih yang kita minum sehari-hari, dan berbagai produk kesehatan lainnya. Namun, tidak semua vaksin influenza mengandung garam aluminum. 

 

4. Thimerosal

Thimerosal adalah bahan pengawet yang berfungsi mencegah vaksin dari kontaminasi. Umumnya thimerosal hanya terkandung di dalam vaksin multi-dosis, yang mengandung lebih dari satu dosis.

 

Vaksi influenza satu dosis dan yang dalam bentuk semprot tidak membutuhkan bahan pengawet karena risiko kontaminasi rendah. Thimerosal sudah digunakan secara aman di dalam vaksin sejak tahun 1930-an. Bahan pengawet ini berasal dari merkuri dalam bentuk organik, yang disebut etilmerkuri. Etilmerkuri aman dan tidak tinggal di dalam tubuh.

 

5. Protein Telur Ayam

Protein telur ayam membantu meningkatkan pertumbuhan virus sebelum masuk ke dalam vaksin. Virus influenza yang mati atau tidak aktif di dalam vaksin biasanya dikembangbiakkan di dalam telur ayam yang dibuahi. Di sana, virusnya akan membelah dan berkembang biak. Kemudian, ahli akan memisahkan virusnya dari telur dan memasukkannya ke dalam vaksin.

 

Menurut ahli, orang yang memiliki alergi telur tetap bisa menerima vaksin influenza standar. Namun, mereka yang memiliki alergi parah perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

 

5. Gelatin

Gelatin juga terkandung di dalam vaksin influenza, dan berfungsi sebagai stabilisator. Gelatin berfungsi menjaga keefektifan vaksin sejak proses pembuatan hingga vaksin digunakan. Stabilisator juga membantu melindungi vaksin dari kerusakan akibat suhu panas, proses pendinginan, dan pengeringan.

 

6. Antibiotik

Antibiotik di dalam vaksin influenza mencegah pertumbuhan bakteri selama produksi dan penyimpanan produk. Vaksin tidak mengandung antibiotik yang dapat menyebabkan reaksi parah, seperti penisilin. (UH)

 

Baca juga: Mengapa Uji Klinik Vaksin Covid-19 adalah Tahapan Penting yang Harus Dilakukan?

 

Sumber:

MedicalNewsToday. What are flu vaccines made of and why?. September 2020.
Saieda M. Kalarikkal. Influenza Vaccine. Juli 2020.