If you cheated on someone who is willing to do anything for you, you actually cheated yourself out of one true loyalty.

-Unknown-

 

Pernikahan merupakan ikatan cinta suci antara suami dan istri, yang dijanjikan pahala terbesar untuk jangka waktu terlama oleh Yang Maha Kuasa. Sejak awal, pilihlah menikah dengan pasangan yang sepadan. Pasangan yang Kamu inginkan kehadirannya setiap hari, karena imbalan kebaikan yang dijanjikan dalam perkawinan sudah pasti harus melewati tempaan berkah dan ujian.

 

Maraknya pemberitaan akhir-akhir ini mengenai selebriti Jennifer Dunn terkait tindakannya merebut pengusaha Faisal Harris dari pelukan sang Istri yang telah dikaruniai 3 orang putri, membuat berbagai kalangan ramai menelaah faktor ketidaksetiaan yang begitu rentan dan konstan mendera pernikahan.

 

Setiap orang mendambakan sekaligus mengkhawatirkan kesetiaan. Tidak ada manusia normal yang merasa gembira apalagi bahagia bila pasangannya menyeleweng, dan tidak ada seorang pun yang kebal terhadap trauma pengkhianatan.

 

Kebohongan tentang hubungan di luar pernikahan akan merusak pernikahan, meski pernikahan tersebut sekokoh batu karang. Daripada khawatir berlebih, lebih baik simak yuk penuturan berikut tentang makna ketidaksetiaan, tanda-tanda perselingkuhan, serta tips untuk membangun pernikahan yang kuat dan kompak agar terhindar dari ketidaksetiaan!

Baca juga: Orang Tua Selingkuh, Ini Efeknya Pada Anak

 

Apa Itu Makna Ketidaksetiaan?

Dalam buku Women Who Stay With Men Who Stray karya Debbie Then, ketidaksetiaan merupakan pelanggaran terhadap hubungan antara seorang pria dan wanita yang telah menikah. Agama atau kepercayaan manapun, memahami bahwa akad pernikahan menuntut pria dan wanita meninggalkan segala bentuk kedekatan tidak pantas dengan seseorang yang bukan pasangannya.

 

Beberapa agama bahkan menyamakan konsekuensi hukum bagi orang yang menjalin kedekatan intens dengan pria beristri atau wanita bersuami, terlebih jika melibatkan tendensi seksual. Betapapun banyak pihak yang mencoba membelokkan arti perselingkuhan, psikolog dan pakar pernikahan telah membuat definisi yang lebih tegas mengenai ketidaksetiaan.

 

Ketika seorang suami atau istri memberikan perhatian lebih banyak secara terus-menerus kepada lawan jenis selain pasangannya, baik secara emosional, pikiran, waktu, apalagi seksual, hal tersebut telah menjadikannya peselingkuh.

 

Kamu bisa gunakan kiasan hubungan gelap di luar nikah, kebohongan terselubung, berzina, permainan di sore hari, bantuan kasih sayang, variasi seksual, hubungan tanpa status, teman tapi mesra, kencan online, teman chatting, rekan karib, bahkan mitra politik, namun perselingkuhan selalu membuat hidup semakin rumit dan merusak pernikahan.

 

Menurut dr. Lauman dari Universitas Chicago, seseorang yang setia pada satu pasangan seksual dalam pernikahan justru memiliki frekuensi hubungan intim yang lebih banyak daripada orang memiliki simpanan seksual. Alasannya sederhana, dengan memiliki lebih dari satu pasangan seksual, orang tersebut membutuhkan waktu lebih banyak untuk merencanakan momen intim, ketimbang benar-benar melakukannya.

 

Bagaimana Perselingkuhan Terjadi?

Dalam buku What Makes Love Last? How to Build Trust and Avoid Betrayal, sang Penulis, dr.John Gottman, PhD., menyebutkan ada 5 tahap perselingkuhan, yaitu:

  1. Memendam banyak rahasia.
  2. Membangun tembok tebal antara diri sendiri dengan pasangan, hingga sama sekali tidak ada usaha ataupun keterbukaan untuk menyampaikan unek-unek kepada pasangan.
  3. Menemukan dan memilih ‘orang lain di luar pernikahan’ untuk menjadi tempat menampung curhat yang ia rasakan.
  4. Setelah menemukan ‘orang lain’ yang dapat dipercaya, peselingkuh yang lihai akan semakin lancar menceritakan segala sesuatu tentang pasangan dan isi rumah tangganya sebagai alasan klise untuk menjalin kedekatan dengan orang tersebut.
  5. Setelah melewati 4 tahapan tersebut, seorang peselingkuh akan mulai melihat ada begitu banyak peluang hubungan seksual di luar pernikahan.

 

Gottman menambahkan, dalam jangka waktu panjang, seseorang yang berani menjalin hubungan kedekatan tak terkendali dengan lawan jenis selain pasangannya, pada akhirnya akan memberi izin untuk dirinya sendiri melintasi batasan-batasan moral dan perilaku asusila yang mengarah pada pengkhianatan dalam pernikahan.

Baca juga: Bagaimana Cara Menyelamatkan Pernikahan ketika Terjadi Perselingkuhan 

 

Indikasi saat Seseorang Terlibat Perselingkuhan

Dilansir dari staymarried.org, ada 3 tanda yang menunjukkan seseorang telah melewati batas antara persahabatan menuju sesuatu yang berpotensi menjadi perselingkuhan:

  1. Keintiman emosional. Apakah Kamu jadi lebih sering berbagi perasaan dan pikiran dengan teman spesial daripada dengan pasanganmu sendiri? Dalih apapun yang Kamu gunakan, kebiasaan ini sudah sangat tidak sehat. Tidak ada pihak manapun yang membenarkan ini. Pasangan sepantasnya menjadi satu-satunya orang yang membuatmu nyaman untuk mencurahkan pikiran apalagi perasaan.
  2. Ketegangan seksual. Sama halnya dengan insting kuat yang Kamu miliki terhadap pasangan, penelitian menunjukkan, bila seseorang mencurigai pasangannya berselingkuh, 90 persen dugaan tersebut pasti benar. Itulah kelebihan dalam sebuah pernikahan, insting yang merasuk hingga ke tulang sumsum. Kamu akan tahu begitu saja saat pasanganmu berselingkuh. Lalu jika Kamu yang memutuskan untuk memulai perselingkuhan, akankah Kamu sangkal bahwa tidak ada ketegangan seksual antara Kamu dan pasangan? Secara naluri, semua orang bisa merasakan ketegangan ini saat ide perselingkuhan mulai merasuki pikiran. Tak jarang, Kamu mulai menunjukkan perilaku lalai untuk menjalankan tugas sebagai suami atau istri dalam pernikahan.
  3. Apakah Kamu mulai sering menutup browser e-mail setiap kali pasanganmu lewat? Atau Kamu sering menghapus pesan singkat dari seseorang karena takut ketahuan oleh pasangan? Begitu Kamu terbiasa melakukan hal-hal paranoid seperti ini, itu merupakan tanda bahwa Kamu telah melewati batas. Jika Kamu sempat menyadari tanda-tanda ini, saatnya untuk mengevaluasi kembali istilah persahabatan apapun yang Kamu pakai. Kamu mungkin perlu memperluas batasan-batasan diri sendiri untuk menghindari godaan di masa depan.

 

10 Tips Pernikahan Anti-Perselingkuhan

Inilah beragam tips yang bisa Kamu dan pasangan terapkan dalam pernikahan agar tidak terjerumus dalam perselingkuhan.

  1. Selalu rutin berhubungan intim. Pasangan suami-istri harus memiliki kesepakatan yang terbuka dan jelas mengenai pentingnya hubungan intim. Tidak hanya karena seks bermakna sebagai pengikat cinta, namun juga karena kebutuhan biologis antara pria dan wanita kadang berbeda. Bagi pria, aktivitas seksual yang teratur merupakan cara paling penting untuk terhubung dengan pasangan, sehingga terjaga keintiman. Sementara bagi wanita, mereka perlu merasa dicintai oleh pasangannya sebelum ingin berhubungan intim. Seorang suami justru merasa semakin dicintai bila sering diinginkan oleh pasangannya secara seksual. Hal ini dikarenakan di balik penampilannya, ego suami tersimpan dalam kemampuan seksualnya. Kehidupan seks yang berjalan rutin dan lancar, memegang peranan vital dalam kesehatan pernikahan. Bila suami dan istri bisa memastikan kepuasan seksual mereka selalu didapatkan dari satu sama lain, godaan pun pasti bisa disingkirkan.
  2. Jaga pertemanan hanya dengan orang-orang yang juga setia terhadap pasangan. Penulis Michelle Peterson dan Tony Peterson mengakui, ada kebijakan hebat yang ia dan suaminya tiru dari berbagai narasumber. Menjauhi orang-orang yang jelas-jelas tidak setia pada pasangannya benar-benar salah satu cara terbaik untuk terhindar dari potensi perselingkuhan. Langkah ini mereka lakukan bukan untuk menghakimi teman-teman tersebut, melainkan agar ide perselingkuhan tidak pernah terbersit dalam benak dan memengaruhi perilaku. Pasalnya ketika melihat teman yang menganggap flirting dan perselingkuhan sebagai hal yang lumrah, di alam bawah sadar Kamu pun akan menyetujuinya.
  3. Jalin koneksi yang berarti dengan pasangan. Selain memiliki kedekatan seksual yang berkualitas dengan pasangan, penting untuk menjaga keakraban non-seksual. Ungkapkan ide apa saja yang Kamu dan pasangan inginkan untuk menghabiskan waktu luang. Terkadang, mood suami dan istri berbeda bahkan saat momen kencan. Ada istri yang senang menikmati makan malam di luar atau berjalan-jalan dengan suami. Ada pula suami yang senang mengajak istri untuk menonton film di bioskop, lalu menghabiskan sisa malam berdua dengan saling bercumbu mesra. Pahami keinginan ini agar kebutuhan Kamu dan pasangan terpenuhi dalam pernikahan, tidak peduli seberapa sibuknya kalian.
  4. Tidak memiliki rahasia. Seperti yang telah disebutkan psikolog John Gottman, PhD., dalam bukunya tentang 5 jerat perselingkuhan, salah satu langkah pertama menuju perselingkuhan adalah mengemukakan informasi pribadi kepada orang di luar pernikahanmu. Lambat-laun, Kamu pun memiliki tempat curhat rahasia dari pasangan. Untuk alasan tersebut, pastikan menjadi suami-istri yang tidak saling memiliki rahasia. Prioritaskan kejujuran dalam pernikahan. Jika Kamu membiarkan pernikahanmu tenggelam ke bagian bawah daftar prioritas, secara tidak langsung Kamu sedang membiarkan pasanganmu hilang dari prioritas hidupmu.
  5. Miliki kebiasaan jujur dengan pasangan. Terkait dengan poin nomor 4, salah satu cara agar tidak menyimpan rahasia adalah bersikap benar-benar terbuka apa adanya dengan pasangan. Pasangan suami-istri yang jujur memiliki akses ke akun email, pesan singkat, dan media sosial lainnya. Mereka tidak merasa terpaksa memiliki kebiasaan tersebut, murni karena mereka tidak menyembunyikan apapun dari pasangannya.
  6. Bicarakan tentang apa makna ketidaksetiaan. Pastikan Kamu dan pasangan saling mengetahui bahwa kesetiaan sangat penting dalam pernikahan dan konsekuensi apa yang diberikan jika harus melakukan pengkhianatan. Penting bagi suami-istri untuk mengetahui krusialnya masalah ini dan bagaimana reaksi yang akan terjadi jika komitmen untuk setia dilanggar. Kamu dan pasangan juga mendapat kesempatan untuk mengetahui perasaan satu sama lain seputar wacana perselingkuhan. Biasakan pula untuk saling bertukar cerita tentang peristiwa perselingkuhan yang sangat tidak terduga, namun pada kenyataannya dapat dialami oleh suami-istri di luar sana. Kebiasaan ini akan membuat Kamu dan pasangan jauh lebih bijaksana dan berhati-hati terhadap semua potensi. Jauh lebih sulit untuk berselingkuh jika Kamu dan pasangan telah terbiasa berbicara tentang kesetiaan dari waktu ke waktu, sehingga perasaan satu sama lain pun dipahami dengan jelas.
  7. Banyak orang yang merasa dirinya piawai dan tahan godaan dalam menyikapi lawan jenis. Dilansir dari living.thebump.org, bagi tipikal orang-orang seperti ini, menetapkan batasan-batasan tegas untuk diri sendiri sering dianggap tidak perlu. Tapi itulah yang dipikirkan oleh semua orang sebelum akhirnya mereka terperosok ke dalam perselingkuhan. Ingatlah, selalu lebih baik berjaga-jaga dan menghindari pergaulan dengan lawan jenis yang terlalu intens, daripada sibuk menyesal kemudian. Jika orang mencap Kamu sebagai pemalu, biarkan saja. Jika sadar bahwa Kamu tidak bisa menangani kesendirian dengan lawan jenis tanpa melewati batas, hindari berduaan dengan seseorang selain pasangan.
  8. Tetapkan batasan dengan pasanganmu. Duduklah bersama pasangan dan saling terbuka mengungkapkan batasan apa saja yang masih bisa diterima serta hal apa yang tidak bisa diterima oleh satu sama lain. Jawaban ini tentu berbeda antara pasangan suami-istri yang satu dengan yang lain. Namun pastikan, segala hal yang tidak bisa diterima oleh Kamu dan pasangan, tidak akan kalian biarkan terjadi dan harus ditepati. Inilah hal yang disebut kompromi antara suami dan istri.
  9. Evaluasi kerentanan masing-masing. Ajak pasangan untuk sama-sama menelaah kerentanan apa saja yang kalian miliki terhadap potensi perselingkuhan. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka mungkin memiliki ciri kepribadian yang terkesan membuka diri untuk perselingkuhan. Misalnya, Kamu memiliki sifat alami sebagai pendengar yang berempati. Tidak ada yang salah dengan menjadi pendengar yang baik, tapi beberapa pihak bisa saja salah menafsirkan sifat ini. Bila berurusan dengan orang yang salah, sifat ini dapat diterjemahkan sebagai perhatian yang bahkan tidak pernah terpikir untuk Kamu berikan.
  10. Hindari kebiasaan curhat dengan orang lain. Dilansir dari aarp.org, riset menunjukkan, banyak penyelewengan yang dimulai saat seseorang mulai membicarakan masalah mereka dengan pihak lain selain pasangannya. Mereka merasa seolah-olah orang lain memahami mereka lebih baik daripada pasangan sendiri. Merasakan hubungan yang lebih dekat dengan orang baru ini, akhirnya mereka pun mulai meluangkan lebih banyak waktu bersama. Jika tidak dikendalikan, tak jarang tanpa disadari akan menyeret seseorang pada perselingkuhan. Jauhi situs kencan online. Tegas tinggalkan reuni jika terdeteksi ada pihak yang menawarkan kedekatan terselubung dengan cara tidak layak. Tidak semua teman tumbuh menjadi pribadi dewasa yang menghargai makna pernikahan, keluarga, dan kesetiaan. Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa semakin banyak orang terlibat perselingkuhan akibat kemudahan akses komunikasi yang ditawarkan oleh internet. Bagaimanapun, pendekatan virtual yang nista tetaplah sebuah perselingkuhan.

Jika Kamu dan pasangan fokus berkomitmen untuk terus menjaga ikatan pernikahan, suatu hari Kamu akan bangga melihat rumah tanggamu tumbuh hebat dan kuat atas segala potensi rintangan. Batas kesetiaan antara pria dan wanita hanyalah seluas pilihan mereka dalam menyikapi undangan perselingkuhan. Cukup diperlukan 2 pilihan dalam menyikapinya:

  • Menjauhi segala bentuk dan semua sumber penyulut ketidaksetiaan.
  • Bekerja keras pulih dari perselingkuhan yang terbiasa dibiarkan.

Kamu tim yang mana? Apapun pilihanmu, siapkan pula menuai konsekuensinya. Karena setiap pilihan, pasti terbitkan karma selamanya. (TA/AS)

Baca juga: 10 Cara Agar Pernikahan Langgeng Hingga Akhir Hayat