Ketoprofen

Untuk Apa Obat Ketoprofen?

Nama Paten :

Altofen, Anrema, Fetik, Flamed, Hextrofen, Kaltrofen, Kaltrofen OD, Ketoprofen G, Ketros, Lantiflam, Molaflam, Nasaflam, Nazovel, Noflam, Orudis E-100, Ovurila, Ovurila E, Profecom, Profenid, Profenid (Askes), Profenid Cr 200, Profenid E-100, Profenid Gel, Profenid I.M, Profenid Suppositoria, Profika, Pronalges, Pronalges CR, Protofen, Remapro, Rematof, Retrofen, Rhetoflam, Rofiden.
(http://pionas.pom.go.id/monografi/ketoprofen)

Penggunaan

Rasa nyeri yang timbul akibat radang sendi ataupun saat menstruasi tentu sangat mengganggu aktivitas, ya. Nah, untuk mengatasi kondisi ini, Kamu bisa mengonsumsi obat ketoprofen. Ketoprofen dapat digunakan untuk mengobati nyeri dan peradangan yang disebabkan oleh arthritis (peradangan sendi). Selain itu, ketoprofen juga dapat digunakan untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang atau nyeri saat menstruasi.

 

Baca juga: Nyeri Sendi Berlanjut Pasca Chikungunya, Apa Penyebabnya?

(https://www.drugs.com/mtm/ketoprofen.html)

Cara Kerja Obat

Ketoprofen merupakan obat golongan NSAID (nonsteroidal anti-inflammatory drug), yang bekerja dengan cara mengurangi hormon yang menyebabkan peradangan dan nyeri pada tubuh.

(https://www.drugs.com/mtm/ketoprofen.html)

Efek Samping

Selain memiliki efek terapi untuk meredakan nyeri, penggunaan ketoprofen juga dapat memberikan efek samping yang sebaiknya diperhatikan, seperti:
1) Efek samping yang umum terjadi adalah sakit perut, urine berdarah, volume urine berkurang, sakit kepala, meningkatnya tekanan darah, meningkatnya rasa haus, kehilangan nafsu makan, nyeri punggung, mual, kesulitan bernapas, kelelahan atau kelemahan yang tidak biasa, muntah, serta peningkatan berat badan.
2) Efek samping yang agak jarang terjadi adalah nyeri pada kandung kemih, urine keruh, kesulitan berkemih, sering merasa ingin berkemih, kulit kemerahan, dan pembengkakan pada mulut.
3) Efek samping yang jarang terjadi adalag nyeri punggung, perdarahan dari anus, gusi berdarah, kulit melepuh dan kulit kendur, muntah darah, mimisan, feses berdarah, pandangan kabur, kaki dan tangan dingin, perasaan terbakar pada dada dan perut, perubahan warna mata, nyeri dada, menggigil, koma, kebingungan, konstipasi, diare, kulit bentol-bentol, gangguan pencernaan, hidung berair, detak jantung lambat, serta bersin-bersin.

 

Baca juga: 6 Penyebab Nyeri Perut Setelah Berhubungan Seksual

(https://www.drugs.com/sfx/ketoprofen-side-effects.html)

Pemakaian Obat

Penggunaan obat ketoprofen sebaiknya dilakukan sesuai dengan petunjuk dari dokter. Jangan gunakan obat dengan dosis lebih kecil atau lebih besar dari anjuran dokter.
Ketoprofen dapat diminum dengan susu atau makanan jika timbul rasa tidak nyaman pada perut.

Jangan menggerus, mengunyah atau memecahkan kapsul lepas lambat. Telan obat secara utuh.
Jangan gunakan obat tanpa pengawasan dokter jika sedang hamil atau sedang menyusui. Selain itu, jangan berikan obat pada usia di bawah 18 tahun. Setelah digunakan, simpan obat pada suhu ruangan. Jauhkan dari tempat lembap, panas, dan terkena cahaya matahari langsung.
(https://www.drugs.com/mtm/ketoprofen.html)

Dosis

Ketoprofen tersedia dalam bentuk oral, injeksi, rektal (dimasukkan ke dalam anus), dan topikal (dioleskan ke kulit). Setiap sediaan memiliki anjuran dosis masing-masing sebagai berikut:

Sediaan oral
1) Mengobati gangguan rheumatik (radang sendi): 100-200 mg/hari dalam 2-4 dosis terbagi. Maksimal 300 mg/hari dalam dosis terbagi.
2) Mengobati nyeri dan peradangan: 25-50 mg setiap 6-8 jam. Maksimal 300 mg/hari.

Sediaan injeksi:
1) Mengatasi nyeri dan peradangan terkait gangguan sendi dan alat gerak, serta nyeri setelah operasi tulang: 50-100 mg diinjeksi melalui otot bokong setiap 4 jam sekali. Maksimal 200 mg/24 jam selama lebih dari 3 hari.

Sediaan rectal (dimasukkan ke dalam anus):
1) Mengobati gangguan rheumatik (radang sendi): 100 mg saat malam hari. Total dosis yang direkomendasikan tidak lebih dari 200 mg/hari.

Sediaan topikal (dioleskan ke kulit):
1) Mengobati nyeri lokal: gel 2,5%: oleskan 2-4 kali/hari selama 10 hari. Plaster yang mengandung 30 mg dipakai 1 plaster 2 kali sehari.

 

Baca juga: Kenali Jenis Nyeri dan Cara Mengatasinya

(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ketoprofen/?type=brief&mtype=generic)

Interaksi

Hati-hati saat menggunakan ketoprofen bersamaan dengan jenis obat lain karena dapat menimbulkan beberapa interaksi, seperti:

1) Ketoprofen dapat meningkatkan kadar plasma obat lithium dan methotrexate.
2) Ketoprofen menurunkan efek obat antihipertensi (contoh: ACE inhibitor, angiotensin II receptor antagonis).
3) Ketoprofen dapat meningkatkan risiko pendarahan pada saluran cerna jika digunakan bersamaan dengan warfarin.
4) Ikatan protein ketoprofen dapat menurun dan meningkatnya risiko gangguan pencernaan berat jika digunakan bersamaan dengan aspirin dan NSAID lain.
5) Peningkatan risiko gangguan ginjal jika ketoprofen digunakan bersamaan dengan diuretik.
6) Peningkatan risiko perdarahan pada saluran pencernaan dan luka jika ketoprofen digunakan bersaman dengan kortikosteroid.
7) Kadar plasma ketoprofen meningkat jika digunakan bersamaan dengan probenecid.
8) Salisilat menurunkan konjugasi dan pengeluaran ketoprofen dari tubuh melalui ginjal.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ketoprofen/?type=brief&mtype=generic)

Rekomendasi Artikel

9 Ciri-ciri Pubertas bagi Anak Perempuan

9 Ciri-ciri Pubertas bagi Anak Perempuan

Kematangan organ reproduksi perempuan dimulai sejak pubertas. Inilah tanda bahwa dimulainya fase remaja menuju dewasa. Kenali ciri-ciri pubertas anak perempuan berikut ini.

Ella Nurlaila

16 May 2024

 Tips Mempersiapkan Anak Perempuan untuk Menstruasi Pertama

Tips Mempersiapkan Anak Perempuan untuk Menstruasi Pertama

Bagi anak perempuan yang memasuki masa praremaja, menstruasi adalah hal yang cukup berar. Bagaimana orangtua mempersiapkan anak perempuan untuk menstruasi pertama?

Ella Nurlaila

01 May 2024

Jaga Kebersihan Organ Kewanitaan dengan Ganti Pembalut Setiap 4 Jam Sekali!

Jaga Kebersihan Organ Kewanitaan dengan Ganti Pembalut Setiap 4 Jam Sekali!

Saat menstruasi, kebersihan area kewanitaan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Salah satunya dengan ganti pembalut setiap 4 jam sekali.

Ana Yuliastanti

19 July 2023

Menstruasi Tidak Teratur, Kapan Harus Cek ke Dokter?

Menstruasi Tidak Teratur, Kapan Harus Cek ke Dokter?

Idealnya siklus haid atau menstruasi rata-rata perempuan berjarak sekitar 28 hari. Sedikit kurang atau lebih dari angka tersebut dianggap wajar. Siklus menstruasi…

sanita dec

12 March 2023

Tips Mengatasi Nyeri Menstruasi

Tips Mengatasi Nyeri Menstruasi

Menstruasi atau yang sering dikenal dengan haid ataupun datang bulan, merupakan siklus bulanan yang pasti akan dialami oleh setiap wanita yang sudah mengalami pubertas.…

Sinta Lestari

01 March 2023

Kapan Ya Mums Akan Menstruasi Lagi Setelah Melahirkan?

Kapan Ya Mums Akan Menstruasi Lagi Setelah Melahirkan?

Setelah 9 bulan tidak menstruasi karena hamil, Mums mungkin kini bertanya-tanya kapan mentruasi lagi setelah melahirkan, ya? Yuk, cari tahu jawabannya!

Alasan Medis Mengapa Wanita Haid Tidak Boleh Berpuasa

Alasan Medis Mengapa Wanita Haid Tidak Boleh Berpuasa

Wanita yang sedang haid tidak boleh berpuasa. Selain karena larangan agama, ternyata ada alasan medis wanita haid tidak boleh berpuasa. Berikut penjelasannya!

Dony Lukito

30 March 2022

Mums, Ini 6 Hal yang Memperparah Nyeri saat Menstruasi

Mums, Ini 6 Hal yang Memperparah Nyeri saat Menstruasi

  Menstruasi memang kadang mendatangkan gejala tidak nyaman, salah satunya nyeri. Namun, ada hal yang dapat memperparah nyeri menstruasli lho. Maka, sebisa mungkin diindari.

Eka Amira

06 February 2022

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...