Regdanvimab

Regdanvimab sebagai Antibodi Monoklonal Penetralisasi SARS-CoV-2

Nama Paten :

Regkirona

Penggunaan

 

Persetujuan Penggunaan Darurat regdanvimab adalah untuk pengobatan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) terkonfirmasi pada pasien dewasa yang tidak memerlukan terapi oksigen dan berisiko tinggi mengalami Covid-19 yang berat. Faktor risiko tersebut termasuk namun tidak terbatas pada:

  • Usia lanjut

  • Obesitas

  • Penyakit kardiovaskular, termasuk hipertensi

  • Penyakit paru kronis, termasuk asma

  • Diabetes mellitus tipe 1 atau tipe 2

  • Penyakit ginjal kronis, termasuk yang menjalani dialisis

  • Penyakit hati kronis

  • Imunosupresi, berdasarkan penilaian dokter.

 

 

 

 

 

Cara Kerja Obat

Regdanvimab merupakan antibodi monoklonal yang dapat menetralisasi berbagai varian virus SARS-Cov-2 dengan cara berikatan pada receptor binding domain (RBD) spike protein SARS-CoV-2 dan menghambat interaksinya dengan reseptor angiotensin converting enzyme 2 (ACE2). Dengan mencegah masuknya virus ke dalam sel dan terjadinya infeksi SARS-CoV-2, regdanvimab dapat meminimalisir terjadinya perburukan dan mempersingkat waktu perbaikan gejala. Regdanvimab telah mendapatkan izin Persetujuan Penggunaan Darurat dari Badan POM pada 17 Juli 2021.

 

Efek Samping

Efek samping yang paling sering dilaporkan adalah hipertrigliseridemia (2,8%).

 

Peringatan dan perhatian:

Reaksi hipersensitivitas serius, termasuk anafilaksis, jarang diamati dengan antibodi monoklonal IgG1 lainnya. Jika tanda dan gejala reaksi hipersensitivitas atau anafilaksis yang signifikan secara klinis terjadi, segera hentikan pemberian dan mulai produk obat dan/atau terapi suportif yang sesuai.

 

 

Pemakaian Obat

Regdanvimab harus diberikan secara infus IV melalui pompa selama 90 menit. Pasien harus dipantau secara klinis selama pemberian dan diamati setidaknya 1 jam setelah infus selesai. Regdanvimab hanya dapat diberikan dalam situasi di mana penyedia layanan kesehatan memiliki akses langsung ke produk obat yang dapat mengobati reaksi infus yang berat, seperti anafilaksis.

 

Kontraindikasi:
Hipersensitif terhadap regdanvimab atau salah satu eksipien (L-histidine, L-histidine monohydrochloride monohydrate, polysorbate 80, L-arginine monohydrochloride, water for injections).

 

 

Dosis

Dosis regdanvimab yang dianjurkan adalah dosis tunggal 40 mg/kg yang diberikan secara infus intravena (IV). Pengobatan harus dimulai sesegera mungkin setelah diagnosis, dan tidak lebih dari 7 hari setelah timbulnya gejala.

Interaksi

Belum ada studi terkait interaksi regdanvimab. Regdanvimab tidak dimetabolisme melalui enzim CYP450, sehingga interaksi dengan obat yang dimetabolisme melalui enzim CYP450 minimal.

 

 

Rekomendasi Artikel

Penerima Vaksin Sinovac Boleh Booster Pakai Vaksin Pfizer atau AstraZeneca

Penerima Vaksin Sinovac Boleh Booster Pakai Vaksin Pfizer atau AstraZeneca

Pemerintah mengumumkan bahwa masyarakat penerima vaksin Sinovac boleh diberikan vaksin booster Pfizer atau AstraZeneca. Bagaimana kombinasi vaksin primer dan booster?

Uliya Helmi Ali

13 January 2022

Inilah Perbedaan Omicron dan Delta dalam Hal Beratnya Gejala Hingga Angka Kematian

Inilah Perbedaan Omicron dan Delta dalam Hal Beratnya Gejala Hingga Angka Kematian

Salah satu perbedaan varian Omicron dan Delta adalah, Omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan. Bagaimana perbedaan dalam perawatan rumah sakit dan angka kematian?

Ana Yuliastanti

03 January 2022

Apakah Delmicron Varian Baru? Simak Faktanya!

Apakah Delmicron Varian Baru? Simak Faktanya!

Setelah kemunculan varian Omicron, publik kembali dikenalkan dengan Delmicron, yang merupakan kombinasi varian Delta dan Omicron. Apakah Delmicron varian baru?

Ana Yuliastanti

27 December 2021

Sudah Ditemukan di Indonesia, Apakah Varian Omicron Berbahaya?

Sudah Ditemukan di Indonesia, Apakah Varian Omicron Berbahaya?

Geng Sehat mungkin sudah mendengar tentang varian Covid-19 yang terbaru, yaitu Omicron. Kasusnya sudah ditemukan di Indonesia. Apakah varian omicron berbahaya?

Ana Yuliastanti

17 December 2021

Asyik, Sebentar Lagi si Kecil Bisa Vaksin Covid-19!

Asyik, Sebentar Lagi si Kecil Bisa Vaksin Covid-19!

Hati orang tua kini bisa lebih tenang, karena tak lama lagi anak-anak usia 6-11 tahun sudah bisa mendapat jatah vaksin Covid-19. Berikut informasi lengkapnya.

iera sipahutar

02 November 2021

Masuk Dunia Digital, Cara UMKM Bertahan di Era Pandemi Covid-19

Masuk Dunia Digital, Cara UMKM Bertahan di Era Pandemi Covid-19

Pandemi mendorong orang mulai berbisnis dan kreatif. Salah satunya beradaptasi dalam dunia digital, sehingga banyak UMKM\bertahan di tengah pandemi Covid-19!

Uliya Helmi Ali

19 October 2021

Uji Coba Vaksin Covid-19 untuk Anak di Bawah 12 Tahun, Hasilnya Tahun Depan

Uji Coba Vaksin Covid-19 untuk Anak di Bawah 12 Tahun, Hasilnya Tahun Depan

Di beberapa negara, anak di bawah 12 tahun sudah divaksin Covid-19. Di Indonesia baru dilakukan ujicoba vaksin Vovid-19 untuk anak di bawah 12 tahun. Hasilnya tahun depan.

Ana Yuliastanti

16 October 2021

Cara Mengajarkan Anak Membuat Cerita

Cara Mengajarkan Anak Membuat Cerita

Meskipun New Normal sudah lama diterapkan di beberapa negara (termasuk Indonesia), masih banyak orang tua yang belum berani membawa anak mereka kembali ke sekolah.…

Ruby Astari

26 September 2021

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...