Bersepeda memang memiliki manfaat kesehatan, seperti meningkatkan kesehatan jantung, mengurangi risiko terkena penyakit jantung koroner, hingga mengurangi tingkat stres. Namun, selain memiliki manfaat kesehatan, bersepeda ternyata juga dapat menyebabkan impotensi lho, Gengs. Lalu, bersepeda seperti apakah yang dapat menyebabkan impotensi? Simak penjelasannya, yuk!

 

Dikutip dari health.harverd.edu, selama 10 hingga 15 tahun terakhir, berbagai penelitian telah mencari tahu hubungan antara penelitian dengan permasalahan seksual. Seperti dalam penelitian di Norwegia yang melibatkan 160 pria yang berpartisipasi dalam tur sepeda sejauh 324 mil atau 521 km.

 

Hasil penelitian tersebut pun menunjukkan kalau 1 dari 5 pria mengalami mati rasa pada penisnya dalam waktu kurang lebih 1 minggu. Selain itu, sebanyak 13% dari peserta tur mengalami impotensi setelah tur berakhir lebih dari 1 minggu.

Baca juga: Waspada Impotensi di Usia Muda!

 

Penelitian yang dilakukan oleh National Institute for Occupational Safety and Health pada unit patroli polisi, membuktikan bahwa duduk di sadel atau tempat duduk pada sepeda setiap hari, mengakibatkan impotensi dan penurunan performa seksual. Dari kedua penelitian tersebut, menunjukkan bahwa bersepeda dengan durasi yang sangat lama dan dengan intensitas tinggi yang dapat menyebabkan impotensi.

 

Tak hanya pada pria. Dikutip dari livescience.com, sebuah studi yang dipublikasikan di dalam Journal of Sexual Medicine menemukan bahwa wanita yang sering bersepeda juga memiliki risiko mati rasa pada organ seksualnya dan dapat menurunkan gairah seksual wanita. Mati rasa pada organ seksual ini pun terjadi pada wanita yang bersepeda dengan posisi jok lebih tinggi daripada posisi setang sepeda.

 

Hal ini dapat terjadi karena adanya peningkatan tekanan saraf dan pembuluh saraf pada alat vital wanita. Penelitian ini dilakukan pada 48 perempuan yang semuanya aktif bersepeda, setidaknya 10 mil atau 16 km dalam seminggu. 1 bulan setelahnya, banyak wanita dari kelompok tersebut yang mengeluh nyeri, kesemutan, dan mati rasa pada pinggul serta daerah alat vital mereka.





Saat bersepeda, berat badan Kamu seluruhnya tertumpu pada bokong. Pada bokong, terdapat bagian tubuh yang disebut perineum, yang merupakan organ perantara antara anus dengan penis (pada pria) dan klitoris (pada wanita). Perineum ini terdiri dari saraf dan arteri yang memasok darah ke alat vital.

 

Jok sepeda biasanya kecil, sempit, dan panjang memiliki ujung yang membentuk seperti hidung. Hal ini membuat perineum tertekan dan tidak dapat mengalirkan darah ke alat vital dan berisiko untuk merusak jaringan saraf karena tekanan yang terlalu sering. Dengan begitu, alat kelamin dan gangguan jaringan saraf pada perineum dapat meyebabkan mati rasa pada klitoris wanita dan impotensi pada pria.

Baca juga: Bukan Hanya Impotensi yang Menjadi Masalah Seksual Pria, Lho!

 

Ereksi pada pria dapat terjadi saat ada rangsangan dari luar dan saraf otak mengirimkan pesan “gairah”. Pengiriman pesan ini membutuhkan aliran darah yang baik dan penyampaian pesan yang baik pada jaringan saraf agar dapat sampai ke penis. Namun, akibat tekanan tersebut, aliran darah ke penis tersumbat dan pesan pun gagal untuk diterima.

 

Hal tersebutlah yang menyebabkan pria mengalami impotensi. Menurut penelitian, jok sepeda yang sempit dan memiliki ujung yang panjang, ternyata dapat mnegurangi aliran darah ke penis sebanyak 66%, sedangkan jok yang lebar dan tidak memiliki ujung, hanya mengurangi aliran darah ke penis sebanyak 25%, dan hal yang sama terjadi pada wanita.

Baca juga: Hati-hati, 7 Penyakit Ini Dapat Menyebabkan Disfungsi Ereksi!

 

Nah, kalau Kamu suka bersepeda, Kamu tidak harus meninggalkan aktivitas yang satu ini karena takut mengalami impotensi suatu hari nanti. Seperti yang diketahui, bersepeda merupakan aktivitas yang dapat membuat tubuh Kamu sehat dan bugar jika dilakukan dengan rutin. Namun, untuk menghindari dampak buruk dari bersepeda, Kamu dapat memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Pilihlah jok sepeda yang lebar yang tidak memiliki “hidung” panjang di bagian ujungnya.
  • Jangan memiringkan kursi Kamu ke atas, posisi ini dapat meningkatkan tekanan pada perineum.
  • Pastikan jok sepeda Kamu sudah diatur dengan ketinggian yang tepat, sehingga kaki Kamu nyaman ketika mengayuh pedal sepeda.
  • Lebih baik menggunakan celana yang nyaman dipakai. Jangan menggunakan celana yang terlalu ketat dan berbahan panas.
  • Atur ketinggian setang sepeda sehingga Kamu duduk lebih tegak.
  • Sesekali berdiri dan angkat bokong Kamu saat bersepeda. Hal ini dapat memulihkan aliran darah ke organ vital.

 

Jadi, saat ingin bersepeda tanpa meningkatkan risiko impotensi, jangan lupa perhatikan langkah di atas, ya! (TI/AY)