Merawat kesehatan gigi dan mulut menjadi semakin penting bila Kamu menderita diabetes. Kenapa penting? Hal ini dikarenakan gula darah yang tidak terkontrol meningkatkan risiko infeksi atau penyakit gusi. Lalu, bagaimanakah jika penderita diabetes akan mencabut gigi?

 

Menurut National Diabetes Information Clearinghouse (NDIC), diabetes meningkatkan risiko penyakit radang gusi. Saat pasien diabetes mengalami nyeri gusi atau sakit gigi, kadar gula darah menjadi lebih sulit untuk dikendalikan. Akibatnya, risiko komplikasi diabetes pun meningkat. NDIC menjelaskan, bahwa semakin tinggi kadar gula darah dalam tubuh, semakin besar potensi bagi pasien diabetes untuk mengalami  penumpukan plak pada gigi. 

 

Hal tersebut disebabkan kandungan gula dalam air liur ikut meningkat dan menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan plak pada permukaan gigi. Bila plak sudah menumpuk,  bukan hanya risiko infeksi dan penyakit gusi yang rentan terjadi, melainkan juga risiko pembusukan kuman dan bakteri di dalam mulut.

 

Baca juga: 1 dari 5 Kasus Gigi Tanggal Disebabkan Diabetes!
 

Inilah alasan utama mengapa penderita diabetes harus lebih proaktif dalam merawat kebersihan gigi dan kesehatan rongga mulut secara rutin. Menurut American Diabetes Association, ada 4 masalah kesehatan gigi dan gusi yang rentan dialami oleh penderita diabetes, diantaranya mulut kering, infeksi jamur di rongga mulut (kandidiasis), mudah mengalami infeksi, dan gigi berlubang.

 

National Institutes of Health juga menjelaskan, bahwa kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes, berpotensi mendatangkan seriawan. Alasannya karena tingginya kadar gula darah yang terkandung dalam air liur dan celah rongga mulut, merupakan ladang empuk bagi jamur dan bakteri untuk tumbuh subur.

 

Risiko Pencabutan Gigi pada Pasien Diabetes

Melakukan proses pencabutan gigi pada pasien diabetes adalah masalah rumit. Alasannya karena prosedur pencabutan gigi sangat berisiko memicu masalah komplikasi yang berkaitan dengan kondisi penderita diabetes. Beberapa masalah komplikasi yang rentan terjadi setelah proses pencabutan gigi adalah luka infeksi yang sukar sembuh, pendarahan yang sulit dihentikan, dan risiko penyebaran infeksi odontogenik terhadap infeksi ruang fasia. Komplikasi ini dapat mengancam nyawa pada pasien diabetes apabila kadar gulanya tidak terkontrol.

Baca juga: 8 Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Risiko Diabetes

 

Tips untuk Pasien Diabetes sebelum Mencabut Gigi

Untuk meminimalisir terjadinya risiko-risiko komplikasi tersebut, dibutuhkan penanganan khusus bagi pasien diabetes yang ingin mencabut gigi, yaitu kondisi gula darah pasien diabetes tidak boleh tinggi pada saat tindakan. Untuk mencapai target ini, penderita diabetes telah melakukan pemeriksaan HbA1c, sebelum prosedur pencabutan gigi dilakukan.

 

HbA1c (hemoglobin A1c) atau glycated hemoglobin adalah pemeriksaan kondisi hemoglobin yang berikatan dengan glukosa (gula) dalam diri pasien diabetes selama 3 bulan terakhir. Penting bagi penderita diabetes untuk melakukan tes ini terlebih dahulu, agar dokter gigi dapat mengamati seberapa baik kestabilan gula darah dalam tubuh penderita diabetes tersebut. Bagi penderita diabetes yang berencana mencabut gigi, sangat disarankan untuk disiplin menjaga pola makan dan mengonsumsi obat diabetes secara teratur. Tujuannya, agar kadar HbA1c tidak tinggi sehingga risiko komplikasi pasca operasi pencabutan gigi pun dapat dihindari.

 

Baca juga: Penderita Diabetes Wajib Tahu Tes HbA1c

 

Menurut penelitian yang dilakukan di Australia pada tahun 2013, setelah proses pencabutan gigi, penderita diabetes membutuhkan waktu pemulihan sekitar satu minggu lebih lama, dibandingkan dengan masa penyembuhan luka yang dibutuhkan oleh non-diabetes. Biasanya, di masa penyembuhan ini, dokter gigi membekali penderita diabetes tipe 2 dengan obat hipoglikemik oral. Melalui studi ini juga dapat disimpulkan bahwa orang dengan diabetes tidak memerlukan tindakan pencegahan khusus untuk melakukan prosedur pencabutan gigi. Asalkan kadar glukosa dalam darahnya  (HbA1c) terdeteksi stabil dan aman sebelum pencabutan gigi, demi mengantisipasi risiko komplikasi pasca bedah.

 

Baca juga: 10 Makanan yang Baik Dikonsumsi Setelah Cabut Gigi

 

Rajinlah melakukan perawatan gigi dengan cara rutin menyikat gigi dengan baik dan benar. Selain itu, penggunaan dental floss juga layak dipertimbangkan agar tingkat kebersihan gigi semakin terjaga optimal. Kunjungi pula dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan kesehatan gigi secara berkala. Lekas konsultasikan dengan dokter gigi, bila Kamu merasakan gejala tidak nyaman pada gigi dan gusi, agar dokter dapat menentukan langkah penanganan yang paling tepat. (TA/AY)