Jika ditanya masalah apa yang paling ditakuti oleh pria dalam kehidupan seksual mereka, mungkin impotensi adalah jawaban yang paling banyak diberikan. Impotensi atau disfungsi ereksi adalah suatu kondisi ketika seorang pria tidak mampu untuk memulai atau mempertahankan ereksi penis selama berhubungan seksual. Hal ini biasanya akan menyebabkan seorang pria menjadi stres, tidak percaya diri, dan bukan tidak mungkin berdampak pada keharmonisan hubungan dengan pasangan.

 

Sebuah publikasi di International Journal of Impotence Research pada tahun 2003 menyebutkan, sekitar 5-20% populasi pria mengalami disfungsi ereksi dengan tingkat moderat hingga berat. Angka ini menunjukkan bahwa kejadian disfungsi ereksi cukup umum terjadi.

 

Salah satu hal yang biasa dilakukan para pria yang mengalami disfungsi ereksi adalah mengonsumsi obat, yang biasa disebut ‘obat kuat’. Obat kuat adalah sebutan untuk obat-obatan yang berfungsi mengatasi disfungsi ereksi.

Baca juga: Alkohol Turunkan Kualitas Sperma Pria

 

 

Sebenarnya, obat-obatan ini memang secara legal diindikasikan alias diperuntukkan bagi kondisi disfungsi ereksi. Dari halaman resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ada tiga jenis obat yang diperuntukkan untuk mengatasi disfungsi ereksi, yang resmi beredar di Indonesia. Yang pertama adalah sildenafil, yang beredar dengan berbagai merek dagang di Indonesia, tetapi yang paling terkenal adalah Viagra. Yang kedua adalah tadalafil, yang dijual dengan merek Cialis. Dan yang ketiga adalah vardenafil, yang dijual dengan merek Levitra.

 

Ketiga obat tersebut memang ditujukan untuk disfungsi ereksi. Namun yang perlu menjadi perhatian, ketiga obat ini semuanya termasuk golongan obat keras, yakni obat-obatan yang hanya bisa diberikan dengan resep dokter. Sayangnya, Geng Sehat tentu sering melihat obat-obat kuat tersebut dijual secara bebas, baik di dunia nyata maupun online alias di dunia maya, bukan?

 

Tahukah Kamu kalau penggunaan obat kuat secara ‘mandiri’ alias tanpa supervisi dokter ternyata dapat menimbulkan efek samping yang cukup serius? Ini dia beberapa di antaranya!

 

Sakit kepala

Semua obat kuat, baik itu sildenafil, tadalafil, maupun vardenafil, bekerja dengan cara meningkatkan kinerja nitric oxide (NO). Ini berfungsi melebarkan pembuluh darah, termasuk yang berada di penis. Karena pembuluh darah melebar, maka aliran darah ke penis juga akan bertambah, sehingga menyebabkan ereksi dapat terjadi.

 

Namun, peningkatan NO akan menyebabkan terjadinya perubahan aliran darah. Ini dapat berdampak sakit kepala pada pria yang mengonsumsinya. Angka kejadian efek samping sakit kepala ini cukup tinggi, yakni hingga 28% pada penggunaan sildenafil, 42% pada penggunaan tadalafil, dan 15% pada penggunaan vardenafil.

Baca juga: Bersepeda Dapat Menyebabkan Impotensi?

 

Kemerahan pada wajah (flushing)

Efek samping lain yang cukup umum terjadi pada penggunaan obat kuat adalah kemerahan pada wajah atau flushing. Hal ini diduga juga berkaitan dengan cara kerja obat kuat untuk melebarkan pembuluh darah atau vasodilatasi. Efek samping ini muncul hingga 19% pada populasi pengguna sildenafil, serta 13% dan 11% untuk pengguna tadalafil dan vardenafil.

 

Gangguan penglihatan

Penggunaan obat kuat ternyata juga dapat menyebabkan gangguan penglihatan lho, Gengs! Gangguan penglihatan yang biasanya terjadi pada penggunaan obat kuat sildenafil adalah cyanopsia, yaitu terjadi sensasi bahwa semua yang dilihat akan berwarna kebiru-biruan, serta peningkatan sensitivitas mata terhadap cahaya.

 

Gangguan saluran pencernaan

Gangguan saluran pencernaan adalah efek samping berikutnya dari penggunaan obat kuat. Gangguan yang biasanya terjadi adalah mual dan rasa tidak nyaman pada perut. Angka kejadian efek samping ini dilaporkan hingga 17% pada penggunaan sildenafil dan 11% pada penggunaan tadalafil.

 

Gangguan saluran pernapasan

Tadalafil dilaporkan dapat menyebabkan efek samping nasofaringitis atau infeksi di saluran nasofaring. Sementara vardenafil dilaporkan umum menyebabkan rhinitis. Sedangkan sildenafil tercatat dapat menyebabkan hidung tersumbat.

 

Selain efek samping yang disebutkan di atas, penggunaan obat kuat juga dilaporkan dapat menyebabkan efek samping lain, meskipun jarang terjadi, yang bersifat serius dan dapat mengancam jiwa. Antara lain priapism, atau kondisi ketika ereksi berlangsung terlalu lama (prolonged), serta kehilangan penglihatan dan pendengaran secara tiba-tiba.

 

Daftar efek samping tersebut membuat penggunaan obat kuat sildenafil, tadalafil, dan vardenafil haruslah dilakukan di bawah supervisi dokter. Hal ini karena kemungkinan terjadi efek samping akan semakin besar jika obat kuat dikonsumsi dengan dosis yang salah.

Baca juga: Hati-hati, 7 Penyakit Ini Dapat Menyebabkan Disfungsi Ereksi!

 

 

Adanya supervisi dari dokter akan membuat dosis penggunaan obat kuat termonitor. Demikian pula jika pasien mengalami efek samping yang disebutkan, maka ia dapat langsung menghubungi dokter untuk meminta bantuan medis.

 

Dan jangan lupa, membeli sendiri obat kuat dari sumber yang tidak jelas legalitasnya akan meningkatkan kemungkinan mengonsumsi obat kuat palsu. Tentunya penggunaan obat palsu ini akan semakin meningkatkan ketidakamanan dalam pengonsumsian obat, sebab isi dari obat tidak dapat dipertanggungjawabkan.

 

Jadi Gengs, jika Kamu merasa mengalami disfungsi ereksi dan berniat untuk mengonsumsi obat kuat untuk memperbaiki kondisimu, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter, ya! Tidak usah merasa malu, sebab semua tenaga medis sudah disumpah untuk tidak membagikan rahasia medis pasien kepada pihak manapun. Salam sehat!