I love us for the way our eyes make love

To each other’s souls.” 

- Christopher Poindexter -

 

Banyak orang bilang, Kamu bisa tahu seseorang bahagia dengan pernikahannya hanya dari wajahnya. Benarkah? Rupanya, itu memang fakta! Pendar bahagia dapat langsung memancar dari pasangan suami-istri yang menikmati kehidupan seks dalam pernikahan mereka.

 

Dikutip dari Your Tango, dr. Leah Millheiser membenarkan pendapat ini. “Saat sering terangsang secara seksual, pembuluh-pembuluh darah di bawah kulit membesar, sehingga menimbulkan kilau kemerahan di dada dan wajah,” ujarnya.

 

Hal ini merupakan respons normal dari sistem saraf dan menjadi tanda bahwa seluruh sistem tubuh berjalan dengan baik. Lebih dari itu, tolak ukur kehidupan seksual yang normal tidak hanya dilihat dari frekuensi hubungan intim pasangan suami-istri, sebagaimana dilansir dari Prevention. Ada 10 indikasi yang menunjukkan bahwa seks dalam pernikahanmu sehat dan bahagia. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Baca Juga : Apakah Hubungan Anda dan Pasangan Sudah Sehat?

 

1. Nyaman dengan Tubuh Sendiri

Sebuah riset yang dilakukan oleh Universitas Texas pada wanita berusia 18–40 tahun menyimpulkan bahwa mereka yang memberi nilai tertinggi pada skala bentuk tubuh masing-masing juga merasa puas dengan kehidupan seksualnya.

 

Pola pikir seperti ini ternyata sangat berpengaruh. Saat Kamu merasa PD dengan bentuk badanmu, seketika itu pula Kamu tampak begitu seksi di mata pasangan. Mengeluhkan bagian-bagian tubuh hanya akan mengalihkanmu dari sensasi seksual.

 

Kalau memang Kamu menginginkan badan yang lebih sehat, akan lebih baik jika Kamu berdiet dan berolahraga. Rasa percaya dirimu akan meningkat daripada menghabiskan waktu dengan mengeluh. Jadi, pasangan yang merasa nyaman dengan kondisi fisik mereka biasanya memiliki kehidupan seksual yang sehat pula.

 

2. Tidak Malu Membicarakan Soal Seks

“Kehidupan seks yang baik adalah ketika pasangan suami-istri selalu berusaha menemukan resep hubungan intim yang sempurna,” ujar Aline Zoldbrod, Ph.D., pakar terapi seks. Kamu tidak mungkin mengharapkan pasangan untuk bisa selalu membaca isi pikiranmu, begitu juga sebaliknya.

 

Pasangan suami-istri tidak boleh ragu untuk saling mengungkapkan isi hati masing-masing. Kalau memang sulit untuk diutarakan, Kamu bisa mengirimkan fantasi seks pada suami sendiri via pesan singkat. Tidak perlu malu, karena suami-istri adalah 2 orang yang berkat ikatan setianya dapat saling membuka rahasia terdalam masing-masing.

 

3. Mengupayakan Jadwal Bercinta

Banyak pihak beropini bahwa hubungan intim antara suami-istri harus dilakukan secara spontan. Masih mengutip pakar seks yang sama, Aline Zoldbrod justru berpendapat berbeda. “Kecuali Kamu telah menjalani masa pensiun serta anak-anak sudah hidup mandiri, memiliki jadwal seks bersama suami justru bisa menjadi ide yang bagus.”

 

Berusaha memiliki jadwal berhubungan intim di tengah kesibukan kerja serta peran sebagai orang tua akan membuat Kamu terasa seperti tetap memprioritaskan komitmen pernikahan yang manis bersama pasangan. Jadi meski disibukkan dengan rutinitas hidup, profesi, ataupun buah hati, Kamu dan pasangan tetap kreatif untuk menciptakan private moment.

 

Saat ini, semakin banyak restoran yang dilengkapi area mini playground. Kamu dan pasangan bisa memanfaatkannya untuk mengajak si Kecil kencan makan malam. Maksimalkan momen tawa serta bertukar cerita dengan anak dan pasangan untuk menambah kehangatan. Biarkan si Kecil yang telah selesai makan puas bermain. Semoga ketika pulang, rasa lelah menjadikan si Kecil tertidur pulas. Sesi Kamu dan pasangan pun bebas dimulai.

 

4. Frekuensi Bukan sebagai Tolak Ukur

Menghitung seberapa sering berhubungan intim memang tidak perlu Kamu dan pasangan lakukan. Inisiatif tersebut bukan cara yang bijak untuk menilai kehidupan seksual. Melalui sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Economic Behavior & Organization, peneliti menemukan fakta bahwa pasangan suami-istri yang suka melebih-lebihkan jumlah frekuensi bercinta pada realitanya tidak lebih bahagia daripada pasangan yang menilai normal hubungan intim mereka.

 

Terobsesi untuk meningkatkan frekuensi berhubungan intim hanya akan memberi tekanan. Pemicu ini justru berpotensi menurunkan eskpektasi kepuasan antara Kamu dan pasangan. Padahal, hasrat untuk lebih sering berhubungan intim dapat muncul tanpa paksaan, berkat cara yang tidak rumit. Jika Kamu dan pasangan sesekali bisa mengisi waktu untuk jalan-jalan, justru aktivitas sesederhana itu yang bisa memberi kesempatan alami untuk lebih menikmati momen bercinta.

 

5. Saling Menikmati

Tidak masalah berapa banyak momen intim yang diciptakan dalam seminggu bahkan sebulan, hal terpenting adalah Kamu dan pasangan saling menikmati kebersamaan. Menurut Aline Zoldbrod, hal yang paling bermakna dari hubungan seksual antara suami-istri adalah saat momen hubungan intim bisa menciptakan suasana hati yang semakin baik dan lebih dekat dengan pasangan.

Baca Juga : Kenali Tanda Hubungan Sehat dan Tidak Sehat

 

6. Memahami Hasrat Pasangan

Para ahli menyatakan bahwa sebaiknya Kamu tidak menolak pasangan, khususnya ketika ia menginginkanmu bahkan ketika Kamu sama sekali tidak berpikiran untuk berhubungan seks. Percaya atau tidak, aktivitas biasa seperti saling menatap atau ketika Kamu berganti pakaian saja terkadang sudah cukup menimbulkan keinginan untuk bercinta pada pasangan.

 

Tingkat kebutuhan biologis bagi pria dan wanita tidak selalu sama. Kondisi ini dianggap lumrah oleh pakar seks. Memprioritaskan kebutuhan seksual pasangan, merupakan salah satu kunci utama untuk menjaga keutuhan pernikahan. Asalkan, jangan sampai aktivitas seksual antara Kamu dan pasangan selalu terjadi hanya karena stimulasi sepihak semacam ini, ya.

 

7. Tahu Kapan Mesti Berimprovisasi

Studi di Universitas Waterloo, Inggris, mengemukakan, pasangan pasti tahu perbedaannya ketika Kamu benar-benar sedang menikmati momen intim kalian atau tidak. Ada kalanya, beberapa pasangan suami-istri merasa jenuh dengan rutinitas seksual yang selalu sama. Walaupun mesti sedikit kreatif, ide seperti berganti ruangan, baju, atau posisi bisa menjadi cara sederhana untuk ciptakan suasana mesra yang lebih fresh.

 

8. Selalu Bahagia Bersama, Apa Adanya

Ada korelasi yang sangat kuat antara kebahagiaan dalam perkawinan dengan kepuasan seksual suami-istri, sebagaimana dikemukakan oleh Social Science Research. Kepuasan pernikahan semakin menyulut daya tarik seksual antara suami-istri. Kalangan ahli menyimpulkan, jika Kamu dan pasangan selalu bahagia mensyukuri pernikahan, kualitas hubungan intim sebagai suami-istri pun pasti memuaskan.

 

9. Saling Bertukar Pesan Spesial

Merujuk pada hasil riset Journal of Integrated Social Sciences, rayuan seksual memang kerap sukses menstimulasi kepuasan hubungan intim bagi pria dan wanita. Rayuan tersebut dapat berupa pesan singkat nakal di siang hari ataupun bisikan lembut di telinga pasangan. Ahli terapi seks menyebutkan bahwa fungsi desahan memang untuk mendidihkan suasana secara perlahan. Saling melempar ‘kosakata’ seksi, agar Kamu dan pasangan secara fisik terikat semakin romantis.

 

10. Tetap Tenang dan Mengatasinya Bersama-sama

Menurut seorang ahli terapi seks, Kristin Zeising, Psy.D., penting bagi suami-istri untuk memiliki pemikiran yang realistis mengenai standar kehidupan seks yang sehat. Namun, hubungan seks yang sehat antara suami-istri pun tidak mesti selalu panas bergairah. Frekuensinya dapat berubah-ubah, seiring perjalanan masa pernikahan.

 

Jika Kamu dan pasangan menikmati momen intim tanpa ekspektasi berlebih, serta selalu bersikap saling terbuka, maka hubungan seks yang sehat dan bahagia akan selalu hidup dalam pernikahanmu.

Baca Juga : 9 Hal Yang Dilakukan Pasangan Bahagia Sebelum Tidur

 

Mewujudkan pernikahan yang bahagia dengan kehidupan seks yang sehat memang tidak semudah yang diutarakan. Namun, itu bisa berhasil asalkan Kamu dan pasangan saling bekerja sama untuk mewujudkannya. Ingat, segala yang terjadi dalam hubungan pernikahan bukan hanya tanggung jawab salah satu pihak saja, melainkan kedua-duanya.