Apakah Geng Sehat sering mengalami sakit atau nyeri di perut bagian bawah setelah berhubungan seks? Mungkin hal tersebut menimbulkan kekhawatiran ya. Nyeri perut setelah berhubungan seks memang menimbulkan ketidaknyamanan. Apalagi, rasa nyerinya datang setelah hubungan seks, yang seharusnya memberikan kepuasan.

 

Nyeri perut setelah berhubungan seks umumnya dirasakan di bagian bawah perut atau yang biasa disebut bagian abdomen.  Nyeri jenis ini jarang karena umumnya wanita lebih sering merasakan nyeri di area vagina setelah berhubungan seks, dibandingkan di rongga perut. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan nyeri di rongga perut setelah berhubungan seks. Supaya Geng Sehat tidak khawatir, berikut penjelasannya!

 

Baca juga: Posisi Seks Paling Nyaman untuk Orang Gemuk

 

1. Posisi seks

Kalau Kamu memeriksakan diri ke dokter karena nyeri di bagian perut setelah berhubungan seks, biasanya dokter akan menanyakan posisi seks yang paling sering Kamu lakukan dengan pasangan. Umumnya, posisi seks misionaris dan doggy style lebih berisiko menimbulkan nyeri di rongga perut. Pasalnya, kedua posisi seks tersebut umumnya menyebabkan penetrasi yang dalam.

 

Bagaimana cara mengatasinya?

Kamu bisa mengonsumsi obat pereda nyeri ringan, seperti parasetamol. Mengonsumsi obat pereda nyeri satu hingga dua jam sebelum berhubungan seks bisa membantu wanita meredakan nyeri rongga perut setelah berhubungan seks. Selain itu, Kamu juga bisa mencoba posisi seks, dimana Kamu berada di atas dan pasangan berada di bawah. 

 

Ahli merekomendasikan agar wanita memilih posisi seks dimana mereka memiliki kontrol akan kedalaman dan frekuensi penetrasi. Selain posisi wanita di atas, posisi tidur menyamping (spooning) juga bisa mencegah penetrasi terlalu dalam.

 

 

2. Endometriosis

Endometriosis adalah kondisi di mana dinding rahim tumbuh di luar rahim itu sendiri. Salah satu gejala umum endometriosis adalah nyeri panggul atau bagian abdomen saat dan setelah berhubungan seks. Kalau endometriosis sudah parah, penderitanya bisa mengalami adhesi (kondisi dimana jaringan panggul menempel dengan organ) di bagian panggul atau abdomen. Penetrasi yang dalam saat berhubungan seksal  biasanya akan menimbulkan rasa nyeri. Namun, meskipun tanpa adhesi, bisa saja Kamu tetap bisa merasakan nyeri karena endometriosis menyebabkan inflamasi.

 

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Periksakan kondisi Kamu ke dokter. Dokter kemungkinan akan menanyakan riwayat nyeri di organ reproduksi, termasuk pada vagina. Hal-hal yang ditanyakan, misalnya  apakah Kamu merasa nyeri saat haid atau pendarahan yang berat. Satu-satunya cara mendiagnosis endometriosis adalah dengan pemeriksaan USG atau laparoskopi untuk memeriksa seluruh rongga panggul dan perut. Jika benar ada endometriosis, dokter akan mendiskusikan terapi terbaik.

 

3. Kista Ovarium

Kista ovarium merupakan kondisi kesehatan yang cukup umum dialami wanita. Pada kebanyakan kasus, kista ovarium tidak menimbulkan bahaya dan bisa hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun, beberapa kista ovarium bisa tumbuh dan menyebabkan rasa sakit. Nah, berhubungan seks juga bisa menyebabkan sakit perut kalau Kamu memiliki kista ovarium.

 

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Dokter akan melakukan USG untuk mendiagnosis masalahnya. Setelah itu, kemungkinan dibutuhkan laparoskopi untuk mengangkat kistanya jika memang sangat mengganggu.

 

Baca juga: 5 Posisi Seks yang Bisa Dilakukan Tanpa Harus Melepas Pakaian

 

4. Infeksi atau paradangan di rongga panggul

Infeksi akibat penyakit menular seksual umumnya menyerang vagina, misalnya seperti klamidia atau gonorrhea. Namun, penyakit-penyakit tersebut juga bisa menyebar ke organ ke rahim, tuba falopi, atau ovarium. Infeksi tersebut tidak hanya menyebabkan nyeri di vagina, namun juga rasa nyeri di bagian bawah perut atau abdomen. Rasa sakit akibat infeksi umumnya bersifat konstan, namun seks bisa memperparah rasa sakitnya.

 

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Kalau rasa sakitnya diakibatkan oleh infeksi, kemungkinan Kamu hanya membutuhkan antibiotik.

 

5. Rahim Terbalik

Sekitar 30% wanita memiliki posisi rahim terbalik. Kondisi ini sebenarnya bukan kondisi yang tidak normal ataupun membahayakan. Namun, jika terjadi luka, bisa menimbulkan rasa sakit. Sampai saat ini belum ditemukan penyebabnya. Namun, diduga luka tersebut menyebabkan organ saling menempel, dan penetrasi yang dalam saat berhubungan seks bisa menyentuh organ tersebut dan menimbulkan rasa sakit. Sebagai contoh, kalau usus menempel bagian atas vagina, maka seks bisa menyebabkan rasa nyeri di bagian abdomen. Kalau usus menempel ke jaringan luka rahim, seks juga bisa menimbulkan nyeri. 

 

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Dokter akan memeriksa dan memberitahukan kalau Kamu memiliki rahim terbalik, dan jika hal kondisi tersebut menyebabkan luka sehingga menyebabkan rasa sakit setelah berhubungan seks, maka bisa diobati dan merekomendasikan posisi seks yang lebih nyaman.

 

6. Fibroid

Fibroid merupakan tumor jinak pada rahim. Fibroid bisa menimbulkan rasa nyeri usai berhubungan seks, tergantung ukuran dan lokasi fibroid di dalam rahim. Fibroid juga bisa menyebabkan kram otot, inilah yang menyebabkan Kamu mengalami nyeri perut setelah berhubungan seks.

 

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Periksakan diri ke dokter untuk melakukan USG atau MRI di abdomen. Setelah itu, diskusikan pengobatan terbaik untuk Kamu. Pilihan pengobatan untuk fibroid beragam, mulai dari IUD dan histerektomi.

 

Baca juga: Begini Cara Menggunakan Pelumas Supaya Seks Lebih Memuaskan

 

Nyeri di rongga perut setelah berhubungan seks merupakan masalah yang sering dialami wanita. Umumnya, penyebabnya tidak terlalu serius. Namun, kalau nyeri sangat intens, sebaiknya periksakan ke dokter untuk menemukan penyebabnya. (UH/AY)

 

3 Pengaruh Seks terhadap Tubuh