Nitrofurantoin

Apakah Nitrofurantoin Itu?

Nama Paten :

Null

Penggunaan

Nitrofurantoin merupakan salah satu obat yang tergolong ke dalam antibiotik. Obat ini digunakan untuk mengobati infeksi pada saluran kemih.

 

Baca juga: Waspadai 7 Efek Samping Antibiotik Ini!

 

(https://www.drugs.com/nitrofurantoin.html)

Cara Kerja Obat

Nitrofurantoin merupakan obat golongan antibiotik untuk melawan bakteri yang menginfeksi saluran kemih, baik bakteri gram positif maupun gram negatif. Obat ini bekerja dengan membunuh bakteri atau kuman yang mengakibatkan infeksi, serta mencegahnya untuk menyerang kembali.

 

(https://www.drugs.com/nitrofurantoin.html)

Efek Samping

Sama seperti kebanyakan jenis obat, nitrofurantoin juga memiliki beberapa efek samping saat digunakan atau dikonsumsi. Efek samping yang umum terjadi biasanya ditandai dengan perubahan warna kulit wajah, nyeri dada, panas dingin, batuk, demam, tubuh terasa tidak nyaman, gatal-gatal, suara serak, nyeri sendi atau otot, ruam kulit, kesulitan menelan atau bernapas, pembengkakan wajah, mulut, tangan, atau kaki, feses berwarna hitam, urine atau feses mengandung darah, sensasi terbakar, geli, atau kebas, pening, rasa kantuk, sakit kepala, noda atau bercak merah pada kulit, sakit tenggorokan, tubuh terasa kaku, serta rasa lelah atau lemas yang tak wajar.

Kamu mungkin juga mengalami efek samping yang jarang terjadi, seperti:
- Nyeri lambung atau perut.
- Kebutaan, penglihatan buram dengan atau tanpa sakit mata, penglihatan berkurang, sakit mata, serta mata merah dan teriritasi.
- Kulit dan membran mukosa mengendur atau mengelupas.
- Kuku, bibir, kulit, atau telapak tangan berwarna biru.
- Pusing dan kebingungan.
- Urine berwarna gelap serta diare berat dengan kemungkinan disertai darah.
- Tubuh terasa lelah dan lemas.
- Feses berwarna terang.
- Kehilangan nafsu makan dan panas tubuh.
- Depresi.
- Perubahan suasana hati atau pikiran.
- Mual atau muntah.
- Kulit pucat, luka merah dengan titik ungu pada kulit, kulit memerah dan bengkak, kulit menebal atau bersisik, ruam kulit, luka, bisul, serta kulit atau mata berwarna kuning.
- Bau napas tak sedap dan nyeri perut bagian kanan atas.
- Sesak napas dan mengi.

Meski begitu, perlu diingat bahwa tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin Kamu akan mengalami salah satu, beberapa, atau efek samping lain yang tidak disebutkan. Jika Kamu merasakan hal yang tidak wajar setelah menggunakan atau mengonsumsi obat ini, segeralah berkonsultasi kepada dokter atau apoteker mengenai panduan dalam penggunaan obat ini.

 

Baca juga: Yang Perlu Diperhatikan Wanita saat Mengonsumsi Antibiotik
 

(https://www.drugs.com/sfx/nitrofurantoin-side-effects.html)

Pemakaian Obat

Kamu yang menggunakan obat ini, perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Ikuti semua aturan pakai sesuai yang tertera pada label. Jangan menggunakan dosis obat lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang direkomendasikan.
2. Jangan berikan obat ini pada anak di bawah 1 bulan.
3. Jangan konsumsi obat ini jika sedang menyusui.
4. Konsultasikan dahulu dengan dokter jika sedang hamil.
5. Habiskan obat dari dokter dan jangan melewatkan jadwal konsumsi obat karena dapat menyebabkan bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik.

Selain itu, yang perlu Kamu ingat ialah simpanlah obat ini pada suhu ruang dan jauhkan dari lembap, panas, dan cahaya.

 

(https://www.drugs.com/nitrofurantoin.html)

Dosis

Sebelum menggunakan obat ini, perlu Kamu ketahui kalau dosis yang dianjurkan oleh dokter merupakan dosis terbaik sesuai dengan kondisi kesehatan dan tingkat keparahan penyakit. Adapun dosis umum yang diberikan melalui oral, yaitu:
1. Untuk mengatasi infeksi saluran kemih akut adalah 50-100 mg 4 kali/hari untuk 7 hari.
2. Bisa diberikan obat dual-release sekitar 100 mg 2 kali sehari.
3. Untuk mencegah infeksi saluran kemih yang tidak kompleks adalah 50-100 mg pada waktu tidur.

 

Baca juga: Apakah Kita Benar-benar Membutuhkan Antibiotik?

 

(http://mims.com/indonesia/drug/info/nitrofurantoin/?type=brief&mtype=generic)

Interaksi

Obat ini dapat berinteraksi atau mengganggu cara kerja obat lain yang Kamu konsumsi dan dapat mengubah cara kerja oat. Selain itu, dapat meningkatkan risiko efek samping serius. Adapun interaksi dari obat ini, di antaranya:
1. Ekskresi atau pengeluaran nitrofurantoin menurun dengan probenecid atau sulfinpyrazone.
2. Penggunaan nitrofurantoin dengan magnesium trisilicate akan menurunkan penyerapan nitrofurantoin.
3. Nitrofurantoin memiliki efek berlawanan dengan antibakteri quinolone.
4. Efek nitrofurantoin menurun dengan carbonic anhydrase inhibitors atau alkalinizers kemih.

 

(http://mims.com/indonesia/drug/info/nitrofurantoin/?type=brief&mtype=generic)

Rekomendasi Artikel

Penyakit yang Mungkin Terjadi Saat Puasa

Penyakit yang Mungkin Terjadi Saat Puasa

Saat berpuasa, tubuh memerlukan waktu untuk melakukan adaptasi. Tidak sedikit orang yang mengeluhkan gejala selama puasa. Berikut ini penyakit yang mungkin terjadi saat puasa!

Jessica Christy

12 May 2020

Jangan Pernah Menahan Pipis, Ini Bahayanya!

Jangan Pernah Menahan Pipis, Ini Bahayanya!

Menahan kencing, terutama selama perjalanan dalam mobil, sebaiknya jangan dilakukan terus menerus, Ada akibat sering menahan kencing yang berpotensi berbahaya.

GueSehat

28 May 2019

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...