Mupirocin

Untuk Apa Mupirocin Itu?

Nama Paten :

Bactoderm, Bactroban, Mertus, Muprin, Pibaksin, Pirotop
(ISO vol.50)

Penggunaan

Mupirocin adalah antibiotik, digunakan untuk mengobati atau mencegah infeksi akibat bakteri. Infeksi virus tidak dapat disembuhkan dengan antibiotik, ya Gengs!

 

Baca juga: Waspadai 7 Efek Samping Antibiotik Ini! 
 

Sumber: (https://www.drugs.com/mtm/mupirocin-nasal.html)

Cara Kerja Obat

Mupirocin bekerja dengan menghambat sintesis protein bakteri. Tanpa bisa melakukan sintesis protein, bakteri akan mati. Muporicin dapat menekan pertumbuhan bakteri dan dalam kadar tinggi dapat bersifat membunuh bakteri.

 

Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/mupirocin/?type=brief&mtype=generic)

Efek Samping

Selain memiliki efek yang diinginkan, mupirocin juga memiliki beberapa efek samping. Beberapa efek samping terkait penggunaan mupirocin adalah rasa terbakar, menyengat, nyeri, ruam, eritema (pembengkakan kulit akut), kulit kering, nyeri tekan, selulitis, nyeri atau perdarahan sekunder akibat eksim, infeksi luka sekunder, urtikaria/biduran, pembengkakan, dermatitis/ peradangan kulit, dan reaksi sistemik (misalnya mual, sakit kepala, pusing, nyeri perut, reaksi alergi).

 

Baca juga: Yang Perlu Diperhatikan Wanita saat Mengonsumsi Antibiotik

 

Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/mupirocin/?type=brief&mtype=generic)

Pemakaian Obat

Kamu yang menggunakan obat ini, perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Ikuti semua aturan yang dianjurkan oleh dokter. Gunakan obat ini sesuai dengan dosis yang tertera pada label.
2. Konsultasikan ke dokter jika Kamu memiliki luka bakar maupun luka yang luas dan gangguan ginjal.
3. Muporicin nasal atau yang diberikan melalui hidung tidak boleh diberikan kepada anak di bawah 12 tahun.
4. Konsultasikan ke dokter jika Kamu sedang hamil atau menyusui.
5. Simpan pada suhu ruang dan jangan bekukan obat ini.

 

Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/mupirocin/?type=brief&mtype=generic)

Dosis

Yang perlu Kamu ketahui saat menggunakan obat ini adalah, tidak mengganti dosis sendiri. Misalnya mengurangi atau menambah dosis sendiri. Dosis yang diberikan dokter adalah yang terbaik. Dokter biasanya memberikan obat sesuai dengan tingkat keparahan dari penyakit yang dialami atau kondisi kesehatan Kamu. Dosis yang umum digunakan dari obat ini disesuaikan dengan pengobatan infeksinya, yaitu:
1. Infeksi kulit yang menyebabkan terbentuknya lepuhan di berbagai bagian tubuh (impetigo), mupirocin diberikan dalam bentuk salep 2%, oleskan pada area yang terinfeksi 3 kali sehari hingga 5-10 hari.
2. Untuk infeksi kulit sekunder, diberikan dalam bentuk krim 2%, oleskan pada area yang terinfeksi 3 kali sehari hingga 10 hari.
3. Untuk membasmi infeksi S. aureus, diberikan dalam bentuk salep nasal 2%, gunakan pada setiap lubang hidung 2-3 kali/hari untuk penggunaan maksimal 7 hari.

 

Baca juga: Apakah Kita Benar-benar Membutuhkan Antibiotik?
 

Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/mupirocin/?type=brief&mtype=generic)

Interaksi

Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Oleh karena itu, yang perlu Kamu ingat ialah untuk tidak memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat tanpa persetujuan atau anjuran dokter. Misalnya pemberian antibiotik kloramfenikol dapat mengganggu kinerja mupirocin dalam sintesis RNA bakteri sehingga tidak ampuh lagi.

 

Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/mupirocin/?type=brief&mtype=generic)

 

Rekomendasi Artikel

Pelopor Obat Modern Asli Indonesia, Prof. Raymond Tjandrawinata Jadi Saintis Top 3 Bidang Farmasi

Pelopor Obat Modern Asli Indonesia, Prof. Raymond Tjandrawinata Jadi Saintis Top 3 Bidang Farmasi

Farmakolog Klinis dan Molekuler Dexa Group dan pelopor pengembangan Obat Modern Asli Indonesia, Prof. Raymond Tjandrawinata meraih peringkat ketiga saintis bidang farmasi.

Ana Yuliastanti

23 April 2024

Tanda Obat Diabetes Tidak Cocok, Perlu Gantikah?

Tanda Obat Diabetes Tidak Cocok, Perlu Gantikah?

  Ada banyak pilihan obat diabetesuntuk membantu mengelola gula darah. Namun, kadang dosis perlu disesuikan terutama jika ada tanda obat diabetes tidak cocok.

Eka Amira

08 January 2024

Anak Tidak Berkeringat setelah Minum Obat Demam, Tanda Obat Tidak Bekerja?

Anak Tidak Berkeringat setelah Minum Obat Demam, Tanda Obat Tidak Bekerja?

Apakah berkeringat menandakan demam sedang turun? Jawabannya bisa iya dan tidak. Jadi kalau anak tidak berkeringat setelah minum obat demam, tidak berarti obat tidak bekerja.

Eka Amira

27 December 2023

Aplikasi Apotek untuk Optimalkan Bisnis Farmasi di Indonesia

Aplikasi Apotek untuk Optimalkan Bisnis Farmasi di Indonesia

Apotek dan toko obat punya peran penting dalam memenuhi kebutuhan msayarakat, saat ini transformasi digital sangat diperlukan untuk industri kesehatan khususnya Apotek.

Ana Yuliastanti

06 December 2023

Kapan Obat Penguat Kandungan Diperlukan?

Kapan Obat Penguat Kandungan Diperlukan?

Kondisi tubuh ibu hamil memang berbeda-beda satu sama lain, setiap kehamilan memiliki risiko tersendiri. Kapan obat penguat kandungan diperlukan?

sanita dec

27 September 2023

Obat Diabetes untuk Ibu Hamil yang Aman

Obat Diabetes untuk Ibu Hamil yang Aman

  Wanita hamil yang juga memiliki diabetes pasti khawatir jika ini akan berdampak buruk pada bayi yang sedang dikandung. Benar, ada sejumlah kemungkinan komplikasi…

Eka Amira

27 April 2023

Kalau Obat Sudah Dibuka, Boleh Disimpan Berapa Lama?

Kalau Obat Sudah Dibuka, Boleh Disimpan Berapa Lama?

Tahukah Mums apabila obat sudah dibuka dari kemasannya maka tanggal kadaluarsa yang tercantum pada kemasan tidak berlaku lagi? Jadi berapa lama batas waktu penyimpanannya?

Silvana Baadilla

26 March 2023

Produk-produk Sirup buatan Dexa Group Dinyatakan Aman dari Cemaran Ethylene Glycol (EG)/Diethylene Glycol (DEG) oleh BPOM

Produk-produk Sirup buatan Dexa Group Dinyatakan Aman dari Cemaran Ethylene Glycol (EG)/Diethylene Glycol (DEG) oleh BPOM

Kabar gembira Mums, seluruh produk obat sirup Dexa Group telah dinyatakan aman dari cemaran Ethylene Glycol (EG)/Diethylene Glycol (DEG) oleh BPOM.

Ana Yuliastanti

29 December 2022

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...