Bekerja keras itu harus! Tapi kalau bekerja terlalu keras? Sebaiknya Anda tidak menuntut tubuh Anda untuk bekerja secara terus-menerus tanpa memperhatikan waktu istirahat dan kesehatan mental Anda. Hal ini berkaitan dengan beberapa penelitian mengenai akibat bekerja terlalu berat. Tidak hanya gangguan pada kesehatan fisik, seperti munculnya risiko jantung, diabetes, dan stroke tetapi juga beban mental yang berakibat pada stres akut. Anda perlu tahu bahwa bekerja terlalu keras sangat tidak baik untuk dilakukan secara terus menerus. Berikut adalah beberapa akibat yang bisa terjadi pada diri Anda jika bekerja terlalu keras:

1. Jantung

Beberapa ahli berpendapat jika jam kerja yang panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 80%. Dalam penelitian yang telah dipublikasikan dalam American Journal of Epidemiology, menemukan bahwa karyawan yang terlalu sering bekerja lembur sangat rentan mengalami serangan jantung dan stroke. Analisis dalam jurnal tersebut diperkuat dengan hasil studi yang dilakukan selama 50 tahun terakhir ini. Banyak penelitan menemukan bahwa jika dibandingkan dengan karyawan yang teratur bekerja selama 8 jam sehari, mereka yang bekerja terlalu lama di kantor berisiko tinggi mengalami gangguan jantung sebanyak 40-80%. Maka dari itu penting untuk menjaga makanan untuk kesehatan jantung. Dr. Marianna Virtanen, pemimpin penelitian tersebut bersama timnya telah mengumpulkan data dari 12 studi berbeda dari tahun 1958. Dari penelitian tersebut terungkap bahwa bekerja lembur memang sangat berisiko memicu gangguan jantung.

2. Stres

Menumpuknya pekerjaan dengan deadline waktu yang singkat tentu membuat Anda tertekan dan akhirnya memaksakan diri untuk lembur di kantor. Menambah waktu kerja tidak salah dilakukan sesekali waktu supaya pekerjaan bisa selesai. Namun jika terus menerus lembur itu berarti ada yang salah, baik dari manajemen waktu Anda atau banyaknya pekerjaan dari kantor. Jika terus menerus dilakukan akibatnya Anda sangat mudah mengalami stres. Kondisi ini akan berdampak pada ketegangan fisik, psikis, emosi, dan mental. Tidak hanya itu, stres yang dialami juga akan memicu tubuh Anda mengalami tekanan darah tinggi, detak jantung yang meningkat, gula darah yang tidak terkontrol, hingga mengalami kematian. Dilansir dari dailymail, Babs Evan, kepala pencegahan dari National Charity Partnership mengatakan bahwa stres yang dialami seseorang karena bahaya bekerja terlalu keras dan mengesampingkan kesehatan tubuh, seperti istirahat dan makan teratur sangat berisiko mengalami diabetes dan jantung. Keduanya tentu bisa berakibat pada kematian.

3. Perubahan perilaku

Faktor ini sebenarnya tidak akan terlalu dirasakan oleh orang-orang terdekat Anda yang setiap hari bersama dengan Anda. Namun, coba temui beberapa teman yang sudah beberapa bulan tidak bertemu. Jika mereka mengatakan ada perubahan perilaku pada diri Anda, bisa jadi itu adalah akibat karena bekerja terlalu keras. Perubahan perilaku yang terjadi dapat disebabkan karena pekerjaan Anda tidak seimbang dengan kehidupan sosial Anda. Biasanya perubahan ini lebih mudah terjadi pada wanita.

4. Perubahan fisik

Terlalu banyak bekerja juga cenderung membuat Anda kurang memerhatikan penampilan fisik. Anda menjadi lebih cuek dan tidak acuh pada fisik Anda. Perubahan fisik yang terjadi bisa karena berat badan yang tiba-tiba menurun drastis atau rambut yang menjadi rontok. Selain itu, banyak bekerja bisa membuat Anda stres dan mudah memunculkan keriput pada wajah. Jangan heran jika Anda menjadi tampak lebih tua dari usia Anda karena terlalu keras bekerja. Anda perlu ingat pepatah bahwa bekerja untuk hidup, bukan hidup untuk bekerja. Oleh sebab itu sangat penting bagi Anda untuk menjalani kehidupan yang seimbang. Tetap perhatikan kebutuhan istirahat, nutrisi, serta kehidupan sosial Anda dengan orang disekitar Anda. Tidak ada salahnya juga meluangkan waktu minimal di akhir pekan untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan tanpa memikirkan pekerjaan.