Menjalin hubungan romansa dengan pasangan ataupun hubungan pertemanan dengan sahabat bisa dibilang gampang-gampang susah. Semua orang bisa menjalani hubungan dengan siapa saja, tetapi apakah mereka bisa mempertahankan hubungan yang sehat dengan menerapkan batas-batas yang wajar? Memang tidak ada hubungan yang sempurna. Semua jenis hubungan, baik dengan pasangan atau teman, pasti memiliki kekurangannya masing-masing, karena tanpa disadari, mungkin Kamu atau pasanganmu pernah melakukan hal yang berdampak negatif pada hubungan. Hal ini dapat menjadi berbahaya lho, karena bisa memengaruhi kesehatan mental maupun fisik.

 

Menurut data yang dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, sebanyak 48,4% wanita dan 48,8% pria di Amerika pernah mengalami kekerasan psikologis dari pasangan mereka. Bukan jumlah yang sedikit kan? Karena itu, penting bagi Kamu untuk mengetahui batas-batas wajar dalam sebuah hubungan dan membina hubungan yang baik dengan pasangan ataupun teman, agar Kamu sendiri tidak menjadi korban hubungan tidak sehat.

 

Hubungan Sehat vs Tidak Sehat: Apa ciri-cirinya?

Tidak semua hubungan yang terlihat baik-baik saja ternyata memang baik bagi Kamu. Berbagai ciri-ciri dari hubungan yang tidak sehat kebanyakan melibatkan hal-hal yang tidak terlihat dan disadari, karena memainkan sisi psikologis seseorang. Dirangkum dari Hall Health Center University of Washington, berikut merupakan kunci dari mengembangkan koneksi dalam sebuah hubungan yaitu:

  • Saling menghormati satu sama lain dengan memberikan ruang bagi individu dan kebebasan untuk berinteraksi dengan siapapun dan menghormati privasi tanpa membatasi atau mengganggu ruang geraknya.
  • Dilandasi oleh rasa percaya dan nyaman dengan pasangan tanpa memiliki rasa takut atau cemburu berlebih, serta ada rasa aman tanpa takut adanya kekerasan (fisik maupun psikologis) yang dilakukan oleh pasangan.
  • Menghargai kejujuran dan keadilan, serta berani terbuka satu sama lain tanpa takut menghadapi konsekuensinya. Hal ini menciptakaan keterbukaan dan kejujuran dari semua pihak yang terlibat dalam suatu hubungan.
  • Saling mendukung satu sama lain dan tidak menjatuhkan pasangan.
  • Menghargai identitas pasangan dengan tidak berusaha mengubah identitas pasangan untuk menuruti keinginan pribadi.
  • Memiliki pola komunikasi yang baik

 

Berlawanan dengan ciri di atas, tanda-tanda yang mengindikasikan hubungan tidak sehat, yaitu:

  • Kamu merasa ada tekanan untuk berubah demi memuaskan keinginan pasangan
  • Merasa khawatir atau takut menyuarakan pendapat yang berbeda dengan yang lain
  • Selalu merasa terpaksa dalam melakukan suatu tindakan
  • Tidak memiliki privasi dan memiliki “kewajiban” untuk memberitahu segala informasi kepada pasangan
  • Argumen tidak disampaikan secara adil
  • Mengalami kekerasan verbal ataupun non verbal (misalnya dengan menerima teriakan atau pukulan dari pasangan)
  • Selalu menerima kritikan dan merasa dikontrol oleh pasangan
  • Tidak menghormati keluarga atau teman pasangan
  • Selalu ingin mengontrol atau memanipulasi pihak lain
  • Tidak merasa setara dalam suatu hubungan (satu orang lebih superior dari yang lainnya)

Tanda-tanda diatas bisa dilakukan oleh siapapun, baik pria maupun wanita dalam suatu hubungan. Jika Kamu menyadari munculnya berbagai randa tersebut dalam hubungan, Kamu bisa mulai meningkatkan kualitas hubungan dengan fokus untuk membenahi aspek negatif tersebut.



Kapan harus keluar dari sebuah hubungan yang tidak sehat?

Munculnya beberapa tanda diatas tidak otomatis mengharuskanmu untuk memutuskan hubungan dengan orang lain. Tetapi, tentu saja ada batas-batas kewajaran yang tidak boleh dilewati. Ketika kamu merasa hubunganmu telah melewati batas-batas kewajaran tersebut, Kamu bisa mulai mempertimbangkan untuk meminta bantuan profesional atau segera mengakhiri hubungan. Apa saja batas-batas tersebut?

  • Ketika pasangan mencoba melukai secara fisik atau memaksamu melakukan sesuatu tanpa persetujuanmu (misalnya melakukan hubungan seksual secara paksa)
  • Ketika Kamu tidak bahagia dalam hubungan tetapi masih belum yakin untuk mengakhiri hubungan
  • Ketika Kamu mempertahankan hubungan hanya karena perasaan bersalah, kasihan, atau takut menjadi sendiri lagi

Konsultasi dengan konselor dapat membantumu untuk menentukan solusi yang tepat bagi hubungan serta dirimu dan pasangan.