Pernah menyadari hal-hal yang tidak biasa pada bayi Mums? Misalnya, bayi jadi lebih sering lapar. Bisa jadi ia sedang mengalami growth spurt atau percepatan pertumbuhan. Saat growth spurt terjadi, bayi akan mengalami perkembangan yang lebih cepat dari biasanya, baik itu pada berat badan ataupun tinggi badan. Kebanyakan ibu mengaku pertanda growth spurt yang paling umum dan paling jelas terlihat adalah bayi yang menyusu ASI lebih banyak dari biasanya. 

 

Saat bayi sedang mengalami growth spurt, ia mungkin akan mengalami perubahan pola tidur, bisa tidur lebih banyak atau malah berkurang dari biasanya. Ada pula sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa bayi yang sedang melewati growth spurt menjadi lebih manja dan sering menangis.

 

Baca juga: Pengalaman Pertama Menghadapi Bayi Batuk Pilek
 

Kapan Growth Spurt Terjadi dan Berapa Lama?

Growth spurt bisa terjadi kapan saja. Pada bayi, biasanya growth spurt berlangsung selama 1 – 2 hari. Pada bayi yang sudah lebih besar, biasanya growth spurt bisa berlangsung selama 1 minggu. Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa growth spurt paling sering terjadi pada periode-periode tertentu pertumbuhan bayi dalam rentang 1 tahun pertama, yaitu saat bayi berumur: 

  • 2 minggu
  • 3 minggu
  • 6 minggu
  • 3 bulan
  • 6 bulan 

Setiap bayi memiliki kecepatan pertumbuhan yang berbeda-beda. Jadi, jangan khawatir kalau bayi Mums tidak mengalami growth spurt di waktu-waktu tersebut. Yang penting perkembangan bayi Mums masih normal.

 

Selain Lebih Banyak Menyusu, Apa Lagi Pertanda Growth Spurt?

Tidur 

Saat mengalami growth spurt, bayi biasanya lebih sering mengantuk daripada biasanya. Bayi yang jarang terbangun di malam hari atau lebih lama tidur siang bisa menjadi pertanda bahwa ia sedang mengalami growth spurt. Biasanya, bayi akan tidur lebih lama 4 jam daripada biasanya selama 1-2 hari.

 

Penyebabnya masih belum jelas. Saat tertidur, otak memproduksi protein yang disebut human growth hormone (HGH) . HGH ini berperan besar untuk pertumbuhan, jadi tidur lebih lama pada bayi bisa memberikan kesempatan produksi HGH lebih banyak serta untuk pemulihan energi bayi supaya bisa tumbuh dengan baik. 

Namun, ada juga bayi yang tidur lebih sedikit selama mengalami growth spurt. Mungkin bayi jadi lebih sering bangun di malam hari dan tidur siang lebih sebentar. Mums mungkin akan kebingungan ketika menyadari perubahan-perubahan ini. Kalau Mums merasa lelah akibat hal tersebut, ingatlah bahwa growth spurt hanya berlangsung selama beberapa hari. Setelahnya, ia akan kembali menjadi normal.

 

Kebiasaan Bayi

Selama growth spurt, bayi biasanya menjadi lebih sering menangis dan manja dari biasanya. Ia akan selalu ingin ditimang dan menangis saat Mums menaruhnya di tempat tidur. Penyebabnya belum diketahui dengan pasti. Namun, ada sebuah teori yang mengatakan bahwa perubahan sikap tersebut aalah pertanda meningkatnya perkembangan.

 

Baca juga: Kenali Tanda Bayi Susah BAB
 

Apa yang Harus Mums Lakukan saat Bayi Mengalami Growth Spurt? 

Mums perlu memberikan respon terhadap kemauan dan kebutuhan bayi, baik itu ketika ia ingin menyusu lebih banyak, tidur di pagi hari, atau ketika ingin selalu ditimang. Pada umumnya, setiap ibu tetap akan memproduksi ASI yang cukup meskipun bayi membutuhkan lebih banyak ASI di masa growth spurt. Jadi, Mums tidak perlu khawatir. Untuk menjaga banyaknya produksi ASI, Mums perlu menjaga kesehatan diri sendiri. Konsumsi makanan secara teratur dan cukup, banyak minum air, dan jangan terlalu sering mengerjakan pekerjaan yang melelahkan diri. 

 

Apa Perbedaan antara Growth Spurt dan Perkembangan yang tidak Normal?

Growth spurt bisa membuat bayi selalu mengantuk, namun itu bukan karena ia kelelahan atau karena tidak sehat. Tetapi jika disertai demam atau gejala bayi Mums tidak sehat, segara hubungi dokter. Bayi sering menangis dan lapar juga tidak selalu karena growth spurt. Saat tumbuh gigi atau tidak enak badan karena penyakit ringan, bayi juga menunjukkan gejala mudah  menangis, tetapi biasanya disertai turunnya selera makan, susah tidur, dan sikap bayi yang tidak tenang.

Kalau Mums mengubah rutinitas bayi, awalnya  ia juga merasa tidak nyaman. Biasanya bayi akan menjadi lebih lapar dari biasanya. Jadi, bayi yang selalu merasa lapar bukan hanya gejala growth spurt.

 

Baca juga: Kenali 3 Jenis Temperamen Bayi Berikut! 
 

Growth spurt memang hal yang umum terjadi pada bayi. Mums mungkin akan bingung di awal terjadi growth spurt. Kalau Mums belum terbiasa cara mengatasinya, konsultasikanlah dengan dokter. (UH/AY)