Dalam setiap hubungan rumah tangga, sepasang suami-istri pasti menginginkan hubungan yang harmonis, menyenangkan, serta selalu bahagia. Namun, tidak ada hubungan rumah tangga yang tidak memiliki masalah di dalamnya.

 

Entah hanya masalah akibat baju kotor yang ditaruh sembarangan, atap rumah yang bocor, rusaknya televisi, biaya melahirkan anak bagi pasangan baru, biaya sekolah anak, atau masalah pekerjaan yang dibawa hingga ke rumah dapat merusak suasana harmonis sebuah keluarga. Namun apa jadinya jika hubungan pernikahan yang suci dan sakral digoyahkan dan dihancurkan oleh suatu perselingkuhan?

 

Perselingkuhan membawa akhir yang menyakitkan bagi banyak perkawinan. Salah satu contohnya adalah polemik perselingkuhan antara artis Jennifer Dunn dan seorang pria yang sudah berkeluarga bernama Faisal Harris. Setelah video Shafa Harris, anak perempuan dari Faisal, melabrak Jennifer Dunn di depan umum berseliweran di media sosial, masyarakat pun mulai mengutuk perbuatan Jennifer. Istri dari Faisal, Sarita Abdul Mukti, akhirnya buka-bukaan mengenai kasus perselingkuhan suaminya tersebut dan menyatakan ingin bercerai.

Baca juga: 4 Tanda Pernikahan Tidak Bahagia dan Sehat

 

Meski ada yang menyikapi isu perselingkuhan dengan bercerai karena menganggap masalah ini tidak termaafkan, ada pula pasangan yang sering kali memutuskan untuk tetap mempertahankan rumah tangga mereka. Namun, tentunya keputusan ini diambil setelah melalui proses yang panjang.

 

Umumnya, pasangan akan bertengkar dan mulai saling mengeluarkan amarah masing-masing. Di satu sisi, pihak yang melakukan perselingkuhan kadang berargumen untuk melindungi dirinya, dengan cara memberitahukan penyebab ia selingkuh. Biasanya alasan yang digunakan adalah ketidaknyamanan yang selama berumah tangga. Entah merasa tidak dilayani, kurangnya perhatian, dan lain sebagainya, sehingga pihak yang diselingkuhi merasa bersalah.

 

Kemudian, pasangan yang merasa tersakiti biasanya hanya dapat menangis tidak percaya, serta membela dirinya. Ada juga pasangan yang datang ke terapi dengan rasa sakit, marah, dan penuh penyesalan. Biasanya mereka bertanya, "Apa yang harus Kami lakukan?"

 

Mereka ingin memperbaiki hubungan, namun tidak yakin apakah dapat melalui luka dan pengkhianatan tersebut. Pada kenyataannya, terkadang ada yang tidak dapat melaluinya. Tapi mereka tidak pernah tahu jika tidak mencobanya. Bagi mereka yang berhasil melaluinya, ada beberapa hal yang dilakukan agar sembuh dari rasa sakit, mendapat kepercayaan kembali, dan menghadapi segalanya demi menjadi pasangan yang bahagia. Berikut hal-hal yang mereka lakukan.

Baca juga: Ternyata Wanita Tidak Ingin Berhubungan Seks Setiap Hari!

 

Rasa menyesal yang tulus

Pasangan yang berselingkuh akan mengungkapkan rasa penyesalan yang tulus atas tindakan yang ia lakukan. Bahkan jika ia tidak sepenuhnya bahagia dalam hubungan pernikahan yang sedang dijalani, setidaknya ia sepenuhnya sadar bahwa perselingkuhan yang ia lakukan bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah dan dapat diterima. Ia sepenuhnya bertanggung jawab atas perselingkuhan yang dilakukan, bersedia mendukung penyembuhan rasa sakit yang dialami pasangan karena sudah dikhianati, serta melakukan apapun untuk dapat mengembalikan kepercayaan pasangan.

 

Memaafkan dengan tulus

Selama pasangan yang diselingkuhi masih merasa marah dan tersakiti, tidak ada yang dapat bergerak maju dalam suatu hubungan. Namun, perasaan ini memang tidak dapat hilang begitu saja. Kondisi ini dapat dimengerti. Jadi, pahami dan dengarkan. Lambat-laun, ia akan mulai membuka diri terhadap perasaan lain dan mendapatkan prespektif yang lebih jelas.

 

Bagi pasangan yang dikhianati, lakukan berbagai aktivitas untuk menyibukkan diri dan mengelilingi diri dengan orang-orang yang dapat membuat senang. Dengan begitu, jadi lebih merasa kuat dan dapat memaafkan. Memaafkan berarti melonggarkan amarah yang dirasakan. Bukan berarti memaafkan perselingkuhan sama saja dengan membenarkan pasangan dan membiarkan hubungan rumah tangga hancur begitu saja.

 

Pasangan yang dikhianati dapat meminta pasangannya untuk lebih jujur dan terbuka, seperti membiarkan handphone mereka tidak terkunci agar dapat diperiksa atau dihubungi secara teratur. Tujuan dari hal ini adalah untuk menawarkan kepastian dalam mengembalikan kepercayaan.

 

Jujur tentang hubungan

Meskipun tidak ada alasan untuk berselingkuh, namun hal ini dapat terjadi karena permasalahan dalam rumah tangga telah dibiarkan berlarut-larut. Tapi bukannya membahas permasalahan, pasangan yang berselingkuh malah bersikap tidak senang.

 

Jika ingin pernikahan dapat bertahan, masalah ini perlu ditangani. Jika dalam obrolan yang dibicarakan tidak kunjung menemukan solusi, terapi pernikahan juga sangat membantu dalam memperbaiki komunikasi pasangan.

 

Tidak ada cara ajaib yang dapat melewati perselingkuhan di masa lalu. Setiap pasangan harus berbagi cinta, rasa hormat, serta harapan untuk berbagi rasa sakit, kemarahan, dan pengkhianatan. Mereka harus bersedia untuk melakukan semua hal yang dapat membuat pasangan yang tersakiti memaafkan dan memberikan kepercayaannya.

 

Bagi pasangan yang memilih untuk melalui perselingkuhan dengan melewatinya bersama-sama, mereka akan mendapatkan pahala atas usaha mereka. Dapat melalui rasa sakit bersama yang akan berbuah hubungan yang lebih bahagia dan menjadi pribadi yang lebih baik dari yang dibayangkan. (AD/AS)

Baca juga: Pentingnya Merayakan Ulang Tahun Pernikahan Bagi Suami Istri