Akhir-akhir ini apakah Kamu sering ditawari untuk membeli air alkali dari berbagai merek? Para penjual itu mengklaim, air alkali bermanfaat untuk kesehatan. Beberapa mengatakan dapat membantu memperlambat proses penuaan, mengatur tingkat pH tubuh Kamu, dan mencegah penyakit kronis seperti kanker. Tapi apa sebenarnya air alkali, dan mengapa semua begitu terbawa euforia dengan air alkali yang harganya tidak murah ini?

 

Dilansir dari Mayoclinic, kata “alkaline” pada air alkali mengacu pada kadar pH, yaitu angka untuk mengukur seberapa asam atau basa suatu zat dalam skala 0 hingga 14. Misalnya, air dengan pH 1 artinya sangat asam, dan air dengan pH 13 akan sangat basa. Air alkali memiliki tingkat pH yang lebih tinggi daripada air minum biasa. Karena itu, beberapa pendukung air alkali percaya dapat menetralisir asam dalam tubuh. Air minum normal umumnya memiliki pH netral 7 sedangkan air alkali biasanya memiliki pH 8 atau 9.

Baca juga: Hidup Sehat dengan Minum Air Putih

 

Apakah benar air alkali bermanfaat untuk kesehatan?

Keberadaan air alkali memang sedikit kontroversial. Banyak pakar kesehatan yang menentang penggunaannya. Alasannya, tidak cukup penelitian yang mendukung semua klaim kesehatan air alkali yang dibuat oleh pengguna dan penjual. Seperti dijelaskan di laman Mayoclinic, air putih biasa tetap yang terbaik bagi kebanyakan orang.


Memang ada beberapa penelitian yang menyatakan air alkali bermanfaat jika diberikan pada kondisi tertentu. Sebagai contoh, sebuah studi tahun 2012 menemukan bahwa minum air alkali dengan pH 8,8 dapat membantu menonaktifkan pepsin, yang merupakan enzim utama yang menyebabkan refluks asam lambung (naiknya asam lambung ke kerongkongan dan rongga mulut). Studi lain menunjukkan bahwa minum air alkali mungkin bermanfaat bagi orang yang memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi.

 

Sebuah penelitian terbaru yang melibatkan 100 orang menemukan perbedaan yang signifikan dalam kekentalan darah setelah mengkonsumsi air dengan pH tinggi dibandingkan dengan air biasa, pasca berolahraga berat. Viskositas adalah ukuran bagaimana darah mengalir melalui pembuluh. Mereka yang mengonsumsi air pH tinggi diketahui darahnya mengalir lebih efisien setelah minum air alkali. Semakin lancar darah mengalir, maka pengiriman oksigen ke seluruh tubuh semakin baik. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan karena sampel penelitian tersebut sangat kecil.

 
Baca juga: Fakta di Balik Kepercayaan Air Lemon Dapat Turunkan Berat Badan

 

 

Kemungkinan efek samping minum air alkali

Meskipun air minum alkali dianggap aman, namun dapat menghasilkan efek samping negatif. Beberapa contoh efek samping negatif adalah menurunkan keasaman lambung alami. Air lambung bersifat sangat asam karena memang ditujukan untuk membunuh bakteri dan kuman penyebab penyakit yang masuk melalui makanan.

Selain itu, kelebihan alkalinitas di dalam tubuh dapat menyebabkan masalah pencernaan dan iritasi kulit. Terlalu banyak alkalinitas juga dapat mengganggu pH normal tubuh, yang mengarah ke alkalosis metabolik, suatu kondisi yang dapat menghasilkan gejala berikut:

  • Mual

  • Muntah

  • Tremor di tangan

  • Kedutan otot

  • Kesemutan di kaki atau wajah

  • Kebingungan

Alkalosis juga dapat menyebabkan penurunan kalsium bebas dalam tubuh, yang dapat mempengaruhi kesehatan tulang. Namun, penyebab paling umum dari hipokalsemia bukan dari minum air alkali, tetapi dari memiliki kelenjar paratiroid yang kurang aktif.

Baca juga: Apakah Air Putih Bisa Basi?

 

Jadi apakah air alkali aman?

Masalah yang disorot pakar kesehatan bukanlah tentang keamanannya, melainkan klaim kesehatan yang dibuat tanpa penelitian yang bisa dipercaya. Tidak ada bukti ilmiah yang cukup untuk mendukung penggunaan air alkali sebagai pengobatan untuk kondisi kesehatan apa pun. Para ahli medis memperingatkan untuk tidak mempercayai semua klaim yang dikatakan penjual air alkali.

Sebenarnya, di alam ini tersedia air alkali alamiah. Air di pegunungan akan bersifat basa ketika melewati bebatuan, menjadi mata air. Tentu saja mata air lebih sehat karena mengandung banyak mineral dari bebatuan yang meningkatkan tingkat basanya. Air alkali yang diproduksi  massal  biasanya dibuat dengan proses kimia yang disebut elektrolisis. Untuk meningkatkan nilai pH, digunakan produk yang disebut ionizer. Pembuat ionizers mengatakan bahwa listrik digunakan untuk memisahkan molekul di dalam air yang lebih asam atau lebih basa, dan bahwa air asam tersebut kemudian disalurkan keluar.

Kalau Kamu merasa mendapatkan manfaat dari air alkali, sebenarnya Kamu juga bisa membuat air alkali sendiri. Menambahkan perasan lemon atau jeruk nipis ke segelas air dapat membuat air menjadi lebih basa. Atau meneteskan soda kue ke air minum, adalah cara lain untuk membuat air lebih basa. Jadi ingat ya, Gengs, jangan mudah tergoda produk yang kita tidak tahu persisi manfaat dan risikonya. (AY)