Masalah di kehidupan rumah tangga yang terkait dengan kehidupan seksual, banyak dialami pasangan di seluruh dunia ini. Tidak semuanya terbuka dan mendatangi terapis atau konselor seksual, untuk menyelesaikan persoalannya. Di negara maju, mendatangi terapis seks sudah menjadi hal umum. 

 

Dilansir dari huffingtonpost.com, inilah 5 persoalan kehidupan seksual pasangan suami istri yang paling sering ditemui di tempat praktek. Menurut para terapis seks, di antara ratusan masalah hubungan suami istri, tidak ada satupun solusi yang cocok untuk semua.

 

Masing-masing pasangan membutuhkan pendekatan berbeda disesuaikan dengan latar belakang dan budaya mereka. Ingin tahu apa saja masalah seksual tersering menurut para terapis seks? Ini dia:

 

 

1. Saya sudah lupa kapan terakhir kali berhubungan seksual

Keluhan ini lebih banyak diutarakan wanita yang sudah cukup lama berumahtangga. Menurut Linda E. Savage, psikolog sekaligus seks edukator dan penulis Reclaiming Goddess Sexuality, keluhan ini datang karena ada perbedaan definisi antar pasangan tentang arti ‘seks’. 

 

Bagi wanita, seks tidak semata-mata hubungan seksual, tetapi lebih pada intimasi dengan pasangan. Hubungan seks tidak harus diterjemahkan dengan hubungan seksual dengan intercourse. Hasrat akan sentuhan mesra dengan pasangan, kadang sudah cukup membuat seorang wanita mencapai “orgasme”.

 

Baca juga: 10 Fakta Orgasme Pada Wanita yang Kamu Perlu Tahu

 

2. Pasangan selingkuh karena terlalu lama tidak bercinta

Banyak pasangan yang menganggap perselingkuhan adalah akhir dari hubungan. Tetapi perselingkuhan sering dapat menjadi katalis atau sebuah peringatan yang dapat membuat pasangan saling berbicara lagi setelah bertahun-tahun mengalami stagnasi. 

 

Meskipun selingkuh itu sangat menyakitkan bagi yang dicurangi, tetapi yang paling penting untuk diingat adalah bahwa orang yang berselingkuh jarang melakukannya dengan sengaja untuk menyakiti pasangannya. Tetapi mungkin untuk pulih dari perselingkuhan dan mengembalikan rasa percaya, dibutuhkan rasa cinta dan empati yang luar biasa.

 

3. Suamiku tidak memuaskan

Masalah seksual paling umum yang dihadapi pria bukanlah disfungsi ereksi, tetapi ejakulasi dini. Kebanyakan pria yang menderita ejakulasi dini merasa malu dan frustrasi. Tidak ada obat untuk ejakulasi dini, tetapi ada cara untuk mengelolanya. Pertama, bahkan jika seorang pria bisa bertahan lama saat bercinta, bukan berrarti dapat membuat pasangan mencapai orgasme.

 

Sebagian besar wanita lebih respon dengan rangsangan di organ intim daripada penetrasi vagina. Maka Ian Kerner, seorang ahli terapi seks dan penulis buku terlaris New York Times, She Comes First: The Thinking Man’s Guide to Pleasuring a Woman, selalu menyarankan laki-laki untuk fokus pada outercourse daripada hubungan seksual.

 

Baca juga: Fakta Unik Seputar Kehidupan Seks di Berbagai Negara 
 

4.Lama-lama kehidupan seks kami sangat monoton

Pasangan yang sudah beberapa tahun menikah harus menyadari bahwa sulit mengulangi kehidupan seksual saat ini kembali seperti masa-masa bulan madu. Tetapi bukan berarti kehidupan seksual berhenti tanpa tanpa ada peningkatan kualitas seiring usia pernikahan meningkat.

 

Jika suami atau istri berhenti pada pemahaman bahwa seks hanyalah rutinitas yang memang seharusnya dilakukan pasangan suami istri tanpa perlu komunikasi atau kreativitas, maka tinggal tunggu waktu saja sampai kehidupan seks menjadi dingin dan membosankan.

 

5. Seks? Aduh tidak ada waktu!

Sebagian besar pasangan yang bekerja menghindari hubungan seksual yang dijadwalkan. Mereka menganggap gairah seksual harus berlangsung spontan. Padahal, gairah itu bisa diciptakan atau tidak muncul begitu saja.

 

Terapis seks sering menasehati pasangan sibuk ini untuk meluangkan waktu menciptakan gairah, cukup 20 menit di mana masing-masing berkomitmen untuk membangkitkan gairah pasangannya, baik secara fisik, psikologis, atau keduanya. 

 

Banyak aktivitas untuk membangkitkan gairah ini, misalnya berciuman, bermesraan, berpelukan, menari seperti orang bodoh, pijat bersama, menonton film dewasa bersama-sama, membaca cerita erotis bersama, dan sebagainya. (AY)