Vaksin Tdap pada Ibu Hamil Penting untuk Mencegah Penularan Difteri, Pertusis dan Tetanus ke Bayinya
Untuk mencegah penularan ke bayi, ibu hamil perlu mendapatkan vaksinasi Tdap yang dapat diberikan mulai trimester kedua
Nama Paten :
Tidak ada
Pefloxacin merupakan antibiotik golongan quinolone. Selain itu, obat ini digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri.
Pefloxacin bekerja dengan cara melawan bakteri penyebab infeksi dalam tubuh.
Pefloxacin juga memiliki beberapa efek samping, seperti mual, muntah, nyeri gastrik, pusing, insomnia, trombositopenia, leukopenia, nyeri otot, sakit kepala, dan disfungsi hati. Meski begitu, perlu diingat bahwa tidak semua orang mengalami efek samping di atas.
Mungkin Kamu akan mengalami salah satu, beberapa, atau efek samping lain yang tidak disebutkan. Jika Kamu merasakan hal yang tidak wajar setelah menggunakan atau mengonsumsi obat ini, segeralah berkonsultasi kepada dokter atau apoteker.
Kamu yang menggunakan obat ini, perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Ikuti semua aturan sesuai dengan anjuran dokter.
2. Wanita hamil dan menyusui harap berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini, karena mungkin berisiko.
3. Simpan dalam suhu kamar dan hindari panas dan lembap.
Sebelum menggunakan obat ini, perlu Kamu ketahui kalau dosis yang dianjurkan oleh dokter merupakan dosis terbaik karena sesuai dengan kondisi kesehatan dan tingkat keparahan penyakit. Adapun dosis yang umum diberikan melalui oral untuk dewasa :
1. Infeksi yang telah diketahui: 400 mg 2 kali sehari.
2. Gonokokus uretris pada pria dan cysitis pada wanita ialah dosis tunggal 800 mg.
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Oleh karena itu, yang perlu Kamu ingat ialah untuk tidak memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat tanpa persetujuan atau anjuran dokter. Pefloxacin dapat:
1) Menurunkan penyerapan dengan adanya antasida, didanosin, garam besi, sukralfat, vinkristin, garam zink, dan pirenzepine.
2) Jumlah pefloxacin meningkat dengan adanya simetidin, probenesid, dam teofilin.
3) Meningkatkan jumlah siklosporin dan menyebabkan epilepsi dengan adanya foscanet, NSAID, dan piroxicam
4) Menyebabkan hipoglikemia dengan adanya glimeperide.
5) Memiliki sifat yang berkebalikan dengan kuersetin.
Sumber:
mims.com Pefloxacin
Direktori