Sulfasalazine

Sulfasalazine itu Obat Apa?

Nama Paten :

Lazafin
Sulcolon
Lazafin
Sulcolon
Lazafin
Sulfasalazin
Salivon
Sulfasalazine
Salivon
Sulfitis
Sulfitis
Sulcolon
Sulfitis
(http://pionas.pom.go.id/monografi/sulfasalazin)

Penggunaan

Sulfasalazine adalah obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit ulseratif kolitis (radang usus besar) dan rheumatoid arthritis (radang sendi) pada anak dan orang dewasa. Obat ini diberikan kepada orang yang sudah mendapatkan pengobatan sebelumnya, namun tidak berhasil.

 

Baca juga: Waspada, Radang Sendi Dapat Menghambat Aktivitas Sehari-hari!

Cara Kerja Obat

Sulfasalazine tidak bisa menyembuhkan kondisinya, melainkan hanya membantu meredakan gejalanya, seperti demam, sakit perut, diare, dan pendarahan pada feses. Secara spesifik, Sulfasalazine bekerja dengan agen yang memerantarai penyebab radang, kerusakan jaringan dan diare. Sehingga peradangan yang terjadi dapat teratasi.

Efek Samping

Bersamaan dengan efek yang dibutuhkan, obat ini juga dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan. Meskipun tidak semua efek samping ini dapat terjadi dan tidak semua orang merasakannya, jika terjadi tetap harus membutuhkan penanganan medis. Hal ini kususnya berlaku pada efek samping yang berat. Untuk sulfasalazine, efek sampingnya yang umum adalah mual, muntah, kehilangan nafsu makan, nyeri perut, sakit kepala, dan penurunan jumlah sperma.

 

Baca juga: Pilah-Pilih Herbal Anti Kembung dan Mual

Pemakaian Obat

Penggunaan sulfasalazine sesuai dengan instruksi dokter. Jangan menggunakannya terlalu berlebihan dan terlalu sering, jangan pula menggunakan lebih dari jangka waktu yang sudah ditentukan. Tetap gunakan obat, meskipun Kamu sudah merasa sembuh. Jangan berhenti hingga diperintahkan dokter. Konsumsilah obat ini setelah makan. Sebagai informasi, sulfasalazine bisa melemahkan sistem imun. Jangan gunakan obat ini kalau Kamu alergi terhadap obat golongan sulfa, aspirin dan golongan salisilat, porfiria (kekurangan enzim dalam memproduksi heme), serta adanya blokade pada usus dan saluran empedu anda.

Sulfasalazine sebenarnya tidak membahayakan janin, namun wanita hamil tetap harus mendapatkan persetujuan dokter sebelum mengonsumsinya. Untuk wanita menyusui, konsumsi obat ini dilarang karena bisa masuk ke dalam ASI dan membahayakan bayi. Obat ini tidak boleh diberikan kepada anak berusia di bawah 2 tahun. Simpanlah sulfasalazine di dalam suhu kamar. Hindari menyimpan obat ini di suhu panas dan lembap.

Dosis

Dosis sulfasalazine pada setiap pasien bisa berbeda-beda. Ikuti instruksi dokter dan label obat. Informasi berikut menjelaskan tentang dosis rata-rata dari obat ini. Kalau dosis yang sudah diberikan dokter kepada Kamu berbeda, jangan mengubahnya kecuali jika dokter yang memerintahkan.

Jumlah dosis sulfasalazine yang diberikan tergantung dari kekuatan obat ini. Selain itu, jumlah dosis yang Kamu gunakan setiap hari, jarak waktu antara konsumsi obat, dan seberapa lama obat harus digunakan, tergantung dari masalah medis yang Kamu alami.

Dosis untuk pasien dewasa dalam bentuk oral:

1. Untuk mengobati radang saluran pencernaan (IBD), dosis awalnya 1-2 gram 4 kali sehari, pemeliharaan 2 gram per hari dalam dosis bagi.
2. Untuk mengobati radang sendi (RA) diberikan dalam bentuk tablet salut enterik, dengan dosis awal 500 miligram per hari untuk minggu pertama ditingkatkan perlahan jika dibutuhkan. Dosis maksimal 3 gram per hari dalam 2-4 dosis bagi.

Dosis dewasa dalam bentuk rektal (via anus) :
1. Untuk mengobati radang saluran pencernaan (IBD), dosisnya 0.5-1 g supposituria pada pagi dan malam hari. Untuk enema 3 gram per hari saat malam, ditahan selama 1 jam.

Interaksi

Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. Informasi ini tidak mencakup semua interaksi obat terhadap sulfasalazine. Oleh sebab itu, sebaiknya informasikan dokter tentang obat apa saja yang sedang Kamu konsumsi, sebelum mengonsumsi sulfasalazine.

Mengonsumsi sulfasalazine dengan obat apapun yang diinformasikan di bawah ini biasanya tidak direkomendasikan, namun bisa saja dibutuhkan pada beberapa kasus. Kalau dokter memberikan dua obat secara bersamaan, biasanya dosis salah satu obat diubah atau frekuensi konsumsinya yang diubah, supaya kedua obat bisa bekerja dengan baik.

  1. Sulfasalazine menurunkan plasma apabila ada rifampicin dan etambutol.
  2.  Sulfasalazine akan bercampur dengan asam folat saat penyerapan.
  3. Sulfasalazine meningkatkan risiko leukopenia dengan adanya gold terapi untuk penyakit RA.
  4. Sulfasalazine meningkatkan toksisitas gangguan darah (hematologi) dengan adanya azathioprine.
  5. Sulfasalazine dapat menurunkan jumlah digoxin dalam serum.

 

Baca juga: 7 Cara Menjaga Kesehatan Saluran Pencernaan

 

 

Sumber:

mims.com Sulfasakazine

drugs.com Sulfasakazine

 

Rekomendasi Artikel

Penyebab Bayi Sering Gumoh dan Cara Mengatasinya

Penyebab Bayi Sering Gumoh dan Cara Mengatasinya

Bayi sering gumoh memang kadang bisa membuat Mums khawatir, selain mengotori bajunya tentu ada kekhawatiran masalah kesehatan. Apa sebenarnya penyebab bayi sering gumoh?

Ana Yuliastanti

10 April 2024

Anak Sering Sembelit, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Anak Sering Sembelit, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sembelit merupakan masalah pencernaan yang paling umum dialami oleh semua orang, termasuk balita. Bagaimana cara mengatasi anak sering sembelit?

Eka Amira

26 July 2023

Kamu Sedang Sembelit? Ini Cara Instan Mengatasinya!

Kamu Sedang Sembelit? Ini Cara Instan Mengatasinya!

Susah buang air besar (BAB) atau sembelit bisa membuat kondisi Kamu tidak nyaman bahkan menyakitkan. Kurangnya asupan cairan dan serat menjadi penyebab utamanya.

Ana Yuliastanti

02 March 2023

6 Penyebab Feses Mengambang, Apakah Bahaya?

6 Penyebab Feses Mengambang, Apakah Bahaya?

  Feses umumnya tenggelam karena ini lebih padat daripada air. Jika sesekali kamu mengamati feses mengambang, kamu tidak perlu khawatir, berikut ini penyebab fese mengambang.

Eka Amira

19 June 2022

Penyebab Feses Berwarna Hitam, Apakah Tanda Bahaya?

Penyebab Feses Berwarna Hitam, Apakah Tanda Bahaya?

  Feses umumnya berwarna cokelat atau kekuningan. Namun, jika warna feses berubah menjadi hitam, kamu mungkin bertanya-tanya, apa penyebabnya?

Eka Amira

15 June 2022

Yuk, Perbanyak Konsumsi Serat Agar Terbebas dari Masalah Pencernaan!

Yuk, Perbanyak Konsumsi Serat Agar Terbebas dari Masalah Pencernaan!

Ada beragam manfaat serat untuk pencernaan dan juga untuk kesehatan secara keseluruhan. Sayangnya, masih banyak orang yang kurang peduli dengan hal ini.

Penyebab Feses Berdarah Selama Hamil

Penyebab Feses Berdarah Selama Hamil

Feses berdarah merupakan masalah kesehatan serius dan harus segera ditangani, apalagi jika terjadi selama kehamilan. Ketahui apa saja penyebab feses berdarah selama hamil.

Jangan Acuhkan Perut Kembung, Ya!

Jangan Acuhkan Perut Kembung, Ya!

Sebaiknya jangan acuhkan perut kembung ya, Geng Sehat. Soalnya, bisa jadi gangguan kesehatan serius tengah mengintai tubuhmu!

Ruby Astari

07 December 2021

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...